Jumat, 26 Desember 2008

PERJALANAN AKHIR TAHUN
Refleksi Pribadi Sepanjang Tahun 2008

By: Toze Cunha

Tahun 2008 akan segera berlalu. Banyak hal yang telah dilakukan dan juga telah terlewatkan. Susah dan senang, sukses dan gagal, tangis dan tawa. Semuanya adalah bagian dari hidup yang telah saya lalui sepanjang tahun 2008 ini. Romantisme hidup yang selalu mewarnai perjalanan hidup saya sepanjang tahun ini, telah memberikan banyak pelajaran berharga bagi proses hidup saya untuk terus tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang lebih baik. Tidak ada yang dapat saya ucapkan, selain rasa syukur atas segala karunia yang telah dilimpahkan Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala kemudahan atau pun pengalaman yang saya dapatkan sepanjang tahun 2008 ini.

Sebagai manusia lemah, sulit bagi saya untuk mengatakan bahwa, saya tidak pernah melakukan kesalahan. Awal tahun 2008 adalah tahun yang berat bagi saya. Saya mengalami pertentangan batin, yang menurut saya sungguh menguras energi psikis saya. Masalah percintaan, masalah studi, masalah keluarga, masalah yang ada dalam diri saya sendiri. Januari 2008 adalah bulan terberat sekaligus membahagiakan bagi saya sepanjang tahun ini. Karena pada bulan tersebut, saya dihadapkan pada pilihan antara mengikuti logika akal sehat dan mengikuti rasa ego saya, antara memaafkan dan tidak, antara melupakan dan terus mengingat kesalahan masa lalu, antara menerima dan menolak. Dan pada akhirnya saya bersyukur, kasih Tuhan telah membuka pintu cinta-Nya bagi saya. Saya tetap memilih menggunakan logika dan perasaan saya, untuk memaafkan dan melupakan kesalahan masa lalu, serta menerima realitas hidup yang harus saya hadapi. Walaupun saya akui, saya belum mampu menerima dan melupakan semua itu 100%.

Saya sadar, untuk bisa memasuki pintu cinta-Nya, saya harus benar-benar total. Total dalam memaafkan, total dalam melupakan kesalahan masa lalu, total dalam menerima, total dalam mencintai, dan total dalam memberi. Melakukan semuanya dengan tulus dan iklas. Sesuatu yang sangat sulit untuk dilakukan, meski tidak ada salahnya jika terus berusaha untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik. Namun terkadang, perasaan manusiawi saya tetap lebih mengutamakan ego saya. Walaupun saya telah berusaha dengan sepenuh hati untuk memaafkan, melupakan, menerima, mencintai, dan memberi kan segala hidup saya pada realitas dan kebenaran hidup yang sebenarnya. Namun saya akui, masih ada sekat kegelapan di dalam hati saya untuk menerima dan mengakui realitas antara ”Ya dan Tidak”.

Dalam studi, saya telah mengalami banyak transformasi. Meski juga harus saya akui, saya masih tetap harus banyak belajar untuk mencapai taraf yang lebih tinggi. Saya mensyukuri bisa mengalami dan melewati saat-saat seperti ini. Berada dalam sebuah tingkatan dari perjalanan hidup ini, di mana tidak semua orang bisa mengalaminya adalah sesuatu yang luar biasa dan patut disyukuri. Saya bersyukur, bahwa tahun ini saya bisa menyelesaikan studi saya. Meski akhirnya, saya gagal di wisuda, namun capaian ini merupakan hasil terbaik dan kado terindah dari Tuhan Yesus Kristus bagi saya. Jatuh bangun, dan beratnya beban tugas kuliah yang harus saya lakukan dan lalui, telah menyadarkan saya bahwa untuk mencapai tangga tertinggi dalam hidup ini kita harus melalui perjuangan yang tidak mudah, dan kunci untuk mengapai semua itu adalah belajar keras, cerdas dan maksimal.

Ibarat menaiki anak tangga gedung berlantai 100, yang memiliki 1 juta anak tangga, di mana untuk mencapainya saya harus melewati satu demi satu anak tangga yang ada. Maka, dapat dikatakan bahwa saya masih sangat jauh dari anak tangga tertinggi, yaitu anak tangga ke 1 juta. Bila harus mengukur, berada di tangga ke berapa saya saat ini, maka bisa saya katakan bahwa saat ini saya masih berada di tangga ke 50. Masih sangat banyak anak tangga yang harus lalui dan itu sadar bahwa itu tidak mudah. Memang tidak mudah, tapi saya percaya, bersama orang-orang yang mencintai dan selalu mendukung saya, saya akan terus tumbuh dan berkembang mendekati tangga ke 1 juta.

