Minggu, 11 Januari 2009


PERTANDINGAN-PERTANDINGAN WISUDA CUP I (Tahun 2006)
(Wisudawan: Toze, Deonisio, Lopes, Salvador)

Salah Tim Wisuda CUP I
Dari Kiri: Ronald, Lopes, Toze, ILu, Marcal, Aje Rosa

Para wisudawan sedang berdiskusi
(Deonisio, Lopes, Toze, Salvador)

Salah satu pertandingan Wisuda CUP I

Berdiri dari kiri: Toze (wasit), Adato, Paul, Deo, Flavio, Golart, Zeca
Duduk dari kiri: Billy, Nelio, Egy, Meltiades, Apoly, Amou

Berdiri dari kiri: Alsino, Rui T, Mariano, Ajay, Anico, Adi
Duduk dari kiri: Ronald, Marcal, Ilo, Toze, Aje Rosa, Lopes

Berdiri dari kiri: Toze, Rui B, Rui E, Zoel, Roland, Ali
Duduk dari kiri: Cesar (Fijai), Aqueles, Manek, Paul Bongky, Deo

PERTANDINGAN WISUDA CUP II
(Wisudawan/ti: Dina, Alsino, Golart, Rui, Aje Rosa)

The Reds Vs. The Black

Persiapan Pertandingan

Tim Putri B sedang bersantai

Pertandingan Penutup Wisuda CUP 2 Bairo Asempayung 2007
Tim Putri A

TRAGEDI PALESTINA
Agresi tentara Israel ke Palestina-Gaza,saat ini sudah memasuki hari ke-16. Tidak ada tanda-tanda bila agresi itu akan segara berakhir. Dalam agresi ini, sangat terlihat jelas arogansi yang ditunjukkan oleh bangsa Israel dalam melancarkan serangan mereka. Israel tidak memperdulikan seruan dari dunia internasional melalui resolusi yang dikeluarkan oleh PBB. Hamas pun menolak resolusi PBB yang menurut mereka tidak menguntungkan. Malah karena resolusi tersebut, intensitas serangan yang terjadi diantara kedua belah pihak (Israel dan Hamas) semakin menjadi-jadi. Banyak korban jiwa telah berjatuhan. Dari pihak Hamas sudah sebanyak 850-an jiwa melayang, dan sebanyak 3500a-an mengalami luka-luka dan cacat seumur hidup. Sedangkan dari pihak Israel sekitar belasan orang yang meninggal dan luka-luka. Jika melihat pemberitaan yang ada di media-media setiap harinya, rasanya perang ini akan semakin berkepanjangan.
Apa yang dapat kita lihat dari tragedi ini? bahwa yang pasti ini bukanlah tragedi yang berhubungan dengan ke-agama-an. Ini adalah tragedi kemanusiaan. Meskipun dalam proses agresi ini, Israel berdalih untuk menumpas gerakan pejuang Hamas, namun kenyataan seperti yang terlihat, banyak korban jiwa berasal dari masyarakt sipil, terutama anak-anak dan perempuan. Sungguh menyedihkan melihat mayat-mayat bergelimpangan, anak-anak yang kehilangan ke dua kaki mereka, tangis bocah karena kehilangan orang tuanya, tangis keluarga karena seluruh anggota keluarga mereka menjadi korban dari sebuah ambisi.
Tragedi ini, bukanlah semata tragedi bagi umat Islam. Tragedi ini adalah tragedi bagi seluruh umat manusia. Tragedi bagi seluruh umat manusia yang mencintai hidup dan kehidupan. Dalam setiap pemberitaan, kita melihat terjadi protes di mana-mana, mulai dari Venezuela, Inggris, Australia, Indonesia, sampai di kawasan Arab, semua orang turun ke jalan-jalan, menyeruhkan perdamaian bagi bangsa Palestina. Kebanyakan protes-protes tersebut menyeruhkan kepada Israel untuk menghargai nyawa orang-orang sipil yang tidak berdosa. Membukakan pintu bagi bantuan kemanusiaan.
Kita semua berharap tragedi ini akan segera berakhir. Kita semua berharap tidak ada lagi air mata anak-anak menangisi kematian orang tua mereka. Bukan hanya di Gaza, tapi kiranya di seluruh dunia ini bisa tercipta suatu kedamaian abadi, hidup bersama sebagai manusia yang percaya pada satu Tuhan, pencipta langit dan bumi.Castro