Selasa, 30 Desember 2008

FILOSOFI HIDUP

Apa yang terbentang di belakang kita dan apa yang terbentang di hadapan kita adalah hal kecil dibandingkan apa yang terbentang dalam diri kita. Emerson

Pikiran yang terbuka untuk sebuah ide baru tidak akan pernah kembali ke ukuran semula. Einsten

Orang yang tidak pernah belajar menuruti perintah tidak bisa menjadi komandan yang baik. Aristoteles

Jangan pernah mengatakan kepada orang cara melakukan suatu hal. Katakan pada mereka apa yang harus dilakukan dan mereka akan mengejutkan Anda dengan kepandian mereka. George S. Patton.

Apa yang tidak bisa Anda paksakan, jangan perintahkan. Sophocles

Kita akan menjadi apa yang kita lakukan berulang-ulang. Kesempurnaan bukanlah tindakan, melainkan kebiasaan. Aristoteles.

Semakin banyak Anda belajar, semakin sadar Anda betapa banyak yang tidak anda ketahui. Donald J. Trump

Kemenangan utama dan terbesar adalah mengalahkan diri sendiri. Plato

Kualitas kehidupan seseorang berhubungan langsung dengan komitmenya pada kesempurnaan, tidak peduli bidang usaha apa yang dipilihnya. Vince Lombardi.

Ketepatan, insting, dan tempo adalah semua yang diperlukan untuk menjadi luar biasa. Donald J. Trump.

Kesempatan lebih menyukai pikiran yang siap. Louis Pasteur.

Jagalah fokus Anda pada kesuksesan dan berfokuslah pada solusi. Donald J. Trump.

Jumat, 26 Desember 2008

PERJALANAN AKHIR TAHUN
Refleksi Pribadi Sepanjang Tahun 2008

By: Toze Cunha

Tahun 2008 akan segera berlalu. Banyak hal yang telah dilakukan dan juga telah terlewatkan. Susah dan senang, sukses dan gagal, tangis dan tawa. Semuanya adalah bagian dari hidup yang telah saya lalui sepanjang tahun 2008 ini. Romantisme hidup yang selalu mewarnai perjalanan hidup saya sepanjang tahun ini, telah memberikan banyak pelajaran berharga bagi proses hidup saya untuk terus tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang lebih baik. Tidak ada yang dapat saya ucapkan, selain rasa syukur atas segala karunia yang telah dilimpahkan Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala kemudahan atau pun pengalaman yang saya dapatkan sepanjang tahun 2008 ini.

Sebagai manusia lemah, sulit bagi saya untuk mengatakan bahwa, saya tidak pernah melakukan kesalahan. Awal tahun 2008 adalah tahun yang berat bagi saya. Saya mengalami pertentangan batin, yang menurut saya sungguh menguras energi psikis saya. Masalah percintaan, masalah studi, masalah keluarga, masalah yang ada dalam diri saya sendiri. Januari 2008 adalah bulan terberat sekaligus membahagiakan bagi saya sepanjang tahun ini. Karena pada bulan tersebut, saya dihadapkan pada pilihan antara mengikuti logika akal sehat dan mengikuti rasa ego saya, antara memaafkan dan tidak, antara melupakan dan terus mengingat kesalahan masa lalu, antara menerima dan menolak. Dan pada akhirnya saya bersyukur, kasih Tuhan telah membuka pintu cinta-Nya bagi saya. Saya tetap memilih menggunakan logika dan perasaan saya, untuk memaafkan dan melupakan kesalahan masa lalu, serta menerima realitas hidup yang harus saya hadapi. Walaupun saya akui, saya belum mampu menerima dan melupakan semua itu 100%.

Saya sadar, untuk bisa memasuki pintu cinta-Nya, saya harus benar-benar total. Total dalam memaafkan, total dalam melupakan kesalahan masa lalu, total dalam menerima, total dalam mencintai, dan total dalam memberi. Melakukan semuanya dengan tulus dan iklas. Sesuatu yang sangat sulit untuk dilakukan, meski tidak ada salahnya jika terus berusaha untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik. Namun terkadang, perasaan manusiawi saya tetap lebih mengutamakan ego saya. Walaupun saya telah berusaha dengan sepenuh hati untuk memaafkan, melupakan, menerima, mencintai, dan memberi kan segala hidup saya pada realitas dan kebenaran hidup yang sebenarnya. Namun saya akui, masih ada sekat kegelapan di dalam hati saya untuk menerima dan mengakui realitas antara ”Ya dan Tidak”.

Dalam studi, saya telah mengalami banyak transformasi. Meski juga harus saya akui, saya masih tetap harus banyak belajar untuk mencapai taraf yang lebih tinggi. Saya mensyukuri bisa mengalami dan melewati saat-saat seperti ini. Berada dalam sebuah tingkatan dari perjalanan hidup ini, di mana tidak semua orang bisa mengalaminya adalah sesuatu yang luar biasa dan patut disyukuri. Saya bersyukur, bahwa tahun ini saya bisa menyelesaikan studi saya. Meski akhirnya, saya gagal di wisuda, namun capaian ini merupakan hasil terbaik dan kado terindah dari Tuhan Yesus Kristus bagi saya. Jatuh bangun, dan beratnya beban tugas kuliah yang harus saya lakukan dan lalui, telah menyadarkan saya bahwa untuk mencapai tangga tertinggi dalam hidup ini kita harus melalui perjuangan yang tidak mudah, dan kunci untuk mengapai semua itu adalah belajar keras, cerdas dan maksimal.

Ibarat menaiki anak tangga gedung berlantai 100, yang memiliki 1 juta anak tangga, di mana untuk mencapainya saya harus melewati satu demi satu anak tangga yang ada. Maka, dapat dikatakan bahwa saya masih sangat jauh dari anak tangga tertinggi, yaitu anak tangga ke 1 juta. Bila harus mengukur, berada di tangga ke berapa saya saat ini, maka bisa saya katakan bahwa saat ini saya masih berada di tangga ke 50. Masih sangat banyak anak tangga yang harus lalui dan itu sadar bahwa itu tidak mudah. Memang tidak mudah, tapi saya percaya, bersama orang-orang yang mencintai dan selalu mendukung saya, saya akan terus tumbuh dan berkembang mendekati tangga ke 1 juta.

Saya memiliki orang-orang dekat yang luar biasa. Keluarga saya, teman, kenalan, mereka semua telah mencintai dan menyayangi saya dengan tulus. Membantu saya untuk terus maju dan berkembang menjadi manusia yang memiliki karakter. Orang tua saya adalah inspirasi utama bagi saya. Kerja keras dan doa mereka selalu memberikan saya kekuatan untuk tetap semangat menjalani hidup. Tahun ini, ke dua orang tua saya telah menunjukkan cinta dan tanggungjawab mereka dalam membangun pribadi saya. Ayah adalah orang sangat sabar, cinta dan pengorbanannya selama ini selalu memberikan inspirasi dalam menyelesaikan studi saya. Ibu saya, wanita yang sangat luar biasa. Penderitaan yang selama ini menemani hidupnya, tidak pernah menyurutkan cintanya bagi kami semua. Saya percaya keteguhan hati ibu, cinta, ketulusan dan kekuatan doanya telah memberikan saya kekuatan dan memudahkan jalan bagi saya, ketika saya sangat jauh dari pandangan matanya. Saya akui, apa yang saya lakukan mungkin belum mampu membuat mereka puas. Tapi saya berharap, apa yang telah say raih sejauh ini mampu memberikan sedikit senyuman dan kebahagian bagi mereka. Dan bahwa apa yang mereka korbankan selama ini telah memberikan atau menghasilkan sesuatu yang positif.

Hidup di perantauan, jauh dari orang tua dan keluarga adalah suatu keadaan yang tidak mudah untuk di jalani. Meski demikian, saya sangat bersyukur, di negeri yang jauh, saya masih bertemu dengan orang-orang yang luar biasa. Sahabat-sahabat saya sesama anak rantau dari Timor Leste (TL), orang-orang di kampung tempat kos saya yang baik hati, dan teman-teman kuliah yang hebat. Saya sangat beruntung bisa bertemu dan bergaul dengan mereka semua. Mereka semua, baik secara langsung maupun tidak, telah membantu saya tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang memiliki karakter tersendiri. Sahabat-sahabat saya, sesama anak rantau dari TL, mereka semua secara tidak langsung telah membantu dan membentuk karakter saya, menjadi seperti apa saya seharusnya ada. Sungguh, meskipun tahun 2008 ini adalah tahun yang berat bagi saya, namun saya bersyukur masih bisa mendapatkan perhatian dan persahabatan dari banyak orang. Dan saya percaya, semua itu karena Tuhan Yesus Kristus menginginkannya untuk terjadi.

Tahun 2008 akan segera berlalu. Saya akui, masih ada banyak kekurangan yang ada dalam diri saya. Banyak kesalahan dan dosa yang telah saya lakukan sepanjang tahun ini. Ibarat dua sisi, antara gelap dan terang, tahun 2008 ini saya lebih banyak berkutat di sisi gelap hidup ini. Sisi di mana ego saya terlalu mendominasi akal dan pikiran sehat saya. Sisi di mana saya tidak mampu mengendalikan dan menghindari keserakahan dan dosa.

Tahun 2009 akan segera datang. Saya terus berdoa dan berusaha, dengan se-ijin Yesus Kristus, Putra-Nya yang maha kudus, saya berharap bisa mendapatkan sedikit terang dan kekuatan di tahun 2009 ini. Saya memiliki keinginan untuk terus belajar dan berkembang menjadi manusia yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Dan saya terus berdoa, berusaha dan berharap semoga keinginan saya ini adalah sesuai dengan kehendak-Nya.

Seperti anak tangga tadi, saya masih tetap harus belajar dan berusaha lebih keras lagi untuk bisa mencapai anak tangga ke 1 juta. Sangat sulit memang. Tapi saya percaya dan yakin, dengan ketulusan hati, keinginan yang kuat, dan harapan akan hari esok yang lebih baik, saya akan dapat, minimal mendekatinya, jika saya tidak mampu mencapainya. Keinginan saya di 2009 ini adalah menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya. Saya tidak akan bisa mengubur kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa yang telah saya lakukan di tahun 2008 ini. Tapi saya akan menggunakan kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa saya tersebut sebagai cermin dan kekuatan bagi saya, untuk terus tumbuh dan berkembang, serta kembali berada di sisi terang hidup ini. Saya selalu percaya, karir, cinta, jodoh, sukses, gagal, bahagia, sedih, tawa, tangis, akan selalu menjadi bagian dari perjalanan hidup saya ke depan. Oleh karena itu, saya selalu yakin, dengan ketulusan, doa, dan kerja keras, jalan untuk mengapai dan melewati semua itu akan selalu ada dan terbuka.


Rabu, 24 Desember 2008

KATA-KATA SUPER

*
Cara orang menghebatkan diri adalah tetap bermimpi ketika bangun dan tetap melakukan pekerjaannya. Mario Teguh

* Harapan yang dalam adalah pembentuk kerendahan hati, menerima bahwa apa yang kita miliki bukan sesuatu yang ada untuk dikeluhkan. Mario Teguh

* Di dalam proses untuk mengapai sesuatu pasti akan selalu ada pengorbanan, tapi pastikanlah bahwa pengorbanan yang Anda lakukan itu akan memberikan
hasil yang positif. MT

* Janganlah bergantung pada impian yang tidak diikuti dengan tindakan nyata,karena tindakan nyata adalah upaya untuk mengubah nasib. MT

* Cara untuk menjadi seorang pemimpin yang dihormati adalah apa yang Anda katakan dan apa yang Anda lakukan haruslah menjadi amanah dan teladan bagi orang lain.MT

* Kehidupan harus dimenangkan melalui kepemimpinan diri yang super. MT

* Orang percaya diri bukan karena dia hebat, tapi karena dia memiliki niat baik untuk memberikan keuntungan bagi orang lain. MT

* Janganlah hanya menjadi bagian dari biaya orang lain, tapi jadilah bagian dari keuntungan bagi orang lain. MT
MEMAKNAI NATAL 2008
Tidak ada sesuatu yang istimewa bagi saya di Natal ini. Seperti Natal-Natal sebelumnya, Natal kali ini tetap saya jalani jauh dari keluarga orang-orang yang dekat yang saya cintai dan sayangi. Meski demikian, saya mensyukuri semua rahmat dan kasih yang telah dilimpahkan Tuhan Yang Maha Kuasa kepada saya melalui orang-orang yang mengasihi, menyayangi, mencintai, dan juga memusuhi saya. Orang tua saya yang selalu bekerja keras dengan doa untuk masa depan saya, adik-adik yang selalu memberi dukungan dan menjadi inspirasi bagi saya untuk menjalani kewajiban saya di rantau dengan sebaik-baiknya. Sahabat-sahabat saya yang selalu teman di kala sepi di tanah perantauan. Kasih Tuhan kepada saya sepanjang tahun ini, telah memberikan kekuatan yang sangat hebat bagi saya untuk menjalani dan melalui hari-hari berat.
Bagaimana saya memaknai Natal tahun 2008 ? Bagi saya, Natal tahun 2008 adalah Natal di mana saya harus melakukan intropeksi bagi segala macam kesalahan dan dosa yang telah saya perbuat sepanjang tahun ini, serta sujud syukur atas segala kekuatan dan karunia yang saya dapatkan dari Yesus Kristus sang Juru Selamat, melalui tangan orang-orang yang mencintai dan menyayangi saya. Jadi inti dari makna Natal tahun ini bagi saya adalah SUJUD SYUKUR DAN INTROSPEKSI DIRI. Menjadi manusia baru, dengan harapan baru, semangat baru, untuk menjadi lebih baik di tahun 2009. Tahun 2009 akan menjadi tahun yang berat, tidak hanya bagi saya tapi bagi semua orang. Oleh karena itu, saya berharap tahun 2009, dengan ijin Tuhan Yesus Kristus, akan menjadi tahun yang super dan luar biasa bagi saya untuk kemuliaan Tuhan.
Memang untuk menjadi manusia baru yang sesuai dengan kehendak-Nya adalah tidak mudah. Namun, tentu tidak ada salahnya jika sebagai manusia kita berusaha dari hari ke hari untuk menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya. Semoga segala keinginan, harapan, cita-cita, dan usaha-usaha yang telah kita perjuangkan selama ini mendapatkan restu-Nya, untuk segera dicapai. Toze.

SELAMAT HARI NATAL 2008 & TAHUN BARU 2009

Selasa, 23 Desember 2008

KOMITMEN DAN KONSISTENSI DALAM MEMBANGUN UNESTIL

By: Toze Cunha

Setelah mengalami beberapa kali penundaan, pemilihan ketua União Dos Estùdantes De Timor Lestè (UNESTIL) pun dilakukan pada tanggal 21 Desember 2008. Dalam pemilihan yang diikuti sekitar 246 mahasiswa ini, akhirnya berhasil memilih ketua UNESTIL yang baru. Saudara Eliud De Jesús untuk periode 2008-2009. Eliud adalah mahasiswa teknik pertambangan Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS), yang saat ini tinggal di wilayah Klampis. Terpilihnya ketua UNESTIL yang baru ini, diharapkan mampu membawa perbaikan yang signifikan bagi perkembangan organisasi secara menyeluruh.

Sebagai organisasi kemahasiswaan, UNESTIL hadir dengan tujuan untuk tetap memperkuat persatuan diantara sesama mahasiswa Timor Leste, terutama yang saat ini tinggal dan melanjutkan kuliah mereka di Surabaya. Sejauh ini, UNESTIL telah memainkan perannya dengan baik. Meski harus diakui juga, masih ada sangat banyak kelemahan dan kekurangan yang harus diperbaiki atau pun diubah. Saat ini, sudah memasuki tahun ke 5 eksistensi UNESTIL. Tidak mudah memang, untuk tetap mempertahankan organisasi ini, di tengah kondisi serba kekurangan yang harus dialami oleh mahasiswa-mahasiswa Timor Leste yang ada di Surabaya. Namun, dengan tekad dan keinginan yang kuat, organisasi tetap bertahan, meskipun tidak bisa dikatakan telah mengalami perkembangan yang berarti.

Melihat perkembangan UNESTIL sejauh ini, tentu sangat mengkhawatirkan. Organisasi ini berjalan tanpa arah yang jelas. Estatuta (AD/ART) yang seharusnya menjadi pegangan atau kekuatan bagi setiap aktivitas UNESTIL, tidak berfungsi sama sekali. Tidak ada motivasi yang kuat dari semua elemen anggota untuk terlibat dan membangun organisasi ini menjadi lebih baik. Kesadaran untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan berorganisasi setiap anggota masih sangat lemah. Akibatnya, beban kerja yang harus dipikul oleh mereka yang duduk di dalam struktur organisasi menjadi lebih berat. Jika sudah demikian, maka program-program yang telah diagendakan pun tidak berjalan.


Program Kerja Tidak Realistis

Pemilihan di hari Sabtu, tanggal 21 Desember 2008, kembali memberikan sedikit harapan, bahwa organisasi ini bisa berkembang lebih baik lagi. Mendengarkan program kerja para calon ketua, dan keinginan-keinginan untuk memperbaiki organisasi ini, rasanya kok sangat berlebihan dan tidak realistis. Misalnya, janji ketua terpilih untuk membeli parabola dengan tujuan untuk memudahkan akses informasi yang berhubungan dengan Timor Leste. Itu tentu sesuatu yang baik dan patut dihargai, namun menurut saya itu tidak realistis. Bukan karena kita tidak mampu membelinya, tapi lebih pada realitas kondisi geografis yang tidak memungkinkan, di mana kebanyakan anggota tinggal saling berjauhan. Program lainnya, yang menurut saya agak sulit untuk di realisasikan adalah membuka kursus bahasa Portugis. Bukan tidak mungkin, tapi rasanya kok sulit. Pertanyaannya, jika program itu dapat direalisasikan, siapakah yang akan membayar tenaga pendidiknya? Dari mana biaya yang di gunakan untuk membayar tenaga pendidiknya maupun untuk membayar tempat kursusnya? Apalagi jabatan ketua UNESTIL hanya satu tahun. Tentu sulit.

Membuat sebuah program kerja adalah hak setiap ketua. Tapi hendaknya program-program kerja itu, disesuaikan dengan kondisi realitas yang dihadapi oleh kita semua, sebagai mahasiswa dalam kehidupan kita sehari-hari. Saya rasa, program yang paling realistis dan sesuai dengan kondisi anggota sebagai mahasiswa adalah membentuk sebuah forum diskusi. Forum diskusi adalah program yang menurut saya jika mampu direalisasikan akan memberikan danpak positif yang signifikan terhadap eksisitensi organisasi ini.

Namun seperti pada tahun-tahun sebelumnya, masih tetap muncul pertanyaan besar dalam benak saya. Mampukah ketua terpilih mengubah image UNESTIL, serta mengugah para anggotanya untuk terlibat secara aktif dalam setiap kegiatan UNESTIL yang bersifat ke-ilmu-an. Ini adalah pekerjaan yang berat, sekaligus merupakan tantangan bagi ketua terpilih untuk mewujudkannya.

Sebagai sebuah organisasi, di mana seluruh anggotanya adalah mahasiswa, tentu membentuk forum diskusi atau pun melakukan kegiatan-kegiatan yang berbau keilmiahan itu lebih masuk akan dan sangat penting. Memang, kegiatan-kegiatan semacam ini sudah pernah dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya, namun intensitasnya sangat kecil. Selain itu, tidak ada konsistensi dan kontinuitas dalam menjalankannya.


Mengubah Mindset

Sejauh pengamatan saya selama ini, keterlibatan mahasiswa-mahasiswa Timor Leste di kegiatan-kegiatan keorganisasian sangat rendah. Terutama kegiatan-kegiatan kemahasiswaan yang ada di kampus masing-masing anggota. Ada kurang lebih 400 mahasiswa Timor Leste yang saat ini kuliah di hampir semua kampus baik Negeri maupun Swasta yang ada di Surabaya. Dari sekian banyak tersebut, yang menganggap bahwa aktif dalam kegiatan-kegiatan keorganisasian itu penting, tidak sampai se per tiganya. Memang dengan mengikuti atau aktif dalam suatu kegiatan UNESTIL, tidak serta merta akan menjustifikasi bahwa kita lebih hebat, lebih pintar, atau lebih baik dari mereka yang tidak mengikuti atau terlibat dalam organisasi. Tapi, setidaknya di dalam berorganisasi, kita akan melalui suatu proses pembelajaran, tentang bagaimana hidup bersosialisasi dan berperilaku dengan orang lain.

Fokus kepada aktivitas perkuliahan memang jauh lebih penting. Karena memang, itulah tujuan utama dari semua mahasiswa yang hidup merantau. Tapi, pengalaman yang selama ini kita lihat dan telah dialami oleh banyak orang membuktikan bahwa, tanpa pengalaman berorganisasi, pribadi yang bersangkutan sangat sulit untuk beradaptasi dengan lingkungan yang sebenarnya. Oleh karena itu, mindset yang mengatakan, bahwa organisasi itu tidak penting harus diubah. Ada banyak jalan menuju Roma. Ada banyak cara untuk mengapai kesuskesan di hari depan. Dan organisasi merupakan salah satu jalan dan cara yang tepat untuk kita belajar bagaimana mengapai kesuksesan itu.

Saya percaya, UNESTIL akan berkembang menjadi lebih baik, jika setiap anggota telah menanamkan dalam diri mereka masing-masing bahwa, terlibat dalam organisasi itu sangat penting dan memiliki manfaat yang sangat besar bagi perkembangan diri pribadi. Di kampus, kita melatih dan mengasah kemampuan intelektualitas kita. Di organisasi, kita melatih dan mengasah kemampuan berorganisasi, tentang etika pergaulan. Dengan pengalaman yang kita miliki dalam berirganisasi, saya percaya akan memudahkan kita semua untuk beradaptasi ketika kita akan dan telah memasuki dunia kerja.


Komitmen

UNESTIL hanya akan bisa berkembang dengan baik, jika semua elemen yang terlibat di dalamnya mulai dari para senior sampai pada junior, memiliki komitmen yang sama untuk menjalankannya. Memang UNESTIL masih harus banyak belajar dan berbenah. Untuk mencapai sebuah tingkatan yang diinginkan, tentu harus melewati beberapa tahapan, hambatan, tantangan, maupun masalah-masalah yang sering timbul mengiringinnya. Inilah yang disebut sebagai sebuah proses. Tidak ada sesuatu kesuksesan yang dapat diraih tanpa pengorbanan. Tidak ada keabadian yang dapat dipertahankan melalui cara instant, karena sesuatu yang instant itu tidak akan melahirkan keabadian. Meskipun melalui cara instant dapat meraih kesuksesan, namun kesuksesan itu tidak akan pernah bertahan lama. UNESTIL memiliki potensi untuk bisa terus berkembang menjadi lebih baik. UNESTIL memiliki kekuatan untuk terus menjadi lebih besar. Mengapa? Karena persatuan dan kesatuan mahasiswa Timor Leste yang ada di Surabaya sejauh ini masih terjaga dengan sangat baik. Sekarang tinggal komitmen dan konsistensi dari semua elemen anggota untuk terus menjaganya. Semoga UNESTIL akan terus ada dan berkembang menjadi lebih baik. Dan semoga pemimpin-pemimpin baru yang handal dapat lahir dari organisasi UNESTIL ini.


MALAM INI, AKU MENGAGUMI DIRIMU

Malam ini

Aku duduk di hadapanmu, memandang wajah ayu-mu.

Wajah yang memancarkan pesona, aura keindahan seorang wanita.

Wajah yang selalu membanyang disetiap khayal sendiriku.

Aku memandang wajahmu, ketika kau sedang berpaling

Aku tak ingin kau tahu, jika aku sedang memandangimu

Namun terkadang aku tak bisa menghindarinya, tatapan kita saling beradu

Kau tersenyum padaku, senyum yang sangat indah

Malam ini

Di pesta ini, aku berada di hadapanmu

Mengagumi dirimu sebagai sebuah keindahan

Memuja dirimu sebagai sebuah kesempurnaan

Walaupun aku tahu, tidak ada yang lebih sempurna selain Tuhan Sang segala kesempurnaan.

Malam ini

Aku tidak mengajakmu bicara

Aku juga tidak mengajakmu berkenalan

Aku sudah mengenal dirimu, seperti halnya kau

Kita memang bukan sahabat atau teman, tapi kita saling mengenal

Dan karena itu aku mengagumi dirimul

Malam ini

Ketika aku menghampiri drimu

Aku hanya ingin merasakan pesona keindahanmu dari dekat.

Aku menggenggam tanganmu, mengajakmu untuk berdansa

Ya kita berdansa, merapat dan bergoyang, mengikuti irama musik.

Malam ini

Ketika aku menggenggam tanganmu dan berdansa

Aku merasakan kehangatan yang menjalar dari tanganmu

Tanganmu yang kecil, namun terasa kelembutannya.

Aku merasakan kedamaian dalam batinku.

Aku terhanyut, entah denganmu

Malam ini

Tidak ada kata yang terucap dari bibir

Aku hanya memandang wajahmu, dan ingin melihatmu tersenyum

Aku hanya memandang wajahmu, dan ingin melihat keindahan cahaya di matamu

Malam ini

Di pesta ini, aku hanya ingin memandangmu

Dan merasakan kehangatanmu dengan berdansa

Di pesta ini, hanya di pesta ini, malam ini

Aku hanya ingin memandang wajahmu, mengagumi dirimu sebagai wanita

Mengagumimu sebagai ciptaan Tuhan, karya kesempurnaan dan keindahan. By: Toze



Senin, 22 Desember 2008

ELISAUN UNESTIL 2008-2009

Hau Satisfeito Tebes

By: Toze Cunha

Tok, tok, tok, maun..maun…rona lian ida mak bolu husi li’ur. Hau hader mai, loke odamatan. Oh..Helio. Hau harè ba mobile, tuku 8:30 ona. Helio, kandidato ba sevi UNESTIL ba perìodo 2008-2009 husi bairo Asempayung. ”Ok, hein oituan lai, hau ba haris lalalis tiha lai”. Hau hateten. Haris hotu, hau mos lalais atu hatais, estrika tiha farù no hamos sapatu. La kleur iha SMS tama ”B’dia Mao...tesik mai na k seidauk + ita tenki komesa acara sedu. Tempu ba acara ne badak los. Thanks.” ne’e SMS husi vice UNESTIL tuan, irmão Atay. Resposta SMS husi irm. Atay, hau hamutuk ho hau nia belun nain rua, Helio (Kandidato) no Merita (membros strutura). Ami ba iha convention hall nia oin, sae taxi silver. Tuir dalan, bainhira tesik iha Klampis, ami tula tan irmãn Ina (membros strutura), nebe mak hein hela. Habadak istoria, ami mos to’o iha fatin atu halo votasaun ba kandidato sevi UNESTIL foun. To’o iha neba, hare ba ema sedauk barak. Kolega sira husi bairo Nginden deit mak iha neba ona. Sira perpara hela fatin.”Hare tok ba, ema ida seidauk iha” hau hateten.

Ami hein quaze oras rua nia laran. Aproveta oras nebe mak iha, maluk sira husi strutura tuan, perpara i hadiak tan sira nia LPJ (laporan pertanggungjawaban). Programa ne’e tarde tebes. Hau lahatene, tanbasa mak ida ne’e (oras borasha) sai hanesan tradisaun ida. ”ita ne’e oras borasha tebes”. Kolega ida hateten.. Iha tempu hein nia laran, vice Atay hatete mai hau ” maun, tanba servisu MC nian ne’e badak los, neduni se bele karik, maun mak foti tomak hotu deit na”. Hau la heteten dehan la aseita. Maibe hau koalia deit ” la’os dehan hau lakohi, maibe UNESTIL ita barak tebes, i sebele bolu tan ema ida atu ajuda hau”. Vice mos aseita, i ba buka tan ema ida atu mai ajuda sai MC. No sira bolu irmãn Noy. Fahe tiha servisu ba malu, ami mos hein tan oituan to’o ema barak tiha hodi hahu serimonia votasaun.

Tuku 11:30, seromonia votasaun komesa hahu. Loke uluk husi MC, nebe mak derije husi kolega Noy. Hafoin, tuir mai reza, nebe mak derije husi kolega Tiza. Reza hotu tiha, programa kontinua fali ho LPJ husi strutura UNESTIL tuan (2007-2008). Iha program LPJ ida ne'e, hau mak sai nudar moderador. Hau nia serviso nudar moderador mak, maneja (mengatur) lalaok programa nia atu nune bele lao lolos tuir regra demokrasia nian. Iha LPJ mosu perguntas barak husi maluk sira hotu, membros UNESTIL nia iha Surabaya. Perguntas sira ne'e, husu kona ba programa nebe mak strutura tuan sira halo ona i seidauk. ijemplu, perguntas kona ba petisi nebe mak kolega nain tolu Merita, DR. Alberto, no Rafael ”Any” lori ba Jakarta, bainhira PM Xanana Gusamao mai iha Jakarta, iha Fulan Mei 2008. iha sesaun LPJ, maske mosu perguntas barak, maibe konsege strutura tuan sira hatan hotu. Maske hau hatene katak, reposta nebe mak kolega sira strutura hatan, barak la satisfeito ba membors UNESTIL balun. Tuku 1:30, sesaun permeiro kona ba LPJ husi strutura tuan mos remata.

Depois de LPJ, kontinua fali kedas ho han meio-dia. Iha ne'e, husi panitia fahe hahan tuir idak-idak nia bairo. Maske perpara deit etu falun (nasi bungkus), maibe han bosu duni. meio-dia hotu tiha, programa kontinua fali hili sevi UNESTIL foun ba periodo 2008-2009. Iha bairo idak-idak haruka sira nia ema. Husi bairo Asempayung, ir. Helio, husi Klampis, ir. Eliud, husi Nginden ir. Mario (Mito), Husi Karangmenjangan ir. Fransisco, no husi Dukuh Kupang ir. Johanes. Kandidato idak-idak hato'o sira nia visi no misi, no-mos programa servisu nebe mak sira sei halo iha 2008-2009 nia laran. Programa barak tebes. Maibe inti husi sira nia programa ne mak, sira hakarak atu hametin nafatin unidade, amizade, fiar malu entre estudantes Timor oan tomak iha Surabaya. Seluk fali, sira koalia konaba atu maneja pengurusan ijin belajar ho diak no fasil. Kandidato seluk, hanesan ir. Eliud ho ir. Mario, promete atu bele tau sede ida iha Surabaya atu bele toma konta kona ba aktividades estudantes tomak. Sosa parabola, loke kursu portuges, hari forum diskusau. Programa sira ne'e hotu diak, maibe hau senti balun ke a'as demais, i la tuir situasaun real (nyata) nebe mak iha. Ida hare ba masa jabatan nebe mak tinan ida deit. Maibe, halo nusa mos hau hato'o hau nia respeito ba kandidato sira hotu, ba sira hakarak no esperansa atu sai sevi da organizasaun. Hato'o hotu tiha kandidato sira programa servisu, tama kedas ba sesaun perguntas husi audens (membros sira nebe mak presenca iha elisaun). Perguntas barak tebes. Kolega barak mak duvidas (ragu-ragu), sira bele realija programa nebe mak kandidato sira hato'o tiha ona. Sesaun kampanye no tanya jawab entre kandidatos ho membros sira remata iha tuku 3:30.

Hotu tiha, kontinua kedas ho elisaun. Iha ne'e hau nudar moderador, esplika uluk kona ba regra (tata cara pemilihan). Iha prosesu elisaun ne, hau bolu ema ida-idak nia naran tuir lista naran nebe mak iha, tuir ida-idak nia bairo. Total ema nebe mak iha lista hamutuk 267. I, sira nebe tuir elisaun hamutuk 246. Husi ema 246 ne, barak liu husi bairo Nginden hamutuk ema 106, Klampis ema 96, Asempayung ema 39, Karangmenjangan ema 15, no Dukuh Kupang ema 12. Resultado husi elisaun hatudu katak kandidato husi bairo Klampis ir. Eliud mak eleito nudar sevi UNESTIL foun ba periodo 2008-2009, ho lian total 108. tuir Nginden ho lian 96, Asempayung 15, Karangmenjangan 14, no Dukuh Kupang 12. I lia 10 hangus.

Elisaun hotu tiha, i hatene tiha sevi eleito, programa kontinua fali ho sambutan husi sevi eleito. Hotu tiha, serimonia ba LPJ husi strutura UNESTIL tuan, no elisaun sevi UNESTIL foun taka rona Himno Nasional PATRIA.

Loron ida ne'e hau hetan esperensia barak tebes. Maske kole tanba hamrik deit durante oras 5 nia laran, no koalia hela deit to'o kakorok moras, maibe hau senti satisfeito tebes. Sai nudar moderador i nudar parte husi prosesu elisaun ida ne'e, hau senti kontenti tebes. Maske hau pernah moderador ona iha tinan 2005, maibe tinan ida ne'e, hau senti oin seluk, tanba hau hetan liasun barak. Hau espera katak UNESTIL ba oin, sei sai diak liu tan. I hau fiar katak, maluk sira nebe mak agora tur iha strutura foun ne'e, bele halo sira nia servisu no knar ho diak, i halibur nafatin estudantes tomak iha Surabaya, iha unidade nia laran.


ACARA SYUKURAN WISUDA DI PANTAI RIA KENJERANG

Suasana Awal Memasuki Pantai Ria Kenjerang
Tanpak Teman-Teman Sedang Membawa Makanan

Suasana Diskusi di Pantai Ria Kenjerang-Surabaya

Makan Siang di Pantai Ria Kenjerang
Dalam Rangka Syukuran Wisuda Zoel & Zelia

Suasana Diskusi di Pantai Ria Kenjerang-Surabaya

Sharing atau Diskusi Antara Mahasiswa Timor Leste
dengan Orang Tua Wisudawan dari Timor Leste
di Pantai Ria Kenjerang

Minggu, 21 Desember 2008

WISUDA ZOEL & ZELIA

Foto Bersama di Wisuda Teman Kami Zoel dan Zelia

Makan Bersama di Hoka-Hoka Bento, Plaza Surabaya


Foto Bersama Di Depan Plaza Surabaya
Komunidade Estudantes Timor Leste-Asempayung

Kamis, 18 Desember 2008

CERITA TEMU AKRAB
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN
INSTITUT TEKNOLOGI ADHI TAMA SURABAYA (ITATS)
By: Jose Ribeiro (JK)

Ini adalah pengalaman yang aku dapatkan saat sedang mengikuti acara Temu Akrab (TA) di Tuban, Jawa Timur. Saya ingin bercerita sedikit mengenai pengalaman yang menurut saya sangat penting bagi saya. Dan karena itu, maka saya ingin membagi sedikit pengalaman yang saya dapatkan selama saya mengikuti TA, kepada teman-teman semua.
Hari itu tanggal 28 Nopember 2008, kurang lebih jam 4 dini hari, kami mulai meninggalkan kampus ITATS dengan menggunakan HINO (mobil garnisum). Perjalanan dari ITATS menuju ke tempat TA memakan waktu kurang lebih 4 jam. Sepanjang perjalanan, kami semua bergembira bersama, bernyanyi bersama menikmati udara pagi yang dingin (maklum lagi musim hujan, hehehe...). Tanpa terasa, kami telah sampai ke tempat tujuan. Ketika mobil berhenti, saya kira kami telah sampai di tempat tujuan. Ternyata belum. Kami masih harus menunggu lagi sekitar 30 menit. Setelah itu, kami berjalan melewati sebuah jembatan kecil. Akhirnya kami tiba juga di tempat kemping sekitar jam 10.00. Acara TA ini diikuti oleh semua mahasiswa pertambangan dari angkatan 2002 s/d 2008. Dan kebanyakan dari peserta adalah mahasiswa angkatan 2007.
Sesampainya di sana
, kami kemudian di beri pengarahan oleh kakak panitia. Selain mengenalkan struktur organisasi HIMATETA (Himpunan Mahasiswa Teknik Pertambangan), panitia juga memberitahukan mengenai teknis acara yang akan jalani selama berada di sana. Pada malam hari, kami juga diajarkan tentang bagaimana membentuk sebuah organisasi. Di mana topik ini dibawakan oleh kakak-kakak dari angkatan 2002.
Pagi berikutnya, tanggal 29 Nopember 2008, setelah mandi dan sarapan, kami kemudian menerima materi lain mengenai jati diri. Di sini kami diajarkan mengenai bagaimana berperilaku dalam organisasi (organization behviors). Kemudian pada siang hari, kami meneri materi mengenai apa itu kepemimpinan. Setiap topik yang diajarkan, selalu diikuti dengan permainan (games).
Ada bermacam-macam permainan yang kami mainkan. Inti dari semua permainan itu adalah kerjasama tim, strategi dalam menaklukkan lawan, teknik dan taktik untuk mengelabui lawan atau musuh. Saya merasakan manfaat yang sangat besar dari permainan ini bagi proses perkembangan diri saya. Bagi saya, semua yang saya dapatkan ini adalah sebuah pengalaman bagi saya. Pengalaman yang tidak pernah saya peroleh sebelumnya di Timor Leste.
Pada malam hari (29/11/2008), kami mendiskusikan kembali permainan yang telah kami lakukan pada pagi hingga siang hari. Kami melakukan sebuah renungan mengenai kesalahan-kesalahan terjadi antara kakak-kakak panitia dengan kami peserta TA. Dan tepat jam 12 malam kami pun melakukan acara api ungung. Di acara api ungung kami bergembira, berdansa, bernyanyi, serta memainkan lagi beberapa permainan yang ok banget. Pokoknya malam itu, memang sangat menyenangkan. Kami semua seperti orang "gila", melakukan segalanya sesuai keinginan hati sendiri. Acara api ungung ini kami lakukakan sampai jam 2 dini hari. setelah itu kami pun pergi tidur.
Pagi buta, tanggal 30 Nopember 2008, kurang lebih jam 4, kami di"culik" oleh kakak-kakak panitia. Dengan mata tertutup, kami hanya bisa mengekor kakak-kakak panitia yang membawa kami. Mereka membawa kami ke sebuah sungai yang berada dekat di sekitar tempat TA. Sesampainya di sungai, kami dengan pakaian yang masih lengkap melekat di tubuh, kemudian diceburkan ke dalam sungai. Kejam sekali. teganya..teganya...teganya..hehehe...tapi bagi saya hal itu tidak menjadi masalah. Yang terpenting adalah diantara kami bisa tercipta keabkraban.
Setelah itu, kami pun diminta untuk mencium bendera HIMATETA. Tujuanya dari seremoni adalah agar tetap terjaling keakraban diantara kami. Dan agar apa yang telah kami dengan dengar dan kami dapatkan selama beberapa hari ini dapat kami terapkan dalam kehidupan kami sehari-hari sebagai seorang mahasiswa.
setelah melakukan semua itu, kami pun kembali ke tempat kemah. Di sini kami mulai beres-beres, dan mempersiapkan diri untuk kembali lagi ke Surabaya.
Jam 12 siang kami pun meninggakan tempat TA. tubuh ini terasa sangat lelah, benar-benar sangat melelahkan, bagaikan orang mati (mayat hidup...hehehhe). Dan akhirnya jam 4 sore kami pun bisa merasakan kembali panasnya udara kota Surabaya.
Inilah cerita singkat saya mengenai pengalaman yang saya dapatkan selama saya mengikuti acara TA selama 3 hari. Ini adalah pengalaman unik yang mungkin tidak akan pernah saya dapatkan kembali.


Jose Ribeiro
Mahasiswa Fakultas Teknik Pertambangan
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Selasa, 16 Desember 2008

PARABENS AMIGO

Hodi kalan, loron 16 Desembro 2008, dala ida tan,ami komunidade estudantes iha asempayung han hamutuk. Han hamatuk halo hodi selebra ami nia belun, kolega, maun, i alin Doni nia tinan. nia halo tinan 26. Hanesan bai-bain, han hamutuk ida ne, ami halo iha kolega Rui, Jeka, Sabino, no Rui Billy sira nia kos. kos Gebang Putih no 22. Ami nia menu special, quando iha programa han hamutuk mak na'an asu alias RW. Quando iha ona RW, otomatikamente ami mos iha hemu especial...si'ik deit ba...ok.
La hanesan han hamutuk nebe mak ami halo fila-fila ona, han hamutuk kalan ne spesial oituan. Se iha tempu nebe mak liu ona, ami nunka iha program dansa, hodi kalan, han hotu tiha ami mos kontinua ho dansa. maske la kleur, maibe ida ne fo ona diferensia. iha kalan ne, programa dansa remata iha tuku 12.00 kalan. Sorte diak mai ami, tanba kalan ne udan la tau. Ne duni ami bele selebra aniversario ne ho ksolok no kontenti.
Ikus, hau hau hakarak hato'o deit hau nia PARABENS, ba hau nia belun Doni. Hau espera katak, ba oin Doni bele hetan buat nebe mak durante ne Doni buka. Sukses nafatin. Toze

Senin, 15 Desember 2008

MEMBANGUN MASA DEPAN YANG BERKUALITAS

DENGAN CARA MARKETING

By: A.J. Castro Da Cunha

Menjadi manusia yang memiliki kualitas unggul adalah dambaan semua orang. Namun, tentu saja hal itu tidak mudah dicapai. Berada ditingkat kualitas hidup yang tinggi, tidak semudah membalikkan telapak tangan, atau sekedar mengucap kata bin sala bin ada kadabra, lalu semua akan menjadi seperti yang diharapkan. Semua harus melalui sebuah proses hidup dan butuh pengorbanan. Hidup ini adalah sebuah proses perjalanan. Dan karena itu, tentu tidak bisa dipungkiri, jika di tengah perjalanan kita akan menemui kerikil-kerikil yang selalu siap untuk menghadang langkah kaki. Bila sudah demikian, maka proses untuk mengapai kualitas diri yang unggul itu memerlukan sebuah pengorbanan. Artinya kita harus memprioritaskan sesuatu hal dan mengesampingkan hal yang lain.
Dalam banyak ulasan, baik itu berupa artikel, opini, ataupun seminari-seminar, kita sering mendengar istilah-istilah seperti intellectual quality, etical quality, spiritual quality (IQ, EQ, SQ). Saya percaya, bila kita semua telah mengenal dan memahmi istilah-istilah ini. Saya tidak akan berbicara mengenai hal ini. Namun, saya mencoba melakukan suatu komparasi tentang bagaimana menjalani sebuah proses hidup dari segi yang berbeda, yaitu dari segi marketing. Saya berharap tulisan ini bisa membuka jalan bagi kita semua untuk mempersiapkan diri menjadi manusia berkualitas.
Life Segmentation
Dalam marketing, menurut Kotler & Armnstrong (2001) segmentation dapat didefinisikan sebagai upaya untuk membagi suatu pasar ke dalam beberapa bagian yang berbeda, berdasarkan pada karakteristik, kebutuhan, maupun perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Pasar itu sangat besar dan bermacam-bermacam adanya. Dan karena itu, setiap perusahaan atau pebisnis selalu membaginya menjadi beberapa segmen yang lebih kecil, dengan tujuan agar bisa tercipta efisiensi dan efektivitas dalam memasarkan produk dan layanan yang menjadi tujuan mereka. Lalu bagaimana kita menerapkan sistem pemasaran ini ke dalam kehidupan kita sehari-hari?
Dunia ini sangat besar dan luas. Di dalamnya terkandung banyak hal yang berhubungan dengan kehidupan. Artinya bahwa di dunia ini kita dihadapkan pada banyak sekali pilihan hidup. Setiap orang bisa memilih ingin menjadi apa dan dengan cara atau melalui apa untuk bisa mencapainya. Dan apabila kita dapat memilih jalan tepat, maka bisa dipastikan bahwa kita akan dapat mengapai kualitas hidup yang lebih baik di masa depan.

Memang tidak mudah untuk menentukan suatu pilihan apalagi bila itu menyangkut masa depan. Apa lagi jika kita mengharapkan pilihan itu langsung cocok atau sesuai dengan kehidupan kita. Kita memang harus memiliki tujuan hidup, atau setidaknya kita sudah harus memiliki gambaran, bagaimana dan seperti apa kehidupan yang kita inginkan di masa depan. kita harus bisa memilah-milah cara atau jalan apa yang akan kita gunakan untuk dilalui guna mencapai tujuan itu. Tujuan hidup yang besar itu, harus kita konkretkan dengan langkah-langkah nyata. Ambil contoh, jika suatu hari kita memiliki angan-angan untuk menjadi menjadi seorang dokter. Tentu, untuk mencapai hal itu, maka sebelumnya kita harus memilih untuk masuk di fakultas kedokteran. Tidak mungkin kita akan memilih masuk di fakultas hukum. Tapi, dunia kedokteran pun sangat luas cakupannya. Setelah lulus dari fakultas kedokteran, kita di hadapkan pada pilihan. Apakah kita tetap ingin menjadi dokter umum, atau berkembang menjadi lebih spesifik, yaitu menjadi seorang dokter spesialis? Seperti dokter kandungan, dokter spesialis bedah, doktetr spesialis THT, dsb.
Demikianlah, jika di marketing, kita memilih atau melakukan segmentasi suatu pasar berdasarkan pada karakteristik, kebutuhan, maupun perilaku yang ada di pasar. Maka untuk personal atau diri pribadi, kita dapat memilih atau melakukan segmentasi berdasarkan pada karakteristik, kebutuhan, maupun perilaku kita sendiri.
Target of life
Melakukan segmentasi pasar, dapat membantu sebuah perusahaan untuk mendapatkan peluang yang lebih baik. Di mana setelah melakukan segmentasi, maka perusahaan bersangkutan harus bisa melakukan evaluasi terhadap segmen tersebut dan memutuskan pasar mana yang akan menjadi target. Menurut Kotler & Armnstrong (285:2001) targeting dapat definisikan sebagai proses evaluasi daya tarik masing-masing segmen pasar dan pemilihan satu atau lebih segmen pasar untuk digarap. Artinya di sini, kita dihadapkan pada pilihan untuk memilih segmen pasar yang paling menarik untuk menjadi target pemasaran kita.
Seperti contoh sebelumnya, ketika kita telah menjadi seorang dokter, dan memutuskan untuk melanjutkan ke bidang-bidang yang lebih khusus (dokter spesialis), maka pilihan selanjutnya adalah kita ingin menekuni profesi sebagai dokter spesialis di bidang yang mana? Tentu, semua bidang spesialis di dunia kedokteran itu sangat menarik. Tentu, setiap orang memiliki ukuran dan karakteristik tentang spesialisasi yang sesuai dengan dirinya. Oleh karena itu, harus ada pilihan yang tepat dan sesuai dengan keinginan diri, sehingga pada akhirnya pilihan yang telah kita buat itu, dapat membantu kita untuk berkarya dengan baik.

Setiap orang di mana saja, tentu akan memilih untuk masuk ke tempat atau bidang di mana mereka dapat mengembangkan keunggulan bersaing mereka. Tapi terkadang, kita salah memilih atau menentukan pilihan untuk bidang yang ternyata tidak sesuai dengan kemampuan kita. banyak kasus yang telah terjadi, seseorang memilih suatu jurusan, bukan karena ia mampu atau menyukai jurusan itu, tapi lebih karena keinginan orang lain. Misalanya keinginan orang tua, atau hanya sekedar mengikuti teman. Akhirnya apa yang terjadi? semuanya menjadi sia-sia.
Jika kita dapat menentukan pilihan atau masuk ke jurusan yang cocok dengan tujuan kita di masa depan, maka tentu lebih mudah bagi kita untuk mengembangkan kemampuan dan kualitas diri kita. Dengan demikian, kita juga dapat mengukur sampai di mana kita harus mengembangkan tingkat kemampuan kita, dalam hal kemampuan skill maupun intelektual.
Untuk dapat bersaing atau eksis pada tingkatan segmen yang lebih tinggi, seseorang harus memiliki keahlian dan kemampuan intelektual yang lebih dari orang lain. Artinya kita harus bisa memberikan nilai lebih dari diri kita untuk memperoleh keunggulan dalam proses persaingan. Bagi saya, hidup itu persaingan. Dan untuk memenangkan persaingan itu, kita harus memiliki nilai tambah (kualitas) yang lebih juga. Jadi, untuk mengapai tujuan hidup yang telah menjadi target kita, menurut saya, yang sebenarnya harus kita raih adalah bukan apa profesi yang akan kita geluti nantinya, melainkan bagaimana kita akan menjalani profesi yang akan kita geluti tersebut dan untuk apa kita melakukannya.
Life Positioning
Pada saat sebuah perusahaan memutuskan untuk memasuki suatu pasar, maka pada saat itu pula perusahaan tersebut harus memutuskan ”posisi” mana yang ingin dikuasainya pada segmen tersebut. Menurut Kotler & Armnstrong (285:2001), positioning di definisikan sebagai penentuan positioning bersaing suatu produk dan menciptakan bauran pemasaran yang lebih rinci. Di sini, perusahaan berusaha untuk menciptakan suatu produk yang mampu mendapatkan tempat di hati atau benak konsumen lebih dari produk pesaing.
Setiap orang dalam meningkatkan kemampuan dan mempertahankan eksistensinya, juga harus mampu mem”posisi”kan dirinya sedemikian rupa. Misalnya di sini, seorang dokter, memberikan pelayanan yang sangat baik. Dia menyapa pasiennya dengan ramah, mengajaknya ngobrol, serta memberikan motivasi-motivasi agar pasien tersebut bisa cepat sembuh dan menjalani pola hidup yang lebih sehat. Hal ini, secara tidak langsung telah menanamkan atau memberikan suatu kesan yang berbeda bagi pasiennya.
Pasien tersebut akan merasakan suatu kepuasan. Jika sudah demikian, maka secara tidak langsung akan selalu membuat pasien tersebut kembali ke dokter itu. Dan hal itu bisa menjadi keunggulan atau kekuatan bagi dokter tersebut untuk berkarya lebih baik lagi. Di sini, dokter tersebut telah mem”posisi”kan dirinya sebagai seorang dokter, psikolog, sekaligus motivator. Istilahnya, itu adalah upaya untuk melakukan branding atau citra, atau ciri khas, yang menjadi pembeda atau differentiation dengan orang lain.
Strategy
Dalam marketing, kita mengenal tiga generic strategic, yaitu cost leadership, differentiation, and focus. Di mana di cost leadership digunakan oleh perusahaan dalam persaingan harga. Differentiation digunakan oleh perusahaan untuk bersaing dengan mengembangkan produk yang berbeda, dengan inovasi-inovasi yang unik dan menarik. Sedangkan focus digunakan oleh perusahaan, jika perusahaan ingin lebih serius mengembangkan produk premium yang menjadi keunggulannya.
Berdasarkan pada pemahaman tersebut, maka setiap orang sebagai individu-individu, juga dapat menggunakan
generic strategic dari marketing ini untuk meningkatkan kemampuan dan eksistensi dirinya. Jadi, agar kita dapat tetap mempertahankan eksistensi dan peningkatan kemampuan diri, maka kita dapat menggunakan strategi yang terbalik, yaitu focus, differentition dan cost leadership. Jika di marketing, saat ini perusahaan lebih banyak atau lebih sering menggunakan cost leadership dan differentiation untuk bisa terus eksis dan bersaing, maka dalam upaya membangun kualitas diri, setiap individu dapat menggunakan atau lebih memusatkan perhatiannya pada strategi focus dan differentiation. Bagaimana?

Minggu, 14 Desember 2008

CONGRATULATIONS FRIENDS
Suasana pantai ria kenjerang saat ini sangat cerah. Udara pantai bertiup memberikan kehangatan kepada semua pengujungnya. Di tambah lagi dengan alunan musik mandarin yang mengalung indah, serasa di negeri China. Ya, sore ini, kami dari comunidade estudantes Timor Leste-Asempayung (selanjutnya, comunidade), sekali lagi berkumpul bersama di tempat ini. bersama dengan ini, comunidade telah melakukan acara kumpul-kumpul sebanyak 3 kali.
Sebelumnya, kami mengadakan acara syukuran untuk dua sahabat kami, Saudari Noni dan Aqueles. keduanya di wisuda pada bulan Agustus lalu. Acara kedua, kami lakukan pada saat mengadakan pemilihan ketua comunidade, di mana pada saat itu terpilih dua orang teman kami, yaitu saudara Calao (kalau) dan saudara Elias, sebagai ketua dan wakil ketua comunidade.
Hari ini, tanggal 14 Desember 2008, kami melakukannya lagi sebagai rasa syukur atas di wisudanya lagi dua sahabat kami, saudari Zelia dan Saudara Zoel. keduanya telah di wisuda sehari sebelumnya di gedung Garden Palace Hotel.
Dengan segala keterbatasan yang kami miliki, kami tetap bersemangat untuk melakukan acara syukuran ini bersama-sama. Saya merasa salut dan hormat kepada saudari Zelia dan Saudara Zoel. Mengapa? karena selain kesuksesan mereka, mereka juga telah memanjakan perut kami dengan banyak makanan. Kemarin kami ditraktir di Hoka-Hoka Bento di Delta Plaza. Sekarang kami diajak lagi untuk berbagi kebahagiaan bersama di pantai ria kenjeran.
Untuk acara hari, kami mendapatkan sebuah pengalaman yang sangat positif. Diskusi kecil yang kami lakukan sehabis makan bersama dengan orang tua dari Timor Leste, dalam hal ini paman (tiu) dari saudari Zelia dan mama (mae) dari sahabat kami Doni, telah memberikan suatu pelajaran yang sangat berharga bagi kami semua, tentang bagaimana seharus bersikap sebagai seorang mahasiswa. Jika tiu meng sharing kan, bagaimana kesulitan maupun hambatan-hambatan yang kemungkinan akan di hadapai oleh setiap mahasiswa Timor Leste kelak. mae lebih berperang sebagai seorang motivator, yang memberikan dorongan bagi kami semua, tentang bagaimana seharusnya kami bersikap. "terus lai mak foin bele hetan diak" demikian yang dikatakan mae. intinya bagaimana mae menghimbau agar dalam menjalani aktivitas kami sebagai mahasisw dengan kesabaran. "oan sira...imi tengki iha pasensia halao imi nia knar, fiar ba, loron ida imi bele hetan sukseso". kata-kata yang sangat bijak. inti mae mengajak kami usia, untuk tidak lelah belajar, belajar, belajar, dan belajar. Jangan pernah memikirkan hari esok, tentang bagaimana dan akan menjadi apa kita nantinya. "hanoin sa ida mak hau bele fo ba nasaun".
Sayang sekali, diskusi / sharing yang sangat bagus ini harus berhenti karena hujan yang deras menguyur. Meski harus berakhir, tapi sore ini adalah momen yang sangat indah, yang akan selalu saya ingat.
Akhir kata, kami ingin mengucapakan terima kasih yang berlimpah kepada orang tua (tiu & mae) atas semua informasi dan dukungan yang telah diberikan bagi kami semua. Walau hanya beberapa saat, namun itu sangat luar biasa berkesan bagi kami semua. Dan bagi kedua sahabat kami, tidak ada yang dapat kami berikan, selain kami hanya bisa mengucapkan CONGRATULATIONS FREINDS, semoga kalian berdua sukses selalu dalam meniti karir di hari esok. Ingat...jangan pernah takut untuk gagal dalam meniti karir. Toze
FANA
Kesepian ini mengusik hatiku
dalam dinginnya udara malam
termenung, aku merenung kembali tentang makna hidup....
saat aku tersadar banyak hal yang telah terlewatkan.

Masa itu 'tlah berlalu
tak mungkin bagiku untuk mengulangnya lagi
sigap mataku memandang...nun jauh ke depan
hidup penuh harap tuk hari esok yang lebih baik.

Raga yang fana terkubur masa lalu
cahaya hidup bersinar terang, menyinari indahnya kehidupan
aku hanya berharap dan berusaha
semoga hari esok akan lebih baik. by: Toze

Perempuanku
Kau adalah perempuanku...orang yang selalu hadir dalam setiap mimpi malamku.
kau adalah perempuanku...orang yang selalu tersenyum indah memberi ketuduhan hati.
perempuanku...
sorot matamu memancarkan cahaya kasih
kerinduanku padamu selalu memberikan kehangatan dalam kalbu..
hembusan nafasmu memberikan kedamaian
pesonamu tak mampu membuatku berpaling, walau hanya sekejap.

Kau perempuanku...rupamu memang tak cantik
kau juga bukanlah perempuan impian...namun demikian
bagiku terpancar jelas keindahan dirimu sebagai sosok wanitan angung
tapi..ah..apalah artinya kecantikan raga,
jika pada akhirnya semua itu akan layu termakan usia

Hai kau perempuanku...kau yang sangat nyata..di manakah ragamu?
Aku merindukan hadirmu..walau hanya sekejap mata memandang.
Aku menginginkanmu, walau aku tahu sulit bagiku untuk bersatu.

Kau perempuanku, tapi kau bukanlah milikku
kau hanyalah banyangan, kau tidak pernah nyata
kau hanyalah sahabat khayalku..
kau perempuanku ....hatimu begitu jauh,dan aku tak mampu mengapainya
setidaknya belum..... by: Toze

Jumat, 12 Desember 2008

Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Mat 1:18
Fiat Bunda Maria

Pada 8 Sepember ini kita merayakan Pesta Kelahiran Santa Perawana Maria. Melalui Maria, rencana keselamatan dari Allah bagi dunia terlaksana. Allah telah mempersiapkan Maria sejak ia dikandung. Rahmat Allah, penuh dalam diri Maria dan karena ia dipersiapkan untuk menjadi Ibu Sang Penebus maka Maria dibebaskan dari dosa asal dan dosa pribadi.

Maria senatiasa siap sedia untuk melaksanakan kehendak Allah bagi dunia melalui dirinya. Hal ini menjadi nyata dalam jawabannya kepada Malaikat Gabriel. Jawabannya sarat dengan konsekuensi namun iman Maria begitu sempurna karena tidak ada sedikitpun keraguan dalam diri Maria. Jawaban Maria adalah jawaban bagi kita semua. Melalui jawaban itulah Putera Allah datang ke dunia, yaitu ke dalam hidup Maria dan ke adalam hidup kita.

Melalui Maria, karya keselamatan dari Allah dinyatakan kepada kita manusia. Bagaiman dengan kita? Apakah kita siap menerima Allah yang akan melakukan karya keselamatan dalam diri kita.

Bunda Maria, tolonglah kami untuk melahirkan Kristus dalam hati kami.

Carlf Jefflin,

diambil dari: Sabda Kehidupan, Pertapan Karmel, Ngadireso Malang.



Kristologi

Kristologi

Iman Katolik bersumber pada Allah Tritunggal dan berpusat pada Kristus, Allah yang menjelma menjadi manusia untuk menyelamatkan kita. Inkarnasi, Allah menjadi manusia, adalah perbuatan Tuhan yang terbesar, yang menunjukkan segala kesempurnaanNya: KebesaranNya, namun juga KasihNya yang menyertai kita. Penjelmaan Allah ini telah dinubuatkan oleh para nabi. Yesus Kristus yang kita imani sekarang adalah sungguh Yesus Tuhan yang ber-inkarnasi dan masuk ke dalam sejarah manusia. (Copy From: Katolista.org)



“…kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama… supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.” (Ef 4:22-24)
BOAS FESTAS DO NATAL 2008


Yohanes 3:16.
"Karena begitu besar kasih Tuhan akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal."

BOAS FESTAS DO NATAL 2008

SEMOGA NATAL 2008 INI MEMBERIKAN KEDAMAIAN BAGI KITA SEMUA. DAN SEMOGA DENGAN MERAYAKAN KELAHIRAN-NYA KITA AKAN SELALU MENDAPATKAN KEMUDAHAN DALAM MENJALANI HIDUP INI. TENTU SAJA SEMUA YANG KITA INGINKAN AKAN MENDAPATKAN BALASAN DARI YESUS KRISTUS SANG JURU SELAMAT. SEMUA ITU AKAN DAPATKAN JJIKA KRISTUS SANG JURU SELAMAT MENGINGINKANNYA.

MENGAPAI IMPIAN
Momen Untuk Menjadi Lebih Baik
di Usia 30 Tahun
By: Toze Da Cunha

30 tahun sudah saya hidup dan terus berkembang di dunia ini. Tidak ada yang dapat saya ucapkan selain rasa syukur yang mendalam karena Tuhan yang Maha Kuasa telah memberikan segala cinta-Nya sepanjang hidupku ini. Banyak hal yang telah saya lalui. Suka dan duka, tangis dan tawa selalu datang silih berganti menemani dan memberi warna dalam perjalanan hidup saya. Saya dilahirkan di distrik Baucau, salah satu distrik yang terkenal dengan nama kota berkarang, karena memang di distrik ini dikelilingi oleh batu-batu karang. Saya adalah anak pertama dari 10 bersaudara. Bairo escola china (sekolah china) adalah lingkungan di mana keluargaku berada. Di tempat inilah saya menghabiskan masa-masa kecil bersama dengan sahabat-sahabatku.

Tulisan ini adalah kilas balik hidup saya selama 30 tahun ini, mulai dari saya memasuki bangku Sekolah Dasar Negeri 1-Baucau sampai dengan di saat-saat terakhir saya kuliah di Program Pascasarjana Magister Manajemen Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.


MASA SD (1985-1991)

Pada tahun 1985 saya mulai memasuki bangku sekolah, pada waktu itu usia saya adalah 6 tahun 8 bulan. Tempat saya bersekolah sangat dekat dengan rumah. Waktu yang dibutuhkan menuju ke sekolah tidak lebih dari 5 menit. Nama sekolah saya adalah Sekolah Dasar Negeri 1-Baucau (SDN 1 Baucau). Letaknya berada di jantung kota Baucau. Masa-masa awal memasuki bangku sekolah adalah masa yang sangat indah, di mana pada masa tersebut saya mulai belajar membaca dan menulis. Saya juga mulai mengenal banyak teman. Guru SD yang pertama kali mengajarkan saya membaca dan menulis adalah ibu guru Aquinta. Beliau adalah seorang guru yang sangat tegas dan keras dalam mendidik anak-anak didiknya. Untuk membuat anak-anak didiknya patuh, tidak jarang ibu guru yang satu ini tidak segan-segan untuk menghukum dengan cara menampar, menjewer telingga, mencubit, dan lain sebagainya. Konon katanya ini adalah didikan ala jaman penjajahan bangsa portugis.

Ada satu kejadian yang masih teringat dengan jelas di benak saya. Kejadiannya adalah ketika saya duduk kelas 3 SD. Saya tidak ikut kelas hampir ± 3 bulanan. Pada saat itu, saya masih ingat, ayah sangat marah setelah mendapat teguran atau semacam surat peringatan dari sekolah yang memberitahukan bahwa saya sudah tidak masuk sekolah lebih kurang 3 bulan. Ayah kemudian mencari saya yang pada saat itu bersembuyi di rumah nenek. Mendengar ayah mencari saya, saya kemudian bersembunyi di bawah kolon kamar tidur nenek. Tapi seperti pepatah mengatakan “sepandai-pandainya tupai melompat, akhirn jatuh juga”, ayah kemudian menemukan saya dan menyeret saya ke luar dari kolom tempat tidur. Saya sempat memberontak dan melawan, tapi ayah yang pada waktu itu sudah sangat marah tidak peduli. Ayah kemudian menyeret saya untuk mengikuti lagi kelas seperti biasa. Dan setelah kejadian itu, saya tidak pernah lagi absen. Saya selalu berusaha untuk mengikuti setiap kelas dengan rajin, kecuali jika saya memang lagi sakit atau ada halangan lain. Masih ada lagi beberapa kejadian menarik sewaktu SD. Tapi mungkin saya akan menceritakannya lagi di kesempatan yang lain.

Singkat cerita, saya menyelesaikan masa SD pada tahun 1991. Saat ini SDN 1 telah berubah menjadi kompleks Diosis Baucau (kantor Keuskupan Baucau). Saya ingin mengenang guru-guru SD saya di SDN 1 Baucau dan mengucapkan terima kasih atas segala yang telah mereka berikan dan ajarkan bagi perkembangan pengetahuan saya.

MASA SMP (1991-1994)

Setelah tamat dari SDN 1, pada tahun 1991 aku melanjutkan ke Sekolah Menengah Pertama di Venilale, salah satu kecamatan di distrik Baucau. Venilale merupakan tempat asal keluarga besar Ayah. Di Venilale, saya tinggal dan bersekolah di Pre-Seminari Don Felipe Rinaldi. Seminari ini di kelola oleh pastor-pastor dari ordo Salesian. Ada banyak sekali pengalaman menarik yang saya alami semasa saya berada di tempat tersebut. Saya memiliki banyak teman yang memiliki sifat dan karkater yang unik. Di Seminari saya mempelajari banyak hal, tentang bagaimana bagaimana hidup bersosialisasi, tentang bagaimana hidup bertanggung jawab, tentang bagaimana menghargai waktu, dan tentang bagaimana menghormati orang lain dengan semua perbedaannya. Dan banyak hal-hal lain yang berhubungan dengan kebajikan hidup.

Pada tahun 1991, ada satu kejadian atau tepatnya saya menyebut sebagai sebuah tragedi yang sangat memilukan di dalam lingkungan seminari, terutama bagi kami angkatan 1991. Di mana pada tahun tersebut kami kehilangan salah satu teman seangkatan yang sangat baik hati. Beliau meninggal dunia karena tenggelam ketika kami sedang piknik di salah satu danau di Venilale. Kejadian tersebut terjadi tepatnya pada bulan Nopember 1991, dua minggu setelah tragedi berdarah di pemakaman Santa Cruz-Dili.

Ceritanya begini. Ketika itu hari minggu, seperti biasa hari minggu merupakan hari di mana kami semua yang ada di seminari dari kelas 1 sampai kelas 3 di beri kesempatan untuk jalan-jalan. Setiap kelas boleh memilih tempat mana yang mereka sukai. Tentu tempat-tempat tersebut masih di sekitar wilayah Venilale. Pada saat itu, kami dipimpin oleh frater Yohanes Laba Tolok (sekarang sudah menjadi pastor/padre). Sesampainya di tempat tersebut, dengan naluri kami sebagai anak-anak, kami pun langsung menceburkan diri ke dalam danau. Teman saya Manuelito (Alito Rambo) adalah orang pertama menceburkan diri. Singkat kata, ketika hari menjelang sore, frater Yohanes memberikan kesempatan terakhir bagi kami semua, terutama bagi teman-teman yang belum sempat merasakan dinginnya danau tersebut untuk merasakannya. Ketika itu, mereka yang tidak bisa berenang, hanya masuk ke tempat yang tidak begitu dalam. Tapi kemudian semua berubah drastis. Air danau tersebut seolah-olah menyeret kami ke bawah. Awalnya kami semua mengira itu hanyalah keisengan dari teman-teman. Tiba-tiba saja rasa ceria itu berubah menjadi rasa panik yang luar biasa. Teman-teman pun mulai berteriak minta tolong. Saya pada mulanya berada di tengah danau, dan tanpa saya sadari tiba-tiba saja saya sudah berada di tepiannya. Seperti ada sesuatu kekuatan yang mendorong saya untuk keluar dari sana. Dari pingir danau kami semua terpaku, kami semua diam membisu, berdiri bagai patung, kami tidak mampu bergerak, sekujur tubuh kami terasa kaku, kami hanya melonggo menyaksikan teman-teman berteriak meminta tolong dan berusaha menyelamatkan diri mereka. Awalnya ada enam orang teman kami yang berada dalam kejadian, tapi kemudian empat orang berhasil menyelamatkan diri. Tinggal dua orang teman kami, yaitu Alamarhum Gil dan Nuno. Keduanya berusaha untuk saling menolong, sedangkan kami yang lain tidak mampu berbuat apa-apa. Dan akhirnya Gil pun hanyut ke dasar danau. Beberapa orang teman kami pergi mencari bantuan ke penduduk setempat. Kemudian datang salah seorang pemuda penduduk setempat. Beberapa kali dia berusaha menceburkan diri ke kedalaman danau, sampai akhirnya dia menemukan teman kami itu sedang tersangkut di bawah sebuah batu karang yang ada di danau tersebut. Dan begitulah kejadiannya, kami semua hanya bisa berdoa, pasrah dan menangis. Kejadian tersebut terus menghantui saya selama kurang lebih hampir 3 bulan. Kejadian itu sangat traumatik bagi saya. Cerita ini bukan untuk membuka kembali kisah sedih yang telah lama terjadi, namun lebih pada untaian rasa haru saya dalam mengenang sahabat saya Gil. Sungguh jalan hidup yang berakhir tragis. Saya menyelesaikan masa SMP pada tahun 1994.

Setelah tamat dari SMP Pre-Seminari, saya mengundurkan diri dan berencana untuk melanjutkan studi di salah satu SMA di Baucau. Tapi ayah tidak menyetujuinya. Ayah tetap menginginkan saya untuk melanjutkan ke seminari menengah di Fatumaka (salah satu pusat para misionaris dari ordo Salesian). Tapi ketika mendengar saya telah mengundurkan diri dari seminari, ayah sangat marah. Ayah berusaha untuk mengirim lagi saya ke Seminari. Namun karena saya sudah mengundurkan diri, maka keinginan ayah tersebut sulit untuk diwujudkan. Pada saat itu antara saya dan ayah terjadi pertentangan yang sangat besar. Sampai-sampai saya harus bersembunyi ke tempat nenek (dari ibu) di kecamatan Laga. Tapi ayah tidak pernah lelah. Ayah tetap berusaha dengan sekuat tenaga. Dan akhirnya ayah menemukan lagi tempat yang menurutnya cocok bagi saya. Tempat tersebut adalah seminari menengah Nossa Senhora De Fatima, Lahane-Dili. Singkat cerita, saya kemudian dibawa ke Dili untuk mendaftar di Seminari Menengah, di Lahane Dili.

MASA SMA (1994-1997)

Walau tidak suka, saya berusaha untuk tetap menyesuaikan diri lingkungan baru saya. Di Seminari Lahane, saya mendapatkan situasi yang berbeda. Tidak seperti di Pre-Seminari Don Fillipe Rinaldi, di mana sekolah formal seluruhnya dilakukan di dalam kompleks Seminari, di Seminari Lahane, saya bersama teman-teman yang lain mengikuti sekolah atau kelas formal di SMA Kolese St Yoseph, Balide-Dili. Di seminari Lahane saya pun mempelajari hal-hal yang tidak jauh berbeda dengan apa yang saya dapatkan di Pre-Seminari Don Fillipe Rinaldi. Tinggal di seminari dan sekolah SMA Kolese St Yoseph adalah pengalaman yang sangat menarik. Mengapa demikian? Karena ketika saya berada di dalam Seminari, semua teman-teman saya adalah laki-laki. Sedangkan ketika di St Yoseph, selain dengan teman-teman pria yang tinggal di luar lingkungan Seminari, kami juga berbaur dengan teman-teman wanita.

Satu tahun tinggal di Seminari Lahane, kami kemudian pindah ke gedung Seminari yang baru di Balide. Lokasi gedung seminari yang baru ini sangat dekat dengan SMAK St Yoseph. Belajar di SMA kolese St Yoseph sangat menyenangkan. Ada kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler (ekskul) yang sangat membantu perkembangan proses berpikir saya. Di SMA Kolese St. Yoseph, kami diajarkan untuk bagaimana mengembangkan kretavitas kami. Kegiatan ekstra yang pernah saya ikuti semasa di St Yoseph adalah ekskul MADING dan sepak bola. Romo Eduardo Ratu Dopo atau yang biasa di sapa romo Edu adalah orang sangat berperan dalam pengembangan kreativitas kami. Romo Edu merupakan sosok yang santai namun juga sangat ketat dalam menerapkan disiplin. Bukti dari kedisiplinannya adalah pipi saya yang berkali-kali menjadi ”santapan” tangannya.

Kembali ke dalam Seminari, kami pun mendapatkan kondisi yang tidak kalah ketatnya. Jika di St Yoseph kami harus berhadapan dan bermain ”kucing-kucingan” dengan romo Edu. Di dalam seminari kami harus berhadapan dan bermain ”kucing-kucingan” dengan Pe. Julio Crispin. Pe. Julio Crispin termasuk orang yang sangat keras dalam menerapkan disiplin. Tidak jarang kami juga dihukum dengan hukuman fisik.

Ketika kelas 2 SMA, kami teman seangkatan membentuk sebuah kelompok yang tidak biasa dalam lingkungan seminari. Kelompok kami itu dinamakan GANS yang merupakan kependekan dari Gabungan Anak Nakal Seminari..hehehe buat gagah-gagahan. Sang pemimpin dari kelompok kami adalah sahabat saya Jose Avelar. Kami menyebutnya sebagai the president. Kami juga memiliki beberapa departemen, seperti olah raga, agama, urusan luar, dan beberapa seksi yang sudah tidak saya ingat lagi. Saya ditunjuk sebagai ketua seksi olah raga. Sahabat saya Felix De Jesus sebagai ketua seksi agama, sahabat saya Oldegar Masingga sebagai seksi urusan luar (peranan wanita). Inti atau tujuan dari pembentuk kelompok ini adalah kami harus bisa melanggar aturan-aturan yang ada di lingkungan seminari, minimal melakukan pelanggaran satu kali dalam sebulan. Misalnya, merokok, nonton film di bioskop, atau tidak menghadiri missa atau doa bersama. Saya menyebut perilaku kami ini sebagai pencarian jati diri.

Singkat cerita, memasuki tahun-tahun terakhir di masa SMA dan di seminari, saya dihadapkan pada dua pilihan yang sama-sama membingungkan. Pertama, saya memutuskan untuk melanjutkan vokasional di seminari atau keluar dan melanjutkan studi di Jawa. Melalui pertimbangan yang matang, dan mengetahui bahwa ayah menyerahkan semua keputusan di tangan saya, akhirnya dengan bulat hati saya memutuskan untuk keluar dari vokasional dan melanjutkan studi saya di Perguruan Tinggi di Jawa.





Masa-masa di Perguruan Tinggi (1997-2006)

Setelah tamat dari SMA, akhirnya impian saya untuk kuliah di Jawa pun tercapai. Awalnya saya lebih memilih untuk kuliah di Bandung. Untuk mewujudkan lagi impian saya yang satu ini, saya pun mengikuti seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur UMPTN (Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Jurusan yang saya pilih waktu itu adalah Pertambangan, Kedokteran, dan Arsitektur. Tapi pada akhirnya saya tidak lulus dalam seleksi. Meskipun gagal, keinginan saya untuk kuliah di Jawa tetap tinggi. Melalui pak Johan (Bos CV. Metro Jaya), salah seorang pengusaha yang ada di Dili, akhirnya saya di daftarkan di salah satu PT Swasta di Surabaya. Tepatnya di Universitas Katolik Darma Cendika (UKDC), yang terletak di jalan raya Deles, Sukolilo, Surabaya. Saya di daftarkan di fakutltas teknik jurusan teknik arsitektur.

Masa-masa di S-1 UKDC (1997-1999/2002-2006)

Tanggal 6 Agustus 1997 akhirnya saya pun berangkat dari Timor-Timur. Saat itu saya tidak langsung menuju Surabaya, tapi ke Jakarta dulu. Di Jakarta saya dijemput oleh tante, saudara sepupu dari ayah. Setelah tinggal beberap hari di Jakarta, akhirnya bersama seorang teman dari tante, saya pun berangkat ke Surabaya dengan menggunakan Kereta Api. Saya memang sudah terbiasa hidup terpisah dari orang tua sejak SMP, tapi selama itu, saya hidup dalam suatu aturan. Selama enam tahun tinggal di dalam seminari, segala aktivitas saya ditentukan oleh jadwal asrama yang telah digariskan. Mau makan, belajar, tidur, bangun, sekolah, bermain, olah raga, semua sudah terpogram di baik. Dan sekarang, tiba-tiba saya harus hidup terpisah sangat jauh dari orang tua, dan hidup dalam kebebasan yang tidak lagi ditentukan oleh aturan-aturan itu. Di sini, saya benar-benar memiliki kebebasan penuh untuk melakukan dan tidak melakukan sesuatu, atau untuk memilih dan tidak memilih sesuatu. Ini adalah tantangan terbesar yang harus saya hadapi dan jalani. Saya harus mengatur kebebasan saya sendiri.

Singkat cerita, akhirnya bulan September 1997, saya pun mulai menjalani hari-hari saya sebagai mahasiswa teknik arsitektur di UNIKA Darma Cendika Surabaya. Namun ternyata harapan tidak selalu sesuai dengan kenyataan. Saya yang tidak memiliki dasar menggambar sangat kesulitan beradaptasi dengan materi kuliah yang saya dapatkan, terutama mata kuliah menggambar dasar. Banyangkan, sudah 3 semester berjalan, saya tidak pernah lulus untuk mata kuliah yang satu ini. Padahal merupakan inti dari jurusan arsitektur. Tapi karena sudah terlanjur mendaftar, maka saya pun memutuskan bertahan beberapa semester sambil mencari altrenatif lain. Jujur saja, kehidupan saya di Surabaya pada awal-awal sangat tidak teratur. Pola hidup saya sangat tidak sehat. Akibat dari semua, saya pun mengalami sakit yang sangat parah. Tepatnya di bulan Maret 1999, saya harus dirawat di rumah sakit karena menderita sakit maag, gejala malaria, dan tipes sekaligus. Selama satu bulan saya dirawat di rumah sakit haji surabaya. Berat badan saya turun drastis dari 50 kilo tinggal 35 kilo. Dan setelah itu, awal April 1999 saya pun memutuskan untuk kembali ke Timor-Timur. Pada saat itu saya telah menjalani 3 semester perkuliahan.

Kebutulan juga pada waktu, ketika saya kembali ke Timor-Timur bertepatan dengan gejolak yang sedang terjadi dan persiapan menjelang jajak pendapat (refrendum). Karena situasi pada waktu itu yang tidak memungkinkan bagi saya untuk kembali lagi ke Surabaya, maka saya pun memutuskan untuk berhenti sementara dari perkuliahan.

Saya kembali lagi ke Surabaya pada bulan November 2001. seperti kita semua ketahui, pada saat itu Timor-Timur telah berubah merdeka dan secara berganti nama menjadi Timor Leste. Ketika kembali, saya memutuskan untuk transfer dari jurusan arsitek. Namun demikian, waktu itu saya tidak langsung kuliah, di sebabkan karena masa perkuliahan sudah berlangsung setengah semester. Akhirnya, sambil menunggu saya pun mengikuti kursus bahasa inggris di english first.

Pada bulan Februari 2002, ketika memasuki semester genap, saya mendaftarkan kembali dan mulai kuliah di jurusan baru saya, yaitu jurusan teknik industri. Saya harus memulai dari awal lagi. Saya memilih teknik industri, bukan karena saya menyukai jurusan ini, tapi lebih karena saya tidak memiliki lagi pilihan lain. Daripada saya tetap bertahan di teknik arsitektur dan mungkin bertahun-tahun tidak akan lulus. Dan perlahan namun pasti, saya pun terus menyesuaikan diri dengan sistem perkuliahan di jurusan saya yang baru ini. Saya terus berusaha untuk mengetahui dan mencintai jurusan ini. Dan puji Tuhan saya mampu melakukannya. Meskipun harus saya akui bahwa pada akhirnya saya tidak menguasai semua yang pelajari. Singkat kata, akhirnya saya pun di wisuda pada bulan 16 Desember 2006.


Masa-masa di S-2 UKWM

Setelah lulus dari S-1, saya memutuskan untuk langsung melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Saya pun mulai mendiskusikannya dengan ayah. Dan ayah pun menyetujuinya. Sahabat saya Ruben kemudian memberikan informasi pada saya bahwa di kampusnya Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) ada pendafataran untuk program pasacasarjana magíster manajemen. Saya pun kemudian mendaftar. Konsentrasi yang saya ambil adalah manajemen stratejik. Saya sangat bersykur karena bisa mendapatkan kesempatan yang sangat berharga ini.

Singkat cerita, saya akhirnya diterima sebagai mahasiswa pascasarjana magíster manajemen UKWMS. Ada banyak pengalaman menarik yang saya dapatkan. Di sini saya mengenal teman-teman yang luar biasa. Orang-orang yang sudah sukses di bidang kerja masing-masing, tapi masih tetap menganggap bahwa pendidikan itu sangat penting bagi mereka. Hal yang saya pelajari dari teman-teman saya ini adalah semangat untuk tetap eksis di tengah kuatnya persaingan di dunia kerja yang semakin kompetitif. Belajar di S-2 juga sangat berat. Tugas-tugas yang menumpuk, terkadang membuat saya menjadi frustasi. Meski demikian, saya tetap menjalaninya dengan rasa syukur. Dan di S-2 lah akhirnya saya bisa juga merasakan bagaimana beratnya menjadi seorang mahasiswa. Itu bukan berarti di S-1 saya tidak merasakannya, namun bebannya tidak seberat di S-2 ini.

Meski terlambat, karena seharusnya saya sudah di wisuda pada tanggal 8 November 2008, namun saya tetap sujud syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena akhirnya saya bisa menyelesaikan Tesis saya di program magíster manajemen ini dengan hasil yang memuaskan. Meskipun saya masih harus melakukan revisi terhadap tesis saya tersebut. Apa pun hasil yang telah saya peroleh saya tetap mensyukurinya. Saya harus mengakui bahwa itulah hasil terbaik yang dapat saya raih untuk saat ini.


Rasa Syukur dan Terima Kasih

Saya rasa di usia saya yang ke-30 tahun ini adalah momen yang sangat tepat bagi saya untuk introspeksi diri dan kemudian berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi dari tahun-tahun sebelumnya. Memaafkan perilaku-perilaku buruk saya dan menguburnya dalam-dalam. Memaafkan masa lalu saya yang terkadang sangat getir dan menyakitkan hati, kemudian memperbaiki kualitas hidup saya menjadi pribadi yang baru dengan membangun harapan-harapan positif bagi kehidupan saya di masa yang akan datang. saya sadar perjalan hidup ini masih sangat panjang. Masih ada banyak hal yang harus saya buktikan. Saya masih memiliki ambisi yang sangat tinggi (semoga saya tidak jadi orang yang ambisius). Dan oleh karena itu saya masih harus banyak belajar, dari siapa saja, tua maupun muda, tentang apa dan bagaimana seharusnya saya berpikir, bertutur kata, bersosialisasi, dan berperilaku.

Merenungkan kembali perjalanan hidup saya di dunia pendidikan, mulai SD sampai dengan Sekarang dan melihat apa yang telah saya peroles selama ini, tentu tidak ada kata lain yang dapat saya ucapkan selain rasa syukur teramat sangat dalam. Rasa syukur pertama tentu adalah kepada Tuhan sang pemilik kehidupan, Yesus Kristus sang penebus dosa, Bunda Maria Bunda segala umat. Saya juga bersyukur karena memiliki orang tua yang sangat luar biasa. Ayah yang dengan segala keterbatasannya selalu bekerja keras untuk mengarahkan saya ke jalan tepat. Ayah adalah seorang pahlawan dan teladan dalam hidupku. Kasih sayang dan cintanya membuat kami semua hampir tidak pernah hidup kekurangan. Ibu adalah sosok wanita yang sangat tangguh. Dalam ”sakit”nya dan penderitaan panjang yang dia alami dalam hidupnya, tidak mengurangi rasa cinta dan kasih sayangnya bagi bagi kami anak-anaknya. Penderitaan ibu memang jauh lebih berat. Saya percaya doa dan harapannya selalu menyertai saya di tempat yang sangat jauh dari pandangan matanya. Saya percaya bila saya selalu hadir dalam setiap doanya. Kesuksesan yang saya peroleh ini adalah buah dari ketulusan dan kekuatan doa dari ibu saya tercinta. Saya berharap apa yang telah saya raih sejauh ini dapat memberikan rasa bangga dan meringankan beban penderitaan yang selama ini dideritannya. Seiring berjalannya waktu, saya menyadari bahwa segala upaya yang dilakukan oleh kedua orang tua saya adalah impian mereka agar suatu hari melihat anak-anaknya meraih sukses dan menjadi manusia yang berdaya guna. Dan karena impian itu pula, mereka telah rela dan akan bekerja sekuat tenaga, siang dan malam tanpa kenal lelah, sebelum sukses itu tercapai. Tapi kemudian saya sadar, bahwa apa yang saat ini saya lalui adalah bukan semata untuk memenuhi impian mereka, tapi lebih dari itu adalah untuk memenuhi impian dan harapan-harapan saya. Hidup ini adalah sebuah proses untuk menjadi lebih baik. Dan di dalam proses itu tentu membutuhkan pengorbanan. Oleh karena itu, sebagai seorang anak balasan yang dapat saya berikan adalah memastikan bahwa pengorbanan yang telah mereka berikan itu telah menghasilkan sesuatu yang positif. Saya juga bersyukur memiliki adik-adik yang luar biasa, yang selalu mendukung setiap langkah kaki saya.

Tidak lupa pula saya ingin berterima kasih kepada seluruh keluarga besar saya, baik dari pihak ayah maupun pihak ibu atas dukungan yang selama ini telah mereka berikan, baik itu dukungan secara moril maupun materil.

Saya ingin berterima kasih kepada guru-guru saya, mulai dari guru SD yang telah mengajari saya untuk menulis dan membaca sampai pada guru-guru SMA. Juga kepada para dosen yang tidak memberikan ilmu mereka tapi juga memberikan masukan-masukan dan dukungan tentang bagaiman menjadi pribadi yang bisa sukses di dunia kerja.

Akhirnya kepada teman-teman saya semua, dari teman sepermainan di bairo escola china Baucau, teman-teman SDN 1 Baucau, SMP Pre Seminari Venilale, SMA Kolese St Yoseph dan seminari menengah Balide, teman-teman saya di UniKa Darma Cendika, teman-teman di MM UniKa Widya Mandala, serta teman-teman senasib sepenangungan di perantuan mulai dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2008 ini, terutama untuk sahabat-sahabat saya di comunidade Asempayung. Saya berharap semoga kehadiran saya selama ini di antara kalian semua bisa membawa dan memberikan sesuatu yang berbeda dalam pergaulan kita sehari-hari. Saya ingin kalian semua tahu bahwa saya sangat menaruh hormat dan penghargaan yang mendalam terhadap persahabatan yang terjaling diantara kita selama ini. Biarlah masa lalu menjadi cermin bagi kita untuk membangun pondasi yang lebih kuat lagi guna mengapai masa depan yang lebih indah.

Sebelum saya menutup kilas balik yang singkat mengenai perjalanan hidup saya mulai dari saya masuk SD sampai dengan sekarang, ijinkan saya untuk mengucapkan selamat hari NATAL 2008 dan TAHUN BARU 2009. Semoga NATAL tahun ini memberikan cahaya kehidupan yang baru bagi hidup dengan mengubur perilaku-perilaku buruk kita dan menjadi manusia baru yang selalu hidup dan berada di jalan kebenaran seperti yang di ajarkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus. Dan ketika kita memasuki tahun baru 2009, kita telah berubah menjadi manusia baru yang memiliki rasa percaya diri tinggi dalam upaya mengejar dan meraih segala impian yang belum tercapai. Karena semua impian membutuhkan semua kemampuan untuk mencapainya, maka bekerja dan berusahalah dengan tindakan yang nyata, sehingga pada akhirnya dapat memberikan hasil yang hebat. Tentu saja, semua itu hanya bisa di capai jika Tuhan kita Yesus Kristus Sang Penyelamat dan Jalan Kebenaran menginginkannya. So..jangan lupa terus berdoa dan belajar dengan segenap kemampuan kita masing-masing. GOD BLESS YOU..