Senin, 25 Mei 2009

KENANGAN SURABAYA

KENANGAN TENTANG SURABAYA

S
urabaya merupakan salah satu kota yang telah membentuk pribadiku dan memberiku banyak warna tentang arti sebuah kehidupan. Pertama kali menginjakkan kakiku di kota ini adalah 12 tahun lalu, tepatnya 8 Agustus 1997. Ketika itu usiaku 17 tahun 8 bulan. Aku mengagumi kota ini, karena ini adalah salah satu kota besar di mana aku memulai sebuah proses panjang perjalanan hidup dalam mengejar asa, mewujudkan mimpi, demi kehidupan yang lebih baik di masa depan. Aku akan selalu merindukan kota ini. Kota yang telah memberikan padaku banyak kenangan.

Makanan
Salah satu jenis makanan yang hampir selalu menjadi menu spesialku adalah pecel, khususnya pecel Lele. Lalapan dan sambal gorengnya memberikan kenikmatan tersendiri, yang selalu membangkitkan gairah makan. Selain pecel Lele, aku juga suka dengan nasi rawon. Sungguh nikmat ketika sudah berada di dalam perut. Aku biasanya hampir selalu makan di warung-warung kaki lima yang hampir selalu terlihat di setiap sudut kota Surabaya. Kekhasan kota ini adalah warung-warung kaki lima tersebut selalu buka mulai sore hari hingga menjelang tengah malam.
Salah satu kebiasaan orang-orang di kota ini ketika makan adalah hampir selalu di barengi dengan krupuk sebagai menu pelengkap makan. Dan kebiasaan itu juga pada akhirnya mampu mempengaruhi cara makan aku di kota ini.

Masyarakat Surabaya
Watak orang-orang Surabaya adalah keras dan kasar. Itulah kesan yang selama ini aku dengar. Namun demikian, hampir selama 10 tahun hidup di kota ini, pada umumnya aku tidak melihat adanya sifat kasar dari masyarakat kota ini. Terutama di tempat di mana aku tinggal, kampung Asempayung. Kehidupan di kota ini memang keras. Keras dalam arti, orang harus bekerja ekstra keras untuk bisa mendapatkan sesