Minggu, 04 Oktober 2009

My First Job

PERMEIRO SERVISU
Depois de remata hau nia estudo, permeiro serviso nebe mak hau halao wainhira fila mai Timor mak, kaer projeto. Hau haksolok tebes bele hola parte iha prosesu dezenvolvemento Timor Leste nian, liu husi parte construksaun sivil. Permeiro projeto nebe mak hau halao mak loke estrada ki'ik iha area rurais, iha parte sub distritu Venilale nian. Maske iha deficuldades bar-barak, maibe konsege duni projeto ne'e remata. Durante hala'o projeto ne'e, iha problemas barak hau infrenta. hanesan, kooperasaun entre PDL, chefi do suco, no konab trabalhadores sira. Maibe grasas a Deus, buat sira ne'e hotu bele rezolve ho diak. Hau agradece tebes, tamba husi esperensia hirak ne'e hau bele aprende buat barak i konsege duni estuda buat ruma kona ba sa ida naran kaer projeto. Agora dadaun, ami nia companhia simu tan ona projeto ki'ik ida. Projeto ne'e mos kona ba estrada nian. Hau espera katak, esperensia iha projeto permeiro ne'e bele hanorin ami atu halo buat nebe diak liu tan ba projeto tuir mai ne'e. Hodi ida ne'e mak ami bele fo kontribuisaun ba dezenvovemento rai doben Timor Leste. Adeus Conflito, Benvindo Dezenvolvimento.

Kamis, 11 Juni 2009

KSOLOK

SEMANA 2 IHA TIMOR
Semana rua ona hau hamutuk fali ho familia sira iha Timor. Laran ne kontenti i haksolok tebes. Iha semana rua ne nia laran, hau sei sante hela iha uma. La iha aktividades nebe mak bot tebes nebe hau halao ona. To'o agora, buat nebe hau halo mak, ajuda familia sira nia serviso. Hau agora perpara hela konsep no project plan ida ba companhia nebe mak foin hari'i. Foin la-lais ne hau tun ba Dili. Ajuda halo hela alin nia pasaporte, hodi perpara atu nia ba eskola iha Indonesia.
Hau seidauk iha hanoin atu buka serviso ba fulan ida ne nia laran. Maibe fulan oin hau espera katak, hau bele hetan serviso ona. Hanesan plano nebe hau iha ona wainhira hau sei iha Surabaya, hau sei metin nafatin ba hakarak ida atu hanorin iha universidade. Ida ne'e hau nia mehi, i hau iha esperansa katak mehi ne bele realija.
Hau mos iha esperansa katak, ho servisu makaas no hodi Maromak nia tulun companhia nebe hari'i ona bele sai bo'ot i bele mos ajuda dezemvolvemento iha Timor laran.
Hau realija, katak moris iha sosiadade nia laran, la hanesan wainhira hau sei iha Surabaya nudar estudante (mahasiswa). Moris iha sosiadade nia laran, iha kampo nebe riil, persisa neon badinas no isin moris, i pasensia atu buka oportunidade hodi bele hetan servisu nebe mak tuir ita nia hakarak. Hau nia esperansa, ho orasaun no servisu makaas, mehi hotu nebe mak hau iha sei bele realija iha futuru.

Kamis, 28 Mei 2009

BARCELONA JUARA CHANPIONS 2008-2009

Jakarta - Media-media di Spanyol dan Inggris ramai mengomentari laga final Liga Champions antara Barcelona vs Manchester United. Sanjungan terarah pada El Barca sementara The Red Devils jadi terpidana.

The Times (Inggris)
MU Hancur di Roma

"Mereka (MU) kalah kelas atas Barcelona yang luar biasa, yang dihuni sekelompok pemain yang tampil dengan keindahan, elegan dan berada di kelas tertinggi. Barcelona menampilkan sepakbola indah yang jauh melewati Liga Inggris."

The Guardian (Inggris)
Gladiator Bertempur, Messi Juaranya

"Pertempuran antara dua tim terbaik dan dua pesepakbola dengan kemampuan terbaik di muka bumi berakhir dengan kekalahan Manchester United untuk kali pertama di final Liga Champions dan Lionel Messi menunjukkan dominasinya atas Cristiano Ronaldo."

Daily Telegraph (Inggris)
Barcelona Runtuhkan Kerajaan MU

"Messi, sangat mungil tubuhnya namun memiliki talenta luar biasa, rajin sekaligus memiliki daya kreasi, mengakhiri perdebatan soal siapa pemain terbaik di dunia."

El Periodico (Spanyol)
Menyentuh Surga

"Kemenangan mutlak ini merupakan pesan bagi mereka yang percaya pada hasil akhir dan kemenangan. Barca telah menunjukkan gaya permainan yang mengundang pujian dari seluruh penjuru dunia.

Marca (Spanyol)
Hasil Pekerjaan Seni Sebuah Tim

"Barca berani menghadapi kesulitan dan terus bertahan pada pendiriannya. Selain penghormatan pada pemain, perlu ditambahkan juga kerja keras pelatih mereka. Guardiola telah mengambil alih hasil kerja Cruyff yang legendaris untuk menjadi referensi utama sepanjang sejarah sepakbola Barcelona."

AS (Spanyol)

"Tak ada obat untuk menangkal sepakbola yang diperagakan Barcelona. Treble, permainan yang indah, pesepakbola muda, Guardiola… Kesempurnaan. Benar, kesempurnaan itu ada."

Mundo Deportivo (Spanyol)

"Pep tahu kalau dia harus mengubah timnya menjadi sesuatu yang historis. Sebelum pertandingan dimulai dia menunjukkan video pada pemainnya rekaman yang berisi gerakan terbaik dari masing-masing pemain dan menginterpretasikannya dengan gambar gladiator. Kemarin, pemain terbaik dunia menjadi artis di saat mereka menginginkan, dan menjadi gladiator saat dibutuhkan."

Gazetta (Italia)
Barca yang Mengagumkan

"Raja Juan Carlos berada di tribun, Ratu Barcelona berada di lapangan. Terdengar peluit terakhir, mereka semua merayakannya, mereka layak mendapatkannya, 'Blaugrana' juara Liga Champions setelah menenggelamkan juara bertahan Manchester United. Sebuah final yang sesungguhnya dan pelajaran dari debutan bernama Guardiola, yang merayakan gelar ketiganya setelah Copa del Rey dan Liga Spanyol."

Dikutip dari detik.sport

Rabu, 27 Mei 2009

Gelora Kerinduan
kita menyatu dalam gelora kerinduan
membara bagai bara api
membakar sekujur tubuh dengan peluh asmara

kita menyatu dalam gelora kerinduan
berlomba meregut indahnya cinta
berpagut mesra dalam kesah yang panjang
berkeluh dalam mengarungi samudera kenikmatan
berdesah dalam menyambut datangnya nikmat dunia.

kau tersenyum bahagia ketika nikmat itu datang
kau peluk diriku seakan tak ingin melepasnya lagi
membasuh peluh yang membasahi sekujur tubuh kita
kau bisikkan padaku kerinduanmu yang terpendam lama
lalu kau melepasnya dalam kebahagiaan yang tidak terlukiskan.

Senin, 25 Mei 2009

INGAT INDAHMU
Wajahmu akan selalu ku ingat
namamu akan selalu ku kenang
dirimu akan selalu berdiam dalam kalbuku
tuk selalu menerangi dan membangkitkan gairah
melewati hari-hariku

Aku tahu kau bukan lagi milikku
namun kenangan tentang dirimu akan tetap diam menyegarkan jiwaku
di antara cerita indah yang pernah ada mewarnai hari-hari kita
akan terus terjaga dalam kehampaan dan kerinduan

walau aku akan berkelana jauh
mengitari dunia melewati hari-hari sepi
menyusuri lakon kehidupan...meski ku seorang diri
dan ku yakinkan dirimu
kau akan tetap abadi dalam kalbuku
mendiami lorong paling sunyi dan suci dari jiwaku.

PUISI

BAHAGIA

Aku bahagia bisa kembali melihatmu

dalam kuatnya kerinduan dan kehampaan jiwaku

hadirmu memberiku tawa, membangkitkan gairah

Lama aku memendam rindu

mencari bayangmu dalam setiap langkah kakiku

ingin kureguk lagi keindahan cinta bersamamu

meski ada tanya mungkinkah itu bisa terjadi?


aku bahagia bisa kembali membelai pipimu

mencium keningmu, menikmati indahnya tatapan matamu

ingin kuulangi lagi kemesraan diantara kita

meski aku tahu semua itu tak akan sama lagi


Hadirmu membuka kembali kisah kita

kisah yang tak bermula maupun tak berakhir

hadirmu membuka kembali kenangan

di saat kau bergelayut manja di bahuku.

KENANGAN SURABAYA

KENANGAN TENTANG SURABAYA

S
urabaya merupakan salah satu kota yang telah membentuk pribadiku dan memberiku banyak warna tentang arti sebuah kehidupan. Pertama kali menginjakkan kakiku di kota ini adalah 12 tahun lalu, tepatnya 8 Agustus 1997. Ketika itu usiaku 17 tahun 8 bulan. Aku mengagumi kota ini, karena ini adalah salah satu kota besar di mana aku memulai sebuah proses panjang perjalanan hidup dalam mengejar asa, mewujudkan mimpi, demi kehidupan yang lebih baik di masa depan. Aku akan selalu merindukan kota ini. Kota yang telah memberikan padaku banyak kenangan.

Makanan
Salah satu jenis makanan yang hampir selalu menjadi menu spesialku adalah pecel, khususnya pecel Lele. Lalapan dan sambal gorengnya memberikan kenikmatan tersendiri, yang selalu membangkitkan gairah makan. Selain pecel Lele, aku juga suka dengan nasi rawon. Sungguh nikmat ketika sudah berada di dalam perut. Aku biasanya hampir selalu makan di warung-warung kaki lima yang hampir selalu terlihat di setiap sudut kota Surabaya. Kekhasan kota ini adalah warung-warung kaki lima tersebut selalu buka mulai sore hari hingga menjelang tengah malam.
Salah satu kebiasaan orang-orang di kota ini ketika makan adalah hampir selalu di barengi dengan krupuk sebagai menu pelengkap makan. Dan kebiasaan itu juga pada akhirnya mampu mempengaruhi cara makan aku di kota ini.

Masyarakat Surabaya
Watak orang-orang Surabaya adalah keras dan kasar. Itulah kesan yang selama ini aku dengar. Namun demikian, hampir selama 10 tahun hidup di kota ini, pada umumnya aku tidak melihat adanya sifat kasar dari masyarakat kota ini. Terutama di tempat di mana aku tinggal, kampung Asempayung. Kehidupan di kota ini memang keras. Keras dalam arti, orang harus bekerja ekstra keras untuk bisa mendapatkan sesuap nasi. Orang harus tetap memeras keringat agar tetap bisa survive menjalani hidup ini. Apakah mereka kasar? mungkin ada beberapa, tapi pada umumnya sifat orang Surabaya adalah baik. Aku memiliki banyak teman dan kenalan orang Surabaya. Dan mereka semua adalah orang-orang luar biasa yang selama ini telah dan selalu memotivasi aku.

Sisi Lain Surabaya
Sisi lain kota Surabaya yang sangat sayang untuk dilupakan adalah kehidupan malamnya. Seperti kota-kota besar modern lainnya, kehidupan malam adalah salah daya pikat bagi sebagian besar orang untuk sekedar singgah di kota ini. Kehidupan malam kota Surabaya telah membawa aku mengenal banyak hal. Baik dari sisi positif maupun sisi negatif. Sisi positifnya, kota terlihat begitu hidup dan indah, lampu-lampu kota yang memberikan sinar warna-warninya begitu indah untuk dilihat mata. Aku sangat menikmati kehidupan malam di kota. Wanita-wanita cantiknya yang selalu mengoda di sudut-sudut jalan di kota ini adalah salah satu daya tarik dari kehidupan malam kota Surabaya. Sisi negatif kota ini adalah udara yang begitu panas baik pada siang maupun malam. Panasnya suhu, serasa seperti hendak membakar tubuh.
Ada banyak tempat yang indah dan menarik di Surabaya. Tempat-tempat yang selalu ramai di kunjungi banyak orang. Baik hanya untuk sekedar refreshing, menghilangkan rasa jenuh dan stres ataupun mencari hiburan.
Surabaya akan selalu menjadi kota kenangan sepanjang hidupku. Di kota menemukan cinta, merasakan dicintai dan disakiti. Merasakan dihargai dan dilecehkan. Merasakan disanjung dan dihujat. Di kota ini pula aku merasa hidup di antara dua sisi kehidupan, Surga dan Neraka. Surabaya, kota di mana aku telah mengukir dan meninggalkan banyak kenangan.

Sabtu, 23 Mei 2009


SEREMONIA WISUDA

ADEUS HO REITOR UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA

Simu Plakat wisuda husi direitor pascasarjana UniKa Widya Mandala-Surabaya

Jumat, 22 Mei 2009

AKTIVIDADES DESPORTO KOMUNIDADE ASEMPAYUNG




Gaya Deit

Remata Duni

Viagem naruk nudar estudante iha Surabaya to’o duni iha nia fin. Remata tiha hau nia S-1 iha tinan fin 2006 no S-2 iha 2009. Tinan naruk tebes mak liu tiha ona, iha nebe dala ruma hau hakat liu sein hetan valor buat ida. Maibe ikus mai buat nebe mak hau buka nudar mehi nebe mak durante tinan ba tinan hau duni, ikus mai hau hetan duni. Tinan barak mak hau hakat liu, hamutuk ho hau nia ksolok no susar nudar estudante iha tasi balun. Hau haksolok tanba hau bele remata duni hau estudo, maske ho tempu nebe mak la tuir hau nia hakarak. Wainhira 1997 hau mai iha Surabaya, hau iha mehi ida katak, hau sei remata hau nia estudo S-1 iha tinan nebe mak lais. Tuir plano nebe iha, hau bele remata hau estudo iha 2001. Maibe hakarak nebe mak hau iha, la tuir relaidade nebe mak hau hasoru. Iha tinan 1999, wainhira iha referendum iha Timor, estudantes tomak nebe iha Indonesia, inklui mos hau fila ba Timor atu tuir votasaun ba ukun rasik an. Desijaun politika hatudu katak 80% povu Timor hili atu haketak an husi Indonesia. Maibe la’os tanba ida ne mak hau tarde atu remata hau nia estudo. Hau tarde remata hau nia estudo tanba plano nebe mak sala. Sala tanba hau hili departamentu nebe la tuir hau nia kapasidade nudar estudante (hau hili Architecture). Entaun, wainhira 2001 hau fila fali mai Surabaya atu kontinua hau nia estudo, hau foti desijaun ida atu muda departamentu. I departamentu nebe hau hili mak Teknik Industri. Hau komesa fali hau nia estudo iha marcho 2002 iha UniKa Darma Cendika. Iha ne’e, neineik maibe los hau remata duni hau nia estudo iha fin de 2006, maske ho resultado nebe mak bain-bain deit. Hau kontenti, familia sira mos haksolok. Sira hatudu sira nia ksolok hodi mai tuir hau nia graduasaun. Depois de remata hau S-1, ho suporta nebe mak familia fo, hau kontinua hau estudo ba S-2 iha UniKa Widya Mandala Surabaya. Grasa wain ba Aman Maromak, nebe fo ona espirito matenek no saude nebe mak diak hodi hau bele remata hau estudo S-2 ho diak.

Hau remata ona hau estudo, agora ba oin, iha responsabilidade nebe mak bo’ot liu tan. Responsabilidade ne’e mak oin sa hau bele aplika buat nebe mak estuda ona ba iha kampu servisu. Hanoin ba resposabilidade bot ida ne’e, hau senti laran taridu oituan, maske hau mos fiar an katak teoria nebe mak durante ne estuda metin duni iha hau nia kakutak. Maibe hau mos hatene, teoria nebe mak hau estuda ona sei la uja 100% wainhira hau tama iha kampo serviso. Iha ne’e presija tebes hau nia kreatividades. Hau iha mehi ida wainhira hau besik atu remata hau nia estudo. Mehi ne mak hau hakarak atu hanorin deit iha universidade (sai dosen). Iha nebe, hau bele tempu barak atu bele hala’o mos aktividades sira seluk, hanesan kaer projeto ida. Projeto nebe hau rasik mak ukun iha laran. Ida mehi ida, i agora dadaun hau mos perpara hela an wainhira buat sira mosu mai hasoru hau. Hau espera katak, buat nebe mak oras ne dadaun iha hau nia hanoin, bele realija duni. Maibe hau hatene, atu hetan buat sira hotu la’os buat nebe mak fasil. Presija esforsu nebe mak maka’as tebes. Iha kampo nebe bot liu, sempre iha obstacle no desafio barak mak sei mosu hasoru. Mehi nebe iha, bele sai realidade duni, wainhira ita servisu maka’as atu relija duni mehi ne’e.

Agora ne’e tempu-tempu ikus nian hau iha Surabaya. Hau sempre iha mehi ida katak loron ida hau sei mai fali iha rai ida ne’e hodi kontinua hau nia estudo. Iha fin de fulan ida ne’e hau sei fila ba Timor, tama fali ba realidade moris ida nebe mak iha responsabilidade bo’ot liu. Responsabilidade atu aprova katak hau mak ne’e, i hau prontu atu hala’o servisu sa ida deit mak iha relasaun ho buat nebe mak hau estuda ona. Tanba hau fiar katak hau iha duni kapasidade atu hala’o servisu hirak ne’e. Tempu to’o ona mai hau atu hanoin fali buat nebe mak buat liu tan hodi responsavel ba buat nebe hau hetan ona. Tempu to’o ona mai hau atu hatudu ba familia tomak, liu-liu hau Pai no Mae katak suporta finansia, material, no orasaun nebe mak sira fo ona durante tinan barak ne’e sei la saugate.

Fahe Malu Ksolok

OBRIGADO BARAK BELUN SIRA

Hodi kalan, dia 21 de Maio 2009, hau hamutuk ho hau nia belun sira iha komunidade estudantes Timor oan sira iha Asempayung halao programa han hamutuk. Programa kalan ne mos hanesan han hamutuk ba dala ikus nian entre hau ho maluk estudantes tomak iha komunidade ida ne'e nia laran. Han hamutuk ba dala ikus nian iha haksolok no amizade nia laran nudar mau ho alin, feton no nan. Hau senti haksolok tebes iha kalan ne'e tanba apresiasaun nebe mak bot tebes husi kolega sira mai hau. Hau nia hamtuk ho sira hotu sai hanesan esperiensia ida bot tebes mai, nebe mak hanorin hau oinsa mak moris hamutuk iha sosiadade nia laran. Moris iha komunidade Asempayung, hanorin hau buat barak ona. Hanesan oin sa mak respeito i konsidera malu nudar kolegas, maun, alin, feton i nan. Maske nune, hau mos realistis deit katak, durante hau hamutuk ho hau nia belun sira iha komunidade ida ne nia laran, mos la dok husi sala. Hahalok, liafuan, jeito, nebe dala ruma ho sengaja no mos lae hau halo no hateten hasoru kolegas sira hotu.
maluk estudantes tomak iha komunidade ida ne'e mak hau familia bot. Husi lubuk ida ne'e hau iha kesan nebe maka'as liu ba kolegas nain hira, nebe mak durante ne ami hamutuk halo ativitidades komunidade nian. Kolegas hirak ne mak hanesan Fijai, Aly, Adi, Mariano, merita, Rita, Jeca, Rui Erme, Aju Lopes, Doni, Calao, Argentina, Olga, Ateco, i kolegas sira seluk tan nebe mak fila uluk ona ba Timor, hanesan Maun Janu & Mna Dina, Mn Vito, Aday, Apoli, Golart, i Flavio. Hau temi sira nia naran, la'os tanba sira mak the best, maibe tanba sira hirak ne'e iha kontribuisaun nebe maka'as tebes hodi haburas komunidade ida ne'e.
Ba oin, hau fiar katak komunidade Asempayung sempre hamutuk nafatin iha unidade nia laran. Belun sira nebe mak sei kleur iha ne hanesan Rui, Calao, Luis, Nilton, Joens, Olga, Teya, Nela, Amau, Ercio, Billy, Jeck, Sabino, i seluk tan bele halo komunidade ne metin nafatin, nakonu ho aktividades nebe mak positivo, i sempre alegria no halibur hamutuk.
Hau nia mehi bot ida ba aban bainrua mai komunidade ida ne'e mak, halo komunidade ne metin liu tan iha Timor, nebe mak iha loron ida bele fo mos kontribuisaun ba dejenvolvementu nasaun Timor Leste nian. Lia fuan ikus ba maluk sira....estuda halo didiak, tau prioridade iha imi nia moris nudar estudantes, fokus nafatin, i aprende mos sa ida mak naran organisasi iha komunidade ida ne nia laran. ADEUS

Programa 20 de Maio

Celebrasaun 20 de Maio Sukses
maske sei iha falta barak
Iha dia 20 de Maio liu ba, estudantes Timor oan tomak nebe mak iha Surabaya halo komemorasaun ida hodi selebra loron ne'e. Tuir orario, tuir lo-los, programa komesa iha tuku 14:00 WIB, maibe tanba "moras" tarde nebe metin ona iha estudantes balun sira moris, programa ne'e tarde tiha, i komesa fali iha tuku 16:00. Ses husi falta sira hotu nebe mak iha, hau apresiasaun bo'ot tebes ba UNESTIL no maluk sira nebe mak tama panitia 20 de Maio nian. Programa komemorasaun ne la'o kapa'as tebes, maske geralmente la tuir plano nebe mak iha ona. Plano nebe hato'o uluk husi panitia sira katak, loron 20 Maio sei nakonu ho atraksi nebe mak hare liu ba kultura Timor nian. Maibe, wainhira tempo ne'e to'o mai, bairo rua deit mak hatudu los duni kultura Timor nian. Bairo rua ne mak, komunidade estudantes Timor oan iha bairo Ngindeng no komunidade estudantes Timor oan iha bairo Asempayung. Bairo Asempayung hatudu dansa Soru boek ho kurcaci. Bairo Ngindeng hatudu dansa tebe. bairo seluk, hanesan Klampis, Krangmenjangan, Dukuh Kupang, sira hatudu deit kantiko. Iha program nia klaran, fahe mos premio ba grupu sira nebe mak manan iha jogo 20 Maio, hanesan jogo futsal no basket ball. UNESTIL mos fahe premio ba chefi wilayah terbaik nebe ma hetan husi irmao Calao husi bairo Asempayung no irmao Chris husi bairo Ngindeng.
program atraksi dansa ho toka hotu tiha, komesa kedas ho han kalan. i depois de han kalan hotu tiha, hanesan bai-bain kontinua ho dasa rai (dansa) to'o tuku 24:oo kalan. Programa ne'e mos hetan ajuda husi doadores barak, hanesan komisaun juventude i desporto Timor Leste, etc.

Senin, 11 Mei 2009

SORUMUTUK ESTIDANTES TIMOR LESTE
HO MENISTRU ESTRANGEIRO TIMOR LESTE
iha Otel Shangri-La Surabaya

Iha segunda feira dia 11 de Maio 2009, iha sorumutu ida entre menistro estranjeiro (ME) Timor Leste, embaisador Timor Leste ba Indonesia ho estudantes Timor oan sira iha hotel Shangri-La Surabaya. ME iha ninia liafuan uluk haksolok tebes bele hasoru malu ho estudantes Timor oan sira iha Indonesia, liu-liu ho estudantes sira iha Surabaya, Malang no Kediri Jawa Timur. Iha sorumutuk ne'e ME esplika barak kona ba situasaun iha rai laran no mos relasaun entre TL ho nasaun seluk. Sorumutuk ne tuir orario tuir lolos komesa iha tuku 17:30 maibe tamba ME iha programa ida, nedunia adianta tiha ba tuku 19:30, i remata iha 21:00. Iha topik tolu nebe mak ME hato'o hanesan politika iha rai laran, ekonomia, no kona ba sosial. ME hateten katak oras ne dadauk politik iha rai laran lao diak ba da-daun ona. Maske dala ruma iha konfrontasaun oituan entre nai ulun sira, maibe geralmente buat hotu la'o tuir nia dalan duni. Ekonomia Timor oras ne komesa diak ba da-daun. Estadu mos ajuda dadauk ona ferik no katuas sira, iha nebe fulan-fulan ferik no katuas sira simu 30 dollars Americano. No seitor seluk-seluk nebe mak dezemvolve ba dadauk, hanesan salario nebe mak aumenta tan ba fungsionario sira. Kona ba moris sosial, povu komesa moris hakmatek ba dadaun ona, krije hanesan iha 2006, oras ne bele dehan kontrolado ona.
ME mos esplika kona ba opurtunidade Timor Leste atu tama iha membru ASEAN. Iha ne'e ME hateten katak membru ASEAN sira aseita ona, i perpara tan fatin ida ba nasaun ida tan atu sai membru asean nian. Nasaun ne mak Timor Leste. Iha informasaun barak mak estudantes sira hetan no hatene husi dialogo ne. liu-liu kona vida estudante sira nia iha Indonesia. Snhr Embaisador mos esplika barak kona ba lalaok embaisada nia iha Indonesia, no oinsa relasiona nebe iha entre embasaida ho departamento sira balun iha Indonesia hanesan Imigrasaun no minesterio edukasaun.
Mai hau, sorumutuk ida ne'e positivu tebes, i valor nebe boot tebes mai estudante tomak nudar futuru nasaun Timor nian. "Ohin ami nia tempu atu servisu no lori nasaun ne ba oin, aban imi nia tempu" liafuan ne tenik husi ME wainhira atu remata dialogo.
PERTANDINGAN BASKET
Pada hari Sabtu, tanggal 9 Mei 2009 kemarin, komunitas mahasiswa TL Asempayung mengikuti pertandingan basket dalam rangka memperingati restorasi kemerdekaan TL 20 Mei nanti. Dalam pertandingan yang semuanya hanya dilakukan satu hari tersebut, tim basket putra Asempayung berhashil meraih juara tiga setelah mengalahkan tim basket putra Nginden dengan skor 16-13. Sebelumnya tim basket putra Asempayung kalah dari tim basket putra Dukuh Kupang dengan skor 24-11. Dan akhirnya tim basket putra Dukuh Kupang berhasil meraih juara satu setelah mengalahkan tim basket putra Klampis. Sedangkan untuk pertandingan basket putri, tim basket putri dari Nginden berhasil meraih juara satu setelah mengalahkan tim basket putri Asempayung dan Klampis. Klampis sendiri meraih juara dua setelah mengalahkan Asempayung.

Kamis, 07 Mei 2009

Wisuda CUP III

PARA JUARA
Di Wisuda CUP III


Top Score Wisuda Cup III: Ronald dari FC Ramelau
Ibu Sumeh sedang memberikan piala.

JUARA I WISUDA CUP III
FC CRISTO REI
Dari kiri: Amou, Elias, Amanu, Luis
Toze sedang memberi trofi juara

Juara II Wisuda Cup III
FC MUNDO PERDIDO
Dari kiri: Calao, Doni, Amanu, Ateco, Nilton, Mariano

Juara III Wisuda Cup III
FC RAMELAU
Dari Kiri: Ronald, Diniz, Joens, Egi, Jeck, Helio, Ercio

Pemenang Futsal Putri Wisuda Cup III
Dari Kiri: Merita, Eli, Rita, Olga, Lila, Noy, Anya, Goreti, Nela

Dari kiri: Lita, Shinta, Teya, Bete, Sonia, Amada, Juvenia, Amelia

Selasa, 05 Mei 2009

MY GRADUATION

Toze Graduation in Shangrila Hotel

Me & Friends

Me, My young brother's & Baucau Friends


Me & Friends in my graduation

Dari kiri: Calao, Luis, Billy, NIlton, Toze, Elias, Jeca, Adi, Ano

Dari kiri: Helio " bija ", Amanu, Atay, Toze, Oktavia, NN, Asya, Amau

PERJALANAN BAHAGIA

Setelah melewati berbagai rintangan dan halangan dalam mengapai impian, akhirnya saya dapat menyelesaikan studi saya dengan hasil yang memuaskan. Tidak ada kata yang dapat saya ucapkan, selain rasa syukur dan bangga karena telah diberi kesempatan oleh Tuhan Maha Kuasa untuk melewati sebuah proses hidup menuju kehidupan yang lebih baik di hari depan. Sebuah perjalanan hidup yang memberikan hasil memuaskan. Saya sadar pencapaian ini bukanlah akhir dari segalanya, tapi merupakan sebuah awal dari perjalanan panjang yang akan saya lalui.
Kesukesan yang saya peroleh saat ini merupakan bagian dari doa, cinta, dukungan baik moral maupun materiil. Kedua orang tuaku adalah orang yang memiliki peranan paling penting dalam proses keberhasilan ini. Papa adalah orang yang telah memberikan segalanya bagi keberhasilanku dalam studi. Mama, orang yang sangat aku sayangi, yang dalam penderitaan panjangnya selalu memberikan dukungan dan doa dengan penuh kasih dan sayang bagi kesuksesanku. Adik-adiku adalah kekuatanku, yang selalu menjadi semangat bagiku untuk cepat-cepat menyelesaikan studiku. Sahabat-sahabatku adalah orang-orang yang selalu memberikan dorongan moril dan membuat diriku merasa memiliki nilai, sehingga selalu memberiku gairah untuk menjadi manusia yang lebih baik dari hari ke hari.
Roda hidupku masih akan terus berputar. Perjalanan ke depan akan semakin berat. Pembuktian terhadap apa yang telah aku pelajari selama di bangku kuliah adalah sebuah pengkauan terhadap eksistensi hidupku di masa-masa yang akan datang. Namun demikian, aku percaya akan selalu ada jalan bagi mereka yang memiliki ketulusan dalam menjalani hidup ini. Hidup akan berpihak kepada mereka yang memiliki keinginan, hasrat, dan semangat. Akhirnya, marilah kita semua menjadikan impian kita menjadi nyata.

Sabtu, 25 April 2009

DUNIA IMAJINASIKU

Imajinasiku melayang melewati ruang dan waktu yang tak terbatas. Aku mencoba membayangkan kehidupan di masa depan, dan berandai-andai kehidupan yang akan aku jalani pada masa itu. Dalam imajinasiku aku berandai-andai. Andai aku menjadi orang hebat, menjadi orang yang disegani, menjadi orang yang dihormati, menjadi orang yang selalu dibutuhkan., wow betapa bersahajanya hidupku. Dalam imajinasiku, aku membayangkan karirku di dunia kerja terus meningkat dengan cepat, aku membayangkan sebagai seorang pengusaha yang sukses, seorang pendidik yang disanjung, seorang politikus yang tangguh, dan seorang diplomat ulung. Hehehe...aku melayang tanpa ada batas ruang dan waktu, membawa jiwaku dalam kebahagiaan yang semu, kebahagiaan yang membuat aku sejenak melupakan problematika hidup yang selih berganti datang menghampiriku. yah, imajinasiku telah membantuku melupakan sejenak beban hidup yang ada.Dunia imajinasiku terasa indah dalam kesendirianku. Dalam imajinasiku, aku membayangkan diriku sebagai seorang pria yang berkepribadian perfek. ya..berkepribadian...(memiliki mobil pribadi, rumah pribadi, perusahaan pribadi, klub sepak bola pribadi, etc) hehehe.....itulah asyiknya dunia imajinasi, sebuah dunia yang tidak memiliki batas ruang dan waktu.

Selasa, 21 April 2009

Jumat, 17 April 2009

SORUMUTUK HO SENHOR LUIS GUTERRES
Atase ba departamentu edukasaun iha Indonesia

Ohin loron 17 Abril 2007, senhor Luis atase edukasaun RDTL iha Indonesia mai halo visita no sorumutu ho estudantes Timor oan sira iha Surabaya. Senhor Luis mai hamutuk ho ni-nia staff Luluk. Sorumutuk ne'e komesa iha tuku 15:30 WIB to'o tuku 18:30. Agenda ba sorumutuk ne maka koalia konaba tratamentu visa, surat ijin belajar husi DikTi, alih status, nomos konaba beasiswa. Iha ne'e senhor Luis esplika liu konaba beasiswa i senhora Luluk koalia liu konaba surat ijin belajar, no alih status. Dialogo nebe mak entre estudantes no senhor Luis la'o ho diak. Estudantes sira mos iha preokupasaun barak, liu-liu konaba beasiswa. Iha dialogo ne'e senhor Luis hateten katak, prosesu besasiswa nebe durante ne'e la'o barak liu mak hasai ba sira nebe mak atu ba eskola iha fatin sira hanesan Australia, Estadu Unidos, Brazil, Portugal, no fatin barak tan nebe mak koalia lian ingles no portugues. Estudantes sira nebe mak mai eskola iha Indonesia, estadu la tau ba prioridade ida. Iha fali parte seluk, senhor Luis mos hatete katak, prosesu atu hetan beasiswa, liu-liu ida nebe mak fo husi estadu Timor, tengki ba tuir prova iha Timor. Durante ne'e, osan nebe mak estudantes sira simu, liu-liu ba estudantes Timor oan sira iha Surabaya mak hanesan osan subsidi nebe mak simu iha tinan kotuk liu ba. Ida ne'e mos sai ho prosesu no tenpu nebe mak naruk tebes. Tebes katak, birokrasi no sistema nebe mak oras ne daudaun iha estadu Timor, liu-liu iha minesterio edukasaun ne susar tebes i berbelit-belit. Senhor Luis mos husu atu estudantes tomak bele aktif iha organisasaun nia laran, hodi nune estadu Timor liu husi embaixada bele kontrola estudantes sira ho didiak.
Iha tempo ne mos, senhor Luis esplika konab defficuldades nebe mak sira hetan iha embaixada RDTL nian iha Jakarta. Hahu husi orsamentu nebe la iha liu to'o ba buat ki'ik let sira hanesan tinta ba printer nebe mak la iha. Timor ne quitado tebes. Wainhira hato'o dificuldades hirak ne'e, estudantes balun simu hasoru katak, tuir lo-los buat hirak ne'e problema interna iha embaixada nian, la'os mai ke'e sai fali iha estudantes sira nia let. Maibe senhor Luis hatan katak, lia fuan hirak ne'e la'os atu taka falta, maibe hakarak atu hateten deit dificuldade sira nebe mak sira hetan durante sira halao sira nia knar no responsabilidade iha embaixada RDTL iha Jakarta.
Sorumutuk ne'e remata ho liafuan ikus husi Chefi UNESTIL ir. Eliud De Jesus, nebe husu atensaun ba senhor Luis atu la haluha katak iha Surabaya mos iha estudantes Timor oan lubuk ida. I fo hanoin mos katak, nai ulun sira nebe mak servisu iha embaixada Timor iha Jakarta la taka matan mai estudantes sira iha Surabaya.

Selasa, 14 April 2009

AKTIVIDADES ESTUDANTES TIMOR LESTE ASEMPAYUNG

Joens, Dony, Toze, Alsino
Iha villa puncak Trawas (okt 2007)

TIM FC MATEBIAN VS FC SANTA CRUZ
JOGO IHA WISUDA CUP III ASEMPAYUNG (14 APRIL 2008)

TIM FUTSAL ASEMPAYUNG B
IHA ABERTURA JOGO FUTSAL KOMEMORA
LORON RESTORASAUN INDEPENDENSIA TIMOR LESTE
(12 APRIL 2009)

COMUNIDADE ESTUDANTES TIMOR LESTE ASEMPAYUNG-SURABAYA
VIAGEM IHA VILLA PUNCAK TRAWAS
(OKTOBER 2007)

COMUNIDADE ESTADANTES TIMOR LESTE ASEMPAYUNG-SURABAYA
IHA PANTAI RIA KENJERAN (AGUSTUS 2008)

Minggu, 12 April 2009

HARI RESTORASI KEMERDEKAAN TIMOR LESTE

PERTANDINGAN FUTSAL

Dalam memperingati hari restorasi kemerdekaan Timor Leste yang ke 7, Uniao Dos Esutadantes De Timor Leste-Surabaya (UNESTIL-Sby) menyelenggarakan pertandingan futsal putra antara sesama mahasiswa Timor Leste yang ada di Surabaya. Pembukaan pertandingan futsal ini telah dimulai pada hari minggu tanggal 12 April 2009 kemarin. Acara pembukaan itu juga dihadiri oleh Leandro Izak, anggota parlamen Timor Leste. Pembukaan acara pertandingan futsal dalam rangka memperingati hari restorasi kemerdekaan Timor Leste itu dilakukan dalam suasana yang sederhana dan persaudaraan. Pertandingan futsal ini dapat terselenggara berkat kerjasama sumbangan dari semua mahasiswa Timor Leste yang ada di Surabaya.


Asempayung B vs. Klampis B (1 - 3)
Ngindeng B vs Karangmenjangan (0 - 0)
Pertandingan pembukaan 20 Mei adalah antara tim futsal Asempayung B vs Klampis B. dalam pertandingan ini, tim futsal Klampis B berhasil mengalahkan Asempayung B dengan skor 3-1 untuk kemenangan Klampis B. Sementara itu di pertandingan lainnya. Tim Futsal Ngindeng B hanya mampu bermain imbang tanpa gol melawan tim futsal Karangmenjangan. Pertandingan futsal ini sendiri dilakukan setiap hari Sabtu dan Minggu di lapangan futsal UPB (sekarang milik UPH) Surabaya.

Selasa, 07 April 2009

Wisuda CUP III

Pertandingan futsal
KEJARLAH IMPIAN ANDA & RAIHLAH SUKSES
FC Ramelau vs. FC Mundu Perdido

Hari ini pertandingan pembukaan wisuda cup III komunitas mahasiswa Asempayung dimulai. Walaupun pertandingan pembuka ini sangat sederhana, namun aku tetap bersyukur bahwa pertandingan ini dapat berjalan dengan baik. Pertandingan pertama ini mempertemukan FC Ramelau Vs. FC Mundu Perdido. Pertandingan ini sendiri di menangkan oleh FC Ramelau dengan skor telak 5-2. Awalnya pertandingan berjalan cukup seimbang. FC Mundu Perdido unggul terlebih dahulu lewat pemainnya Mariano. Namun FC Ramelau berhasil menyamakan kedudukan bahkan kembali unggul 3-1 lewat 2 gol Egy dan Ronald. Dan di babak ke 2, FC Ramelau berhasil menambah 2 gol lagi lewat kaki Ady dan Helio.
Sebelum pertandingan futsal dimulai, beberapa orang teman seperti Apeu, Rui, Afani, Mariano, dan yang lainnya membuat sebuah spanduk kecil dengan tema 'KEJARLAH IMPIAN ANDA & RAIHLAH SUKSES". Inti dari semua aktivitas yang sudah dan akan dilakukan selama saya menunggu waktu wisuda ini adalah sebagai wujud dari rasa syukur saya atas segala karunia dan keberhasilan saya dalam menyelesaikan studi saya di program MM Widya Mandala Surabaya.
Selama pertandingan berlangsung, ada sedikit gangguan dari beberapa orang yang mungkin merasa tidak suka atau sedikit sirik dengan terselenggaranya pertandingan ini. Tapi syukurlah, hal itu tidak sampai menganggu pertandingan secara keseluruhan dan pertandingan dapat berakhir sesuai dengan waktunya. Wisuda CUP III ini sendiri akan berakhir pada tanggal 30 April 2009 nanti.

Senin, 30 Maret 2009

WAJAH MANISMU
Aku melihat wajah manismu di malam itu
kau, wanita yang pernah mengisi hari-hariku
wanita yang membuat aku jatuh cinta kembali
walau masa itu hanya sejenak

Aku melihat wajah manismu di malam itu
kau tersenyum padaku ketika mata kita saling beradu
kau melambaikan tangan
dan ku melihat kau begitu indah malam itu

ya, kau wanita yang pernah aku cinta
wajah dan senyum manismu terus terbayang
setelah malam itu, kenangan tentang kita kembali menari dalam ingatku
kau adalah kenangan terindah yang akan terus hadir
meski hanya sejenak kita bersama.
Persiapan Wisuda
Hari minggu malam tanggal 29 Maret, komunitas mahasiswa Timor Leste-Asempayung mengadakan rapat. Dalam rapat itu, di bahas mengenai beberapa aktivitas yang akan dilakukan sepanjang bulan April-Mei nanti. Rapat ini dilakukan, disamping untuk menyambut hari restorasi 20 Mei Timor Leste, juga mempersiapkan acara wisuda saya pada tanggal 2 Mei nanti. Kegiatan-kegiatan menjelang wisuda ini, dilakukan sebagai wujuda rasa syukur saya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas sukses yang telah saya raih sejauh ini, juga sebagai rasa terima kasih dan persaudaraan kepada teman-teman mahasiswa asal Timor Leste yang selama ini telah mendukung baik secara langsung maupun tidak langsung atas sukses yang telah saya gapai ini. Adapun kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan adalah seperti pertandingan Futsal putra dan aktivitas seni dari teman-teman mahasiswi. Semua kegiatan akan berlangsung mulai tanggal 7 April nanti.

Kamis, 26 Maret 2009

Pulang Kampung

Selama 2 minggu berada di kampung halaman terasa sangat menyenangkan. Bertemu dengan sanak keluarga dan orang-orang tercinta di rumah setelah berpisah selama beberapa tahun memeberikan suatu perasaan bahagia tersendiri. Pada hari sabtu tanggal 7 Maret, aku berangkat dari Surabaya dengan pesawat Sriwijaya air menuju Kupang (NTT). Pesawat take off tepat jam 12:00 wib, terlambat selama 2 jam dari jadwal keberangkatan. Aku mengginap satu malam di kupang, tepatnya di penginapan Timor Travel. Hari berikutnya, tanggal 8 Maret, dengan menggunakan mini bus Timor Travel, aku pun berangkat menuju Dili. Perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan. Perjalanan dari Kupang menuju Dili memakan waktu kurang lebih 12 jam. Kurang lebih jam 12 siang kami telah tiba di perbatasan mota ain (perbatasan antara TL dengan Indonesia). Dan kurang lebih jam 5 sore waktu Timor Leste kami tiba di Dili. Aku menginap satu malam di Dili, di tempat om saudara sepupu dari papa. Lalu kemudian tanggal 9 Maret dengan bus umum aku menuju tempat kelahiranku di kota Baucau.
***********
Setelah sekian lama meninggalkan Timor Leste, rasanya lega sekali bisa menghirup kembali udara pegunungan Timor Leste. Sepanjang jalan, meski belum terlihat perubahan yang berarti, namun aku tetap bersyukur karena stabilitas keamanan di negara ini telah pulih kembali. Di musim hujan ini, jalan dari perbatasan menuju kota Dili memang sangat memprihatinkan. Ada beberapa jembatan yang putus, tanah longsor hampir di sepanjang carimbala, dan kerusakan-kerusakan yang lain, yang cukup menganggu dan menghambat laju kendaraan. Namun demikian, di tempat-tempat yang rusak tersebut juga telah tersedi para pekerja dan beberapa alat berat yang selalu siap memperbaiki jalan-jalan yang rusak tersebut.
Memasuki kota Dili, terlihat kehidupan yang sebenarnya. Hiruk pikuk kendaraan bermotor dan lalu lalang orang, menandakan bahwa kedamaian telah tercipta kembali di kota ini paska kerusuhan 2006. Geliat ekonomi di Dili pun terus berkembang. Pembangunan dan pengembangan kota pun terus digalakkan. Melihat semua kenyataan ini, ada rasa bangga dan segumpal harapan, bahwa perlahan namun pasti, Timor Leste sedang tumbuh menjadi sebuah negara yang maju dan makmur.

*************************

selama hampir 2 minggu aku berada di Timor Leste. Seluruh waktu aku habiskan di kota kelahiranku Baucau. Tidak ada sesuatu yang penting yang aku kerjakan sepanjang waktu itu. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, kotaku ini terasa sangat sepi menjelang malam tiba. Di tengah sepinya aktivitas, Diosis Baucau menyelenggarakan pertandingan basket pada setiap hari sabtu dan minggu. Pertandingan yang cukup menghibur bagi penduduk kota Baucau. Di samping itu, pada tanggal 17 sampai 19 Maret, juga diselenggarakan berbagai macam kegiatan, seperti panjat pinang, lomba antara ben musik, tari-tarian, balap sepeda, dan konser dari grup ben musik sinco de oriente. Selama 3 hari itu, suasana kota memang terlihat sangat ramai. Banyak orang berkumpul dari berbagai kota di luar kota Baucau. Acara yang cukup menghibur, di tengah-tengah mandeknya aktivitas yang dilakukan oleh pemerintah setempat.
Disamping itu, aku dan sekeluarga juga jalan-jalang menenggok nenek di sub distrik Laga, kurang lebih 20 km dari kota Baucau. Seharian kami berada di sana, sambil bertukar cerita, dan menanyakan keadaan satu sama lain selama perpisahaan terjadi diantara kami.
Akhirnya setelah hampir 2 minggu berada di Timor Leste, aku pun kembali lagi ke Surabaya. Rasanya cepat sekali, namun tetap memberikan kesan yang mendalam. Aku kembali ke Surabaya dengan tujuan untuk mendaftar wisuda yang akan diselenggarakan pada tanggal 2 Mei nanti. Dan aku bersyukur karena sudah mendaftar, dan sekarang hanya menunggu untuk diwisuda.

Sabtu, 21 Februari 2009

IBU
Aku terbayang wajahnya
wajah seorang ibu yang sangat aku sayangi
wajah seorang ibu yang telah mengorbankan segala hidupnya
untuk menjadikan aku sebagai seperti saat ini

seorang ibu yang telah menyediakan rahimnya bagi kehidupanku
seorang ibu yang telah memberikan air susunya bagi pertumbuhanku
seorang ibu yang selalu membelai diriku ketika malam menjelang tidur
seorang ibu yang selalu mendoakanku dan selalu mengiringi setiap jengkal langkah kakiku menuju masa depan.

kini wajah ibu telah menua seiring bertambahnya usia
wajah yang terlihat kusut, tatapan mata yang selalu tampak kosong
terlihat jelas di gurat wajahnya, penderitaan yang panjang dan berat
terlihat jelas derita hidupnya, meski terus disembunyikannya
terasa benar beban hidupnya, beban yang telah lama dipikulnya, namun tetap sabar menghadapinya.

aku terbayang wajah ibuku
wajah yang selalu terlihat cantik, walau telah di makan usia
aku terbayang wajah ibuku
wajah yang selalu memancarkan cinta dan kasih sayangnya, walau sedang memikul derita dan sakit yang sangat berat.
aku terbayang wajah ibuku
Dan aku bersyukur aku masih bisa merasakan kasih sayangnya.TC
PENYEBAB BANYAK UTANG
gaya hidup mahasiswa pemboros

Hidup jauh dari orang tua, apabila tidak memiliki manajemen diri yang baik, akan menimbulkan banyak kesusahan. Ketika hidup sendiri, tentu kita kekuasaan atas hidup kita sendiri. Tidak ada seorangpun yang bisa membatasi ataupun melarang apa yang kita lakukan. Kita mau melakukan apa, membeli apa, menghabiskan uang untuk apa, semuanya tergantung pada kita. Melalui tulisan ini, saya mencoba memaparkan beberapa kebiasaan mahasiswa rantau, terutama mereka yang ngekos, yang menyebabkan mereka selalu mengeluh tentang kesulitan uang. Padahal mereka selalu mendapatkan kiriman setiap bulannya, tetapi tidak pernah dipergunakan dengan baik atau semestinya. Berikut ini adalah beberapa kebiasaan mahasiswa yang saya lihat dan saya amati selama ini.
  • Uang selalu dihabiskan untuk membeli pulsa (punya banyak sim-card). 1 bulan saja bisa menghabiskan sebanyak Rp 200.000-Rp 500.000.
  • Uang selalu dihabiskan untuk rokok (terutama mahasiswa pria).
  • Uang selalu dihabiskan untuk jalan-jalan ke luar kota.
  • Uang selalu dihabiskan untuk membeli barang-barang baru (pakaian, HP, dan lain-lain).
Tentu masih banyak lagi kebiasaan-kebiasaan yang lain yang tidak saya ketahui. Tapi akibat dari kebiasaan-kebiasaan tersebut, maka kebanyakan dari mahasisw tersebut adalah mengorbankan sesuatu yang lain, yang semestinya mereka dahulukan, seperti uang makan, uang kos, SPP, dan sebagainya (terpaksa utang dulu), demi memenuhi dan memuaskan ego masing-masing individu yang sebenarnya tidak memiliki manfaat atau nilai tambah sama sekali.

Jumat, 20 Februari 2009

KIRIMAN TERLAMBAT, NO PROBLEM
HIDUP AMAN ALA MAHASISWA RANTAU
OLEH: Toze Cunha

Hidup merantau di negeri orang, jauh dari orang tua, sanak keluarga dan orang-orang yang dicintai adalah suatu keadaan yang sangat berat. Namun demi untuk mengapai hidup dan masa depan yang lebih baik, orang rela melepaskan semua kenyamanan yang mereka miliki, untuk kemudian hidup dalam suatu kondisi yang kadang terasa sungguh menyedihkan. Apalagi, untuk bertahan hidup dan mengapai impian tersebut, mereka masih tetap mengandalkan kirima uang dari orang tua atau pun sanak keluarga mereka. Dan biasanya situasi semacam ini selalu di hadapi oleh para mahasiswa rantau, terutama mereka yang mengandalkan orang tua. Ada saja masalah yang dihadapi oleh para mahasiswa tersebut. Disamping masalah tugas kuliah yang kadang menumpuk, keterlambatan kiriman uang juga menjadi salah satu masalah serius yang sering dihadapi. Bagi mereka yang bisa mengatur cash flow keuangannya, tentu tidak akan menjumpai banyak masalah ketika kiriman uang dari orang tua tidak teratur, karena alokasi uang yang mereka gunakan sesuai dengan kebutuhan dan bermanfaat. Tapi bagi mereka yang tidak pandai mengatur cash flow keuangan mereka, selalu menjumpai masalah, apalagi ketika di tengah bulan mereka kehabisan uang, dan akibatnya, utang sana-sini.

Memang tidak mudah setiap mahasiswa untuk mengatur keuangan mereka dengan baik. Apalagi jika kiriman uang yang diterima tidak mencukupi bagi kehidupan sehari-hari. Namun demikian, ada beberapa cara yang dapat digunakan oleh setiap orang agar tidak mengalami kehabisan uang di tengah bulan. Berikut ini adalah tips atau cara yang dapat digunakan untuk menghindari kehabisan uang ketika kiriman dari orang tua terlambat atau Anda dapat menabung untuk keperluan yang lain.
  1. Manajemen amplop. Cara ini dilakukan dengan menyisihkan sedikit uang Anda yang digunakan selama satu minggu sebanyak Rp 5.000 di setiap akhir minggu (Rp 1.000 x 5 hari = Rp 5.000). Jadi, dalam satu minggu Anda memiliki tabungan sebesar Rp 20.000. Berarti dalam 1 tahun bisa mendapatkan Rp 240.000 (Rp 20.000 x 12 bulan).
  2. Manajemen aqua. Cara ini dilakukan dengan menyisihkan setiap uang logam yang Anda miliki (Koin, Rp 100 - Rp 500) ke dalam botol aqua, aquase atau celengan, sebanyak yang Anda miliki. Katakanlah dalam waktu 1 bulan koin yang terkumpul sebesar Rp 50.000. Jadi dalam 1 tahun bisa mendapatkan Rp 50.000 x 12 bulan = Rp 600.000/tahun.
  3. Sisihkanlah sebagian uang kiriman dari orang tua yang Anda terima setiap bulannya dari Rp 50.000, tergantung berapa kiriman orang tua Anda. Jika kirimannya kurang dari Rp 1.000.000, maka sisihkanlah sebesar Rp 50.000. Jika kirimannya antara Rp 1.000.000-Rp 2.000.000, maka sisihkanlah sebesar Rp 100.000. Dan jika kirimannya lebih dari Rp 2.000.000, maka sisihkanlah antara Rp 150.000-Rp 200.000. Uang itu dapat di simpang di amplop yang berbeda. Katakanlah setiap bulan Anda mendapatkan kiriman dari orang tua sebanyak Rp 2.000.000/bulan. Berarti Anda harus menyisihkan sebanyak Rp 100.000/bulan. Dengan demikian dalam 1 tahun Anda akan mendapatkan uang sebanyak Rp 1.200.000.
Berdasarkan perhitungan di atas, setiap bulannya Anda bisa menabung sebesar Rp 20.000+Rp 50.000+Rp 100.000 = Rp 170.000. Berarti dalam 1 tahun Anda mendapatkan uang tabungan sebesar Rp 2.040.000/tahun. Andaikan uang Anda itu tidak pernah digunakan selama Anda masih kuliah (maksimal 5 tahun kuliah), maka Anda akan memiliki tabungan sebesar Rp 8.160.000. Uang sebanyak itu bisa menjadi modal bagi Anda ketika telah lulus dari kuliah nanti.

Cara-cara ini terbukti sudah sangat membantu saya, ketika orang tua sedang mengalami kesulitan keuangan. Sayang saya tidak mampu menjaga uang saya selama itu. Ketika itu sedang terjadi kerusuhan besar di Dili, Timor Leste, seluruh tabungan saya terkuras habis, akibat dari kesulitan orang mengirimkan uang. Akibat dari itu, bank Mandiri, yang merupakan satu-satunya bank asal Indonesia yang ada di Timor Leste pun tutup hampir selama 2 bulan. Ketika itu uang yang berhasil saya tabung sebanyak Rp 1.500.000, dan dalam waktu 2 bulan semua habis saya gunakan untuk menutupi kekurangan yang ada. Dan pelajaran yang dapat saya petik dari kejadian ini adalah hasil tabungan saya selama hampir 1 tahun lebih telah menyelamatkan saya, minimal untuk bisa sekedar membeli nasi 1 piring tanpa harus ber-utang sana-sini.
Demikian, semoga tulisan ini bisa membantu teman-teman mahasiswa semua, terutama para mahasiswa rantau untuk bisa selalu hidup hemat. Habiskanlah uang Anda untuk sesuatu yang dapat memberikan manfaat atau nilai tambah bagi perkembangan pribadi Anda sebagai seorang intelektual. Selamat mencoba.

Selasa, 10 Februari 2009

UNDANG-UNDANG PENSAUN VITALISIA
LEBIH MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN ORANG BESAR DARI PADA RAKYAT
Apakah Nurani Pemimpin Timor Leste
Telah Mati?
By: A.Jose C. Da Cunha

Membaca beberapa artikel di forum-haksesuk.blogspot.com, tentang draft undang-undang yang diajukan oleh beberapa petinggi di Timor Leste untuk mendapatkan fasilitas dan kemudahan bagi kehidupan mereka ketika masa pensiun tiba memang sangat mengejutkan saya. Di tengah banyaknya masyarakat yang masih hidup di bawah garis kemiskinan, para pemimpin bangsa ini bukannya berusaha untuk menyusun draft undang-undang (UU) yang berpihak pada rakyat banyak, tapi malah menyusun sebuah draft UU yang lebih mengutamakan kepentingan mereka di masa tua mereka (pensiun). Memang wajar dan adalah sebuah kewajiban jika negara menghargai para pemimpin bangsa yang pernah memerintah dan mengabdi untuk kemajuan dan kemakmuran sebuah bangsa. Namun akan menjadi tidak wajar lagi ketika kita melihat situasi dan kondisi ekonomi masyarakat Timor Leste yang masih di berada di bawah rata-rata standar kehidupan. Ketika rakyat masih menderita, ketika seorang suami masih berjuang hanya untuk mendapat sepering nasi bagi makan keluarganya, ketika para orang tua masih terus memikirkan jalan yang terbaik bagi pendidikan anak-anak mereka, dan ketika masa di mana orang-orang (rakyat) masih sangat sulit untuk mendapatkan kehidupan yang layak, kita malah dikejutkan oleh ambisi memperkaya diri para pejabat bangsa ini. Dengan menggunakan kekuasaan yang mereka miliki, para pemimpin negeri ini malah menyusun sebuah draft UU yang mengatur tentang hari tua mereka. Dan yang lebih mengejutkan lagi, ternyata draft UU ini telah disetujui pada tahun 2007. itu berarti setelah 2 tahun baru publik mengetahuinya. Mungkingkah para pemimpin bangsa ini sengaja menyebunyikannya? semoga tidak.

Sungguh menyedihkan membaca realitas yang terjadi. Masih adakah nurani para pemimpin bangsa ini? Jika para pemimpin bangsa ini memiliki nurani, tentunya mereka tidak akan menuntut sesuatu yang lebih, ketika melihat rakyat yang telah menjadikan mereka sebagai orang besar dan hebat masih menderita dan menanggis menahan lapar. Sungguh tidak mulia ambisi yang dimiliki oleh sebagian dari para pemimpin bangsa ini. jika demikian, timbul sebuah pertanyaan dalam benak, apakah nurani para pemimpin bangsa ini telah mati?
Mantan Perdana Menteri Timor Leste Mari'i Alkatiri menerima uang pensiun sebesar US$ 612.000.000. Wow...itu sebuah angka yang fantastis, bagi sebuah negeri kecil yang masih bergantung banyak pada bangsa lain. Uang itu sangat banyak jika hanya diberikan kepada satu orang saja. Bayangkan, tidak hanya uang yang mereka terima, tapi mereka juga masih mendapatkan sejumlah fasilitas yang akan memanjakan hidup mereka pada hari tua nanti. Di manakah nurani para pemimpin bangsa ini? apakah mereka kira bahwa saat ini rakyat Timor Leste telah keluar dari kemiskinan dan kebodohan? Apakah mereka berpikir bahwa mereka telah sukses membangun dan mengsejahterakan kehidupan rakyat Timor Leste pada umumnya? bukankah akan lebih baik jika uang sebanyak itu untuk sementara digunakan bagi pemberdayaan masyarakat miskin yang saat ini masih hidup dalam kesusahan? membuka lapangan kerja yang memadai, sehingga tidak ada lagi pengangguran? meningkatkan kualitas pendidikan dalam negeri, sehingga dapat mengentaskan rakyat dari kebodohan dan ketertinggalan? mengembangkan kompetensi generasi muda yang berprestasi di bidang olah raga, sehingga dapat mengharumkan nama bangsa di dunia internasional? tapi, yah...mau bagaimana lagi? mungkin ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang tidak memiliki pengaruh atau kekuatan untuk menggugat dan membatalkan draft undang-undang yang telah di sahkan tersebut.

Sungguh sangat menyedihkan, bila nurani para pemimpin bangsa ini telah mati. Entah apa yang sedang mereka rencanakan untuk masa depan negara ini? Akan kemana mereka membawa rakyat bangsa ini di masa yang akan datang? rakyat telah banyak mengalami penderitaan dan kepahitan hidup. Penderitaan dan kepahitan yang timbul dari ambisi para pemimpin untuk memuaskan nafsu dan kenyamanan diri sendiri. Di tengah-tengah dunia yang masih mengalami krisis ekonomi, para pemimpin bangsa ini malah mengesahkan sebuah draft UU yang sangat menyakitkan hati semua rakyat Timor Leste dan tidak rasional. Bahkan Amerika Serikat (AS) saja, yang merupakan kiblat ekonomi dunia, di tengah-tengah krisis ekonomi ini, memotong sebagian gaji para eksekutifnya, baik itu yang ada di pemerintahan maupun para CEO yang ada perusahaan-perusahaan besar semacam General Motors (GM). Bayangkan, negara kaya saja melakukan pemotangan disana-sini bagi para ekseskutifnya. Para pemimpin di Timor Leste malah menyusung mengesahkan sebuah UU untuk memperkaya diri mereka. Kongres AS meloloskan stimulus ekonomi yang diajukan oleh presiden Barack Obama sebesar US$ 787 milliar yang digunakan untuk mengurangi angka pengangguran yang terus meningkat di tengah-tengah krisis yang melanda, pemotongan pajak, pembangunan jalan, jembatan dan sebagainya. Jika pemerintah AS saja melakukan seperti itu, menggapa pemerintah Timor Leste tidak bisa melakukan hal yang sama? Bukankah Timor Leste saat ini menggunakan dollar AS? mata uang dari negara adi daya yang saat ini sedang tergoncang ekonominya? Di sini, saya tidak mencoba untuk menyamakan Timor Leste dengan AS. Karena tentu antara kedua negara ini bagaikan bumi dan langit. Tapi, saya hanya ingin mengatakan bahwa negara yang mata uangnya (US$) kita gunakan saja para pemimpinnya (Presiden Barack Obama) berupaya melakukan penyelamatan di sana-sini (dana talangan) dengan mengurangi gaji para pejabatnya, kok di Timor Leste para pemimpinnya malah berupaya memperkaya diri mereka.

Sebagai sebuah bangsa kecil yang bebas merdeka, TImor Leste sangat beruntung sebagai sebuah negara. Beruntung karena, mungkin Timor Leste adalah satu-satunya negara yang menggunakan dollar AS. Sebuah mata uang yang memiliki nilai maupun pengaruh sanggat besar bagi sistem perdagangan internasional, terutama perdagangan di negara-negara berkembang. Entahlah, sampai kapan Timor Leste akan terus mengunakan dollar AS ini. Apakah pemimpin bangsa ini telah memikirkan bagaimana Timor Leste di masa yang akan datang, jika suatu saat nanti tidak lagi menggunakan mata uang dollar AS. Atau mungkin juga para pemimpin Timor Leste telah memikirkannya dan tahu bahwa masa itu tidak lama lagi akan tiba, sehingga mereka cepat-cepat menyusun sebuah draft undang-undang, yang pada akhirnya nanti dapat menyelamatkan mereka ketika masa itu tiba (Saat Timor Leste tidak lagi memakai US$). Dan membiarkan rakyat Timor Leste terus hidup dalam kemiskinan sama seperti masyarakat Zimbabwe, di mana mata uangnya yang digunakan hanya untuk membeli satu potong roti saja tidak cukup? Jika pun suatu hari nanti Timor Leste tidak lagi menggunakan dollar AS, maka kiranya itu tidak akan membuat bangsa ini jatuh terpuruk ke dalam jurang yang sangat dalam. Akan sangat mengerikan, apalagi penyebabnya karena keserakahan para pemimpin bangsa ini.

Saya berharap agar para pemimpin bangsa ini, bisa menggunakan nurani mereka dengan jujur dan menyadari bahwa keputusan-keputusan dan kebijakan-kebijakan yang mereka ambil pada dasarnya untuk kepentingan rakyat banyak. bukan untuk kepentingan pribadi dan golongan mereka. Saya berharap para pemimpin bangsa ini, mau merenungkan kembali tujuan perjuangan bangsa ini menuju kemerdekaan. Apakah perjuangan mengapai kemerdekaan bangsa ini hanya untuk mewujudkan kepentingan segelintir orang sajakah? ataukah untuk kepentingan rakyat Timor Leste pada umumnya? Jawabannya ada pada para pemimpin itu sendiri. Karena saat ini, sebagian besar dari para pemimpin bangsa ini adalah orang-orang yang dulu berada di balik perjuangan bangsa Timor Leste mengapai kemerdekaan. Semoga mata hati pemimpin negeri ini belum tertutup untuk terus memikirkan kemakmuran rakyat dan pembangunan bangsa ini. Dan semoga pemimpin bangsa ini bisa membangun sebuah pondasi yang kokoh bagi generasi berikutnya yang akan melanjutkan perjuangan mereka bagi kemajuan bangsa ini. Saya menyadari bila setiap generasi pasti memiliki masa yang berbeda denga segala macam problematikanya sendiri-sendiri, namun jika generasi berikutnya mewarisi sebuah pondasi yang tidak kokoh dari generasi saat ini, maka perlahan namun pasti bangsa ini hanya akan menunggu masa jatuhannya tiba. Jika demikian, lalu apa gunanya perjuangan dan pengorbanan yang selama ini telah ada? akhirnya, mudah-mudahan nurani para pemimpin Timor Leste belum mati dan tidak akan pernah mati. Amin.


Rabu, 28 Januari 2009

HIDUP DAN MIMPI MAHASISWA KOS
Hidup sebagai mahasiswa kos memiliki banyak suka dan dukanya. Apalagi sebagai mahasiswa yang merantau dan jauh dari orang tua serta sanak famili. Hidup sendiri di negeri orang tentu sangat tidak menyenangkan, tapi apapun itu harus tetap dijalani, demi mengapai impian dan masa depan yang lebih baik. Namun demikian ada banyak pelajaran mengenai hidup yang dapat kita petik dari kesendirian ini. Kesendirian dalam merajut mimpi, mengasah asa, dan menuai sukses. Ketika kita hidup sendiri, kita akan belajar tentang bagaimana menjadi seorang manusia yang mandiri. Belajar tentang bagaimana mengatur waktu (seperti waktu untuk belajar, waktu jalan-jalan, waktu makan, waktu tidur, dan lain sebagainya). Dan selain itu, kita juga belajar untuk mengatur keuangan, agar tidak habis di pertengahan bulan. Dan banyak pelajaran hidup lainnya yang dapat kita petik dari kesendirian dan kemandirian kita.

Surabaya adalah salah satu kota di mana saya menjalani hari-hari saya dalam kesendirian dalam merajut mimpi, mengasah asa, dan menuai sukses. Surabaya kota metropolitan yang panas, kota yang sedikit semrawut, namun telah memberikan dan mengajarkan pada saya banyak hal tentang apa dan bagaimana seharusnya seseorang menjalani kehidupan. Di Surabaya, saya tumbuh dan belajar mengenai banyak hal. Di Surabaya, saya mengenal, melakukan dan mengalami banyak hal baru. Surabaya adalah kota yang telah membentuk karakter dan pribadi, cara berpikir saya, dan cara pandang saya tentang sebuah kehidupan yang keras. Orang-orang di kota ini telah membuat saya terkesan, bahwa pada dasarnya masyarakat kota Surabaya adalah masyarakat yang sangat menghargai perbedaan. Selama bertahun-tahun tinggal di kota saya tidak pernah mengalami atau melihat masalah-masalah atau konflik yang berkaitan dengan suku, agama, dan ras secara frontal. Ibarat pepatah mengatakan "walaupun kelihatan sanggar dari luar, tapi terasa lembut dan damai di dalam". Bapak kos saya, pak Samidi namanya, adalah contoh orang Surabaya yang sangat menghargai perbedaan. Walaupun dia beragama Islam, tapi hampir sebagian besar anak kosnya adalah beragama Katolik. Tidak hanya itu, selain beragama Katolik, anak-anak kosnya juga berasal dari luar Jawa. Dan dia baik-baik saja dengan keadaan semacam itu. Hubungan diantara anak kos dan bapak kos sangat akur. Selain itu, ada juga seorang ibu yang sangat baik hati, yaitu ibu Sumeh. Ibu ini adalah seorang ibu yang sangat baik hati. Saking baiknya, beliau tidak tega melihat anak kos-terutama anak rantau mengeluh kelaparan. Hal itu di perlihatkannya dengan mengijinkan anak kos untuk meng-utang, ketika para mahasiswa kos sedang kehabisan duit. Ini hanyalah salah satu contoh kecil dari sekian banyak contoh lain tentang kebaikan masyarakat Surabaya.

Dari hari ke hari, kebutuhan hidup di kota ini terus melambung. Mulai dari makanan, tarif angkot, keperluan pribadi, semuanya semakin mahal. Semua ini merupakan imbas dari krisis ekonomi global yang melanda negara super power Amerika Serikat belakangan ini. Dan juga karena melambungnya harga minyak dunia. Meskipun saat ini harga minyak dunia telah jauh menurun. Dan meskipun pemerintah telah menurunkan harga minyak, namun di pasar, tidak ada perubahan yang signifikan. Harga-harga masih tetap tinggi. Tentu hal memiliki dampak yang sangat besar, tidak hanya bagi masyarakat kecil pada umumnya, tapi juga bagi mahasiswa-mahasiswa yang indekos seperti saya. Semenjak saya di Surabaya, sedikitnya saya sudah mengalami 3-4 kali kenaikan tarif hidup. Dan ketika harga telah dinaikkan, maka akan sangat sulit untuk turun kembali ke harga semula. Masalah-masalah ini mau tidak mau memaksa setiap mahasiswa kos perantauan, terutama bagi yang setiap bulannya selalu mendapatkan kiriman terlambat dari orang tua, harus benar-benar melakukan penghematan. Bayangkan, akibat dari melambungnya harga-harga kebutuhan pokok, biaya hidup para mahasiswa kos pun ikut meningkat. Saya ambil contoh, jika pada bulan-bulan/tahun-tahun sebelumnya, seorang mahasiswa hanya menghabiskan biaya sebesar Rp 250.000/., untuk biaya makan, maka saat ini bisa menjadi Rp 350.000/bulan. Itu adalah biaya yang sudah maksimal bagi mahaiswa kos untuk makan dua kali sehari, dan bagi mereka yang sudah benar-benar hemat, dengan rincian biaya makan Rp 12.000/hari. Itu hanyalah salah satu contoh dari penghematan. Bahkan mungkin biaya Rp 12.000/hari itu bagi sebagian orang sudah sangat tinggi.

Selama bertahun-tahun tinggal dan kuliah di Surabaya, saya telah mengalami banyak pengalaman hidup sebagai anak. Saya mengenal banyak orang, dengan segala macam tabiat dan watak mereka. Mulai dari mahasiswa anak orang berduit sampai dengan mahasiswa anak orang tak punya. Mereka semua hadir dengan kepentingan dan gaya hidup yang berbeda-beda, walaupun memiliki status yang sama sebagai mahasiswa. Saya mencoba menggambarkan pandangan saya tentang para mahasiswa tersebut ke dalam tiga kategori besar. pertama: Mereka yang berasal dari keluarga kaya, anak-anak pejabat, dan sebagainya. kedua: Mereka yang berasal dari keluarga menengah. ketiga: Mereka yang berasal dari keluarga bawah. Mengapa saya membagi demikian? karena berdasarkan pengamatan saya dan pengalaman yang saya rasakan, demikianlah kenyataanya.
Bagi mahasiswa kos yang berasal dari keluarga kaya, Pada umumnya kebutuhan selalu terpenuhi. Mereka mempunyai uang (milik orang tua) yang berlimpah. Gaya hidup mereka selalu mengikuti trend perkembangan anak muda (anak gaul). Para mahasiswa kaya pada umumnya tidak terlalu peduli dengan studi mereka. Memang tidak semu anak orang kaya suka hidup berfoya-foya, tapi kebanyakan dari mereka memang seperti itu.
Bagi mereka yang berasal dari keluarga menengah, pada umumnya tidak terlalu melarat. Kelompok ini memiliki uang, tapi cukup untuk menghidupi mereka sebagai mahasiswa rantau yang indekos. Mereka juga kadang suka meniru-niru gaya hidup dan perkembangan trend terbaru. Tapi tingkah polah mereka tidak terlalu menonjol seperti mahasiswa kaya. Kalaupun mereka bisa bergaya, itu karena mereka telah mengorbankan hampir sebagian uang mereka untuk hal tersebut. Jika kelompok anak orang kaya mampu melunasi semua kebutuhan mereka setiap bulan dan tetap bergaya, maka kelompok menengah ini harus mengorbangkan kebutuhan yang lain dan mengutamakan kebutuhan yang lainnya lagi. Biasanya kelompok suka menunda-nunda pembayaran kos, suka utang di warung makan, suka menunggak SPP, dsb. Lalu uang yang ada di pakai untuk bergaya dan berfoya-foya. Kelompok meskipun bergaya, tapi mereka masih lebih mengutamakan kewajiban utama mereka sebagai seorang mahasiswa.
Bagi mereka yang berasal dari keluarga bawah, mereka ini benar-benar bisa dikatakan hidup nekad di tanah rantau. Kelompok ini benar-benar hidup serba kekurangan. Dengan kekurangan yang mereka miliki, mereka pun merantau guna mengapai mimpi mewujudkan asa untuk masa depan yang lebih baik. Kelompok ini benar-benar hidup hemat. Kalaupun mereka bisa bergaya dengan anak-anak orang kaya, pada dasarnya mereka hanya menjadi parasit. Tapi satu keunggulan dari mereka adalah rata-rat dari mereka memiliki prestasi belajar yang sangat baik. Kelompok ini terkadang menerima kiriman biaya hidup dari orang tua, kadang 3-4 bulan. Banyangkanlah bagaimana mereka harus benar-benar berhemat? Jika mereka masih tetap mau bergaya atau berfoya-foya, maka secara perlahan-lahan mereka telah membunuh orang tua mereka.

Saya tidak ingin membedakam-bedakan orang. Tapi pada kenyataanya memang ada orang kaya dan miskin. Begitulah realitas hidup. Tidak terkecuali bagi mahasiswa di perantauan. Terkadang sebagian orang bilang, hidup di Jawa itu enak. Segalanya tersedia. Mulai dari hal-hal yang paling buruk sampai dengan hal-hal paling baik. Dan bagi mereka yang mempunyai uang tentu semua itu bisa didapatkan, bukan? itu benar. Benar bagi mereka yang memiliki uang. Sedangkan bagi mereka yang tidak, tentu mereka harus penuh perhitungan. Hidup jauh dari orang tua memang mampu memberikan kebebasan bagi kita. Akan tetapi bila kebebasan itu kita salah gunakan, maka pada akhirnya tidak akan memberikan hasil apa-apa bagi perbaikan kehidupan kita di masa depan. Akhirnya, "Tidak ada nikmat yang lebih mulia selain mensyukuri apa yang telah kita dapatkan dan kita raih serta terus berjuang dalam merajut mimpi, mengasah asa, dan menuai sukses, bagi masa depan yang lebih baik". Bukan begitu choy?....TjC.


Senin, 26 Januari 2009

SEPI DUNIAKU

Dalam sepi, hari-hari terasa menyesakkan

dalam sepi, waktu terasa lama berputar

hidup terasa lambat dalam harap mengapai asa


dalam sepi, kesunyian malam, dingin menerpa

kurasakan detak jantung berpacu kencang mengejar harap

dalam rebah raga sendiri terbalut dingin lantai kamar kos ku


Aku terbaring dalam kesunyian, kesepian dan kesendirian melewati hari-hariku

khayalku melayang, imajinasiku menari,

membayang penuh harap pada bahagia hari esok


Dalam sepi, rinduku mengebu

membayang asa bahagia keindahan esok

dalam sepi, harapku membara

membakar semangat mengapai impian


Duniaku sepi, duniaku sunyi, duniaku sendiri

duniaku bahagia, duniaku bercahaya, duniaku indah

di kamar kosku, aku membangun duniaku

melukis keindahannya, mewarnai keceriaannya


Duniaku, dunia impian

dunia yang terbentuk dari kesepianku, kesunyianku, dan kesendirianku.

dunia yang berjalan dalam khayal dan imajinasiku

akan kedamaian dan kebahagiaan hidup. By: Toze Cunha



KAU

Kau.....

yang pernah hadir dan mengisi hari-hariku

yang pernah memeluk dan menghangatkan tubuhku

yang pernah menangis dan tertawa dalam dekapanku

Kau.....

yang pernah mencinta dan memuja diriku

yang pernah membenci dan menghujat hidupku

yang pernah mencabik dan melukai batinku

Kau.......

walau tak lagi ada hadirmu

walau tak lagi ada peluk dan hangat tubuhmu

walau tak lagi ada belai dan cium mesramu

walau tak lagi ada tangis dan tawamu

walau tak lagi ada cinta dan pujamu

kenangan tentang dirimu akan tetap abadi. By: Toze Cunha

Sabtu, 24 Januari 2009

Mata Memandang
Ketika mata memandang, menatap tajam dalam kegelapan.
terlihat bayang putih di kejauhan dalam gelapnya malam.
Ketika mata memandang, bayangan itu semakin maju dan mendekat.
Dan ketika bayangan putih itu semakin mendekat, aku pun melangkah mundur.
aku hendak menjauh pergi, namun terdengar suara lirih memanggil, sebuah suara yang telah begitu aku kenal.
Aku terpaku, diam dan membisu, tak mampu berpaling, atau sekedar tuk menoleh.
Terdengar sekali lagi suaru itu memanggil.
Aku mengenal suaru itu, tapi entah milik siapa?
Aku terus berusaha untuk mengingatnya, dan ketika aku berpaling
bayangan itu telah menghilang.

Tidak Mudah Untuk Terus Konsisten

Untuk tetap konsisten dengan jalan atau pilihan yang telah ditentukan itu tidaklah mudah. Semua itu benar-benar membutuhkan sebuah totalitas diri untuk menjalaninya. Kita percaya dan yakin untuk mengapai apa yang telah kita impikan diperlukan sebuah perjuangan yang panjang dan mungkin akan sangat melelahkan. Ketika hati telah memutuskan dengan mantap untuk menjalani sebuah kehidupan yang tenang, indah, dan damai, terkadang selalu saja ada tantangan yang siap menghadang. Walau hati telah berserah, dengan segenap doa dan harapan, walau jiwa dengan semangat bertarung yang mengebu selalu siap untuk menghadang segala goda dan hambatan, namun terkadang memang harus kita akui tubuh yang fana terkadang tak pernah mau berkompromi. Menyatukan hati dan pikiran adalah sesuatu yang sangat sulit bagi sebagian orang, meski bukan tidak mungkin bagi kita untuk bisa mengkombinasikannya. Setiap orang pasti selalu berusaha, setiap hari, agar hati dan pikiran dapat terus sejalan, sehingga dapat membimbing mereka untuk terus bangkit melawan kerasnya kehidupan.

Walau mungkin kita telah memiliki tujuan hidup, dan saat telah sampai pada separuh perjalanan untuk mencapai tujuan tersebut, namun terkadang kita akan tetap sulit mengendalikan sampai di mana seharus perjalanan ini berhenti. Terkandang ketika kita sudah berada di pertengahan jalan dan ketika kita sampai pada persimpangan dalam proses perjalan ini, akan terasa sulit bagi kita untuk menentukan ke mana harus melangkah ketika telah berada di persimpangan jalan. Meski terkadang telah memiliki bayangan kemana harus pergi, namun terkadang masih ada keraguan untuk mengarahkan langkah kaki ke tujuan itu. Jalan hidup ini masih sangat panjang. Roda kehidupan akan terus berputar. Dan yang harus kita lakukan adalah tidak pernah mau menyerah dalam kegagalan. Bangkit, bangkit, dan bangkit adalah langkah yang harus terus kita lakukan agar suatu ketika apa yang telah impikan dan kita perjuangkan selama ini bisa tercapai. Kita memang akan terus menghadapi segala cobaan. Masih akan ada banyak kerikil di tengah perjalanan yang harus kita lalui. Kita mungkin akan terus melaju di jalan lurus, namun kita tidak bila kita tidak akan tersandung dan mungkin terpeleset lalu jatuh ke dalam jurang. Kita juga tidak akan pernah tahu, apa yang akan terjadi ketika kita terpeleset ke dalam jurang. Mungkinkah kita hanya akan mengalami sedikit lecet, atau kita merasakan luka dan sakit sangat perih? dan bila kita tidak tahu cara atau jalan untuk keluar dari jurang tersebut? mungkinkah perjalanan kita hanya akan sampai di situ? akankah orang-orang yang mungkin kebetulan melalui jalan itu akan mendengarkan teriakan kita, untuk kemudian membantu kita keluar dari jurang tersebut? ataukah mungkin karena teriakan kita, karena terlalu pelan dan tidak terdengar, sehingga kemudian tidak akan orang yang bisa mendengarkannya lalu menolong kita? semua pertanyaan itu bisa saja terjadi dalam hidup kita. Siapa yang bisa mempridiksi apa yang akan terjadi di masa depan dengan tepat? siapa bisa menyangka bahwa seorang Barack Husein Obama, keturunan Afrika-Amerika yang nota bene adalah kaum minoritas, pada akhirnya dapat terpilih sebagai Presiden USA (United State of America)? lalu apakah karena ingin membuat sejarah bagi bangsanya rakyat USA memilih Obama sebagai pemimpin mereka? atau mungkinkah Obama pada mulanya hanya nekad untuk turut ambil bagian dalam proses demokrasi di USA? jawabawan adalah tidak. Masyarakat Amerika memilih Obama karena percaya akan kemampuan Obama untuk membawa perubahan dan kehidupan yang lebih baik bagi warga Amerika. Dan apa yang dicapai oleh Obama tentu bukan sesuatu yang mudah. Obama telah melalui berbagai macam kerikil cobaan sepanjang perjalanan hidupnya.

Sebagai manusia, terkadang kita tidak pernah konsisten dengan apa yang telah gariskan untuk dilakukan dan dilalui. Kita terkadang banyak mengambil keputusan yang salah, yang pada akhirnya merugikan diri dan masa depan kita sendiri. Terkadang nafsu telah membutakan mata hati kita untuk terus konsisten berjalan di jalan yang telah kita tentukan. Nafsu, telah membelokkan tidak hanya langkah kaki kita, tapi juga seluruh hidup kita. Nafsu, yang berlebihan terhadap keserakahan dan dosa, sudah dapat dipastikan akan mengelapkan masa depan kita. Sungguh, akan sangat memalukan bagi kita semua, bila sebagi manusia yang memiliki hati dan akal sehat, akan selalu jatuh ke dalam jurang sama.