Saya memiliki orang-orang dekat yang luar biasa. Keluarga saya, teman, kenalan, mereka semua telah mencintai dan menyayangi saya dengan tulus. Membantu saya untuk terus maju dan berkembang menjadi manusia yang memiliki karakter. Orang tua saya adalah inspirasi utama bagi saya. Kerja keras dan doa mereka selalu memberikan saya kekuatan untuk tetap semangat menjalani hidup. Tahun ini, ke dua orang tua saya telah menunjukkan cinta dan tanggungjawab mereka dalam membangun pribadi saya. Ayah adalah orang sangat sabar, cinta dan pengorbanannya selama ini selalu memberikan inspirasi dalam menyelesaikan studi saya. Ibu saya, wanita yang sangat luar biasa. Penderitaan yang selama ini menemani hidupnya, tidak pernah menyurutkan cintanya bagi kami semua. Saya percaya keteguhan hati ibu, cinta, ketulusan dan kekuatan doanya telah memberikan saya kekuatan dan memudahkan jalan bagi saya, ketika saya sangat jauh dari pandangan matanya. Saya akui, apa yang saya lakukan mungkin belum mampu membuat mereka puas. Tapi saya berharap, apa yang telah say raih sejauh ini mampu memberikan sedikit senyuman dan kebahagian bagi mereka. Dan bahwa apa yang mereka korbankan selama ini telah memberikan atau menghasilkan sesuatu yang positif.

Hidup di perantauan, jauh dari orang tua dan keluarga adalah suatu keadaan yang tidak mudah untuk di jalani. Meski demikian, saya sangat bersyukur, di negeri yang jauh, saya masih bertemu dengan orang-orang yang luar biasa. Sahabat-sahabat saya sesama anak rantau dari Timor Leste (TL), orang-orang di kampung tempat kos saya yang baik hati, dan teman-teman kuliah yang hebat. Saya sangat beruntung bisa bertemu dan bergaul dengan mereka semua. Mereka semua, baik secara langsung maupun tidak, telah membantu saya tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang memiliki karakter tersendiri. Sahabat-sahabat saya, sesama anak rantau dari TL, mereka semua secara tidak langsung telah membantu dan membentuk karakter saya, menjadi seperti apa saya seharusnya ada. Sungguh, meskipun tahun 2008 ini adalah tahun yang berat bagi saya, namun saya bersyukur masih bisa mendapatkan perhatian dan persahabatan dari banyak orang. Dan saya percaya, semua itu karena Tuhan Yesus Kristus menginginkannya untuk terjadi.

Tahun 2008 akan segera berlalu. Saya akui, masih ada banyak kekurangan yang ada dalam diri saya. Banyak kesalahan dan dosa yang telah saya lakukan sepanjang tahun ini. Ibarat dua sisi, antara gelap dan terang, tahun 2008 ini saya lebih banyak berkutat di sisi gelap hidup ini. Sisi di mana ego saya terlalu mendominasi akal dan pikiran sehat saya. Sisi di mana saya tidak mampu mengendalikan dan menghindari keserakahan dan dosa.

Tahun 2009 akan segera datang. Saya terus berdoa dan berusaha, dengan se-ijin Yesus Kristus, Putra-Nya yang maha kudus, saya berharap bisa mendapatkan sedikit terang dan kekuatan di tahun 2009 ini. Saya memiliki keinginan untuk terus belajar dan berkembang menjadi manusia yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Dan saya terus berdoa, berusaha dan berharap semoga keinginan saya ini adalah sesuai dengan kehendak-Nya.

Seperti anak tangga tadi, saya masih tetap harus belajar dan berusaha lebih keras lagi untuk bisa mencapai anak tangga ke 1 juta. Sangat sulit memang. Tapi saya percaya dan yakin, dengan ketulusan hati, keinginan yang kuat, dan harapan akan hari esok yang lebih baik, saya akan dapat, minimal mendekatinya, jika saya tidak mampu mencapainya. Keinginan saya di 2009 ini adalah menjadi lebih baik dari tahun sebelumnya. Saya tidak akan bisa mengubur kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa yang telah saya lakukan di tahun 2008 ini. Tapi saya akan menggunakan kesalahan-kesalahan dan dosa-dosa saya tersebut sebagai cermin dan kekuatan bagi saya, untuk terus tumbuh dan berkembang, serta kembali berada di sisi terang hidup ini. Saya selalu percaya, karir, cinta, jodoh, sukses, gagal, bahagia, sedih, tawa, tangis, akan selalu menjadi bagian dari perjalanan hidup saya ke depan. Oleh karena itu, saya selalu yakin, dengan ketulusan, doa, dan kerja keras, jalan untuk mengapai dan melewati semua itu akan selalu ada dan terbuka.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar