Sabtu, 21 Februari 2009

IBU
Aku terbayang wajahnya
wajah seorang ibu yang sangat aku sayangi
wajah seorang ibu yang telah mengorbankan segala hidupnya
untuk menjadikan aku sebagai seperti saat ini

seorang ibu yang telah menyediakan rahimnya bagi kehidupanku
seorang ibu yang telah memberikan air susunya bagi pertumbuhanku
seorang ibu yang selalu membelai diriku ketika malam menjelang tidur
seorang ibu yang selalu mendoakanku dan selalu mengiringi setiap jengkal langkah kakiku menuju masa depan.

kini wajah ibu telah menua seiring bertambahnya usia
wajah yang terlihat kusut, tatapan mata yang selalu tampak kosong
terlihat jelas di gurat wajahnya, penderitaan yang panjang dan berat
terlihat jelas derita hidupnya, meski terus disembunyikannya
terasa benar beban hidupnya, beban yang telah lama dipikulnya, namun tetap sabar menghadapinya.

aku terbayang wajah ibuku
wajah yang selalu terlihat cantik, walau telah di makan usia
aku terbayang wajah ibuku
wajah yang selalu memancarkan cinta dan kasih sayangnya, walau sedang memikul derita dan sakit yang sangat berat.
aku terbayang wajah ibuku
Dan aku bersyukur aku masih bisa merasakan kasih sayangnya.TC
PENYEBAB BANYAK UTANG
gaya hidup mahasiswa pemboros

Hidup jauh dari orang tua, apabila tidak memiliki manajemen diri yang baik, akan menimbulkan banyak kesusahan. Ketika hidup sendiri, tentu kita kekuasaan atas hidup kita sendiri. Tidak ada seorangpun yang bisa membatasi ataupun melarang apa yang kita lakukan. Kita mau melakukan apa, membeli apa, menghabiskan uang untuk apa, semuanya tergantung pada kita. Melalui tulisan ini, saya mencoba memaparkan beberapa kebiasaan mahasiswa rantau, terutama mereka yang ngekos, yang menyebabkan mereka selalu mengeluh tentang kesulitan uang. Padahal mereka selalu mendapatkan kiriman setiap bulannya, tetapi tidak pernah dipergunakan dengan baik atau semestinya. Berikut ini adalah beberapa kebiasaan mahasiswa yang saya lihat dan saya amati selama ini.
  • Uang selalu dihabiskan untuk membeli pulsa (punya banyak sim-card). 1 bulan saja bisa menghabiskan sebanyak Rp 200.000-Rp 500.000.
  • Uang selalu dihabiskan untuk rokok (terutama mahasiswa pria).
  • Uang selalu dihabiskan untuk jalan-jalan ke luar kota.
  • Uang selalu dihabiskan untuk membeli barang-barang baru (pakaian, HP, dan lain-lain).
Tentu masih banyak lagi kebiasaan-kebiasaan yang lain yang tidak saya ketahui. Tapi akibat dari kebiasaan-kebiasaan tersebut, maka kebanyakan dari mahasisw tersebut adalah mengorbankan sesuatu yang lain, yang semestinya mereka dahulukan, seperti uang makan, uang kos, SPP, dan sebagainya (terpaksa utang dulu), demi memenuhi dan memuaskan ego masing-masing individu yang sebenarnya tidak memiliki manfaat atau nilai tambah sama sekali.

Jumat, 20 Februari 2009

KIRIMAN TERLAMBAT, NO PROBLEM
HIDUP AMAN ALA MAHASISWA RANTAU
OLEH: Toze Cunha

Hidup merantau di negeri orang, jauh dari orang tua, sanak keluarga dan orang-orang yang dicintai adalah suatu keadaan yang sangat berat. Namun demi untuk mengapai hidup dan masa depan yang lebih baik, orang rela melepaskan semua kenyamanan yang mereka miliki, untuk kemudian hidup dalam suatu kondisi yang kadang terasa sungguh menyedihkan. Apalagi, untuk bertahan hidup dan mengapai impian tersebut, mereka masih tetap mengandalkan kirima uang dari orang tua atau pun sanak keluarga mereka. Dan biasanya situasi semacam ini selalu di hadapi oleh para mahasiswa rantau, terutama mereka yang mengandalkan orang tua. Ada saja masalah yang dihadapi oleh para mahasiswa tersebut. Disamping masalah tugas kuliah yang kadang menumpuk, keterlambatan kiriman uang juga menjadi salah satu masalah serius yang sering dihadapi. Bagi mereka yang bisa mengatur cash flow keuangannya, tentu tidak akan menjumpai banyak masalah ketika kiriman uang dari orang tua tidak teratur, karena alokasi uang yang mereka gunakan sesuai dengan kebutuhan dan bermanfaat. Tapi bagi mereka yang tidak pandai mengatur cash flow keuangan mereka, selalu menjumpai masalah, apalagi ketika di tengah bulan mereka kehabisan uang, dan akibatnya, utang sana-sini.

Memang tidak mudah setiap mahasiswa untuk mengatur keuangan mereka dengan baik. Apalagi jika kiriman uang yang diterima tidak mencukupi bagi kehidupan sehari-hari. Namun demikian, ada beberapa cara yang dapat digunakan oleh setiap orang agar tidak mengalami kehabisan uang di tengah bulan. Berikut ini adalah tips atau cara yang dapat digunakan untuk menghindari kehabisan uang ketika kiriman dari orang tua terlambat atau Anda dapat menabung untuk keperluan yang lain.
  1. Manajemen amplop. Cara ini dilakukan dengan menyisihkan sedikit uang Anda yang digunakan selama satu minggu sebanyak Rp 5.000 di setiap akhir minggu (Rp 1.000 x 5 hari = Rp 5.000). Jadi, dalam satu minggu Anda memiliki tabungan sebesar Rp 20.000. Berarti dalam 1 tahun bisa mendapatkan Rp 240.000 (Rp 20.000 x 12 bulan).
  2. Manajemen aqua. Cara ini dilakukan dengan menyisihkan setiap uang logam yang Anda miliki (Koin, Rp 100 - Rp 500) ke dalam botol aqua, aquase atau celengan, sebanyak yang Anda miliki. Katakanlah dalam waktu 1 bulan koin yang terkumpul sebesar Rp 50.000. Jadi dalam 1 tahun bisa mendapatkan Rp 50.000 x 12 bulan = Rp 600.000/tahun.
  3. Sisihkanlah sebagian uang kiriman dari orang tua yang Anda terima setiap bulannya dari Rp 50.000, tergantung berapa kiriman orang tua Anda. Jika kirimannya kurang dari Rp 1.000.000, maka sisihkanlah sebesar Rp 50.000. Jika kirimannya antara Rp 1.000.000-Rp 2.000.000, maka sisihkanlah sebesar Rp 100.000. Dan jika kirimannya lebih dari Rp 2.000.000, maka sisihkanlah antara Rp 150.000-Rp 200.000. Uang itu dapat di simpang di amplop yang berbeda. Katakanlah setiap bulan Anda mendapatkan kiriman dari orang tua sebanyak Rp 2.000.000/bulan. Berarti Anda harus menyisihkan sebanyak Rp 100.000/bulan. Dengan demikian dalam 1 tahun Anda akan mendapatkan uang sebanyak Rp 1.200.000.
Berdasarkan perhitungan di atas, setiap bulannya Anda bisa menabung sebesar Rp 20.000+Rp 50.000+Rp 100.000 = Rp 170.000. Berarti dalam 1 tahun Anda mendapatkan uang tabungan sebesar Rp 2.040.000/tahun. Andaikan uang Anda itu tidak pernah digunakan selama Anda masih kuliah (maksimal 5 tahun kuliah), maka Anda akan memiliki tabungan sebesar Rp 8.160.000. Uang sebanyak itu bisa menjadi modal bagi Anda ketika telah lulus dari kuliah nanti.

Cara-cara ini terbukti sudah sangat membantu saya, ketika orang tua sedang mengalami kesulitan keuangan. Sayang saya tidak mampu menjaga uang saya selama itu. Ketika itu sedang terjadi kerusuhan besar di Dili, Timor Leste, seluruh tabungan saya terkuras habis, akibat dari kesulitan orang mengirimkan uang. Akibat dari itu, bank Mandiri, yang merupakan satu-satunya bank asal Indonesia yang ada di Timor Leste pun tutup hampir selama 2 bulan. Ketika itu uang yang berhasil saya tabung sebanyak Rp 1.500.000, dan dalam waktu 2 bulan semua habis saya gunakan untuk menutupi kekurangan yang ada. Dan pelajaran yang dapat saya petik dari kejadian ini adalah hasil tabungan saya selama hampir 1 tahun lebih telah menyelamatkan saya, minimal untuk bisa sekedar membeli nasi 1 piring tanpa harus ber-utang sana-sini.
Demikian, semoga tulisan ini bisa membantu teman-teman mahasiswa semua, terutama para mahasiswa rantau untuk bisa selalu hidup hemat. Habiskanlah uang Anda untuk sesuatu yang dapat memberikan manfaat atau nilai tambah bagi perkembangan pribadi Anda sebagai seorang intelektual. Selamat mencoba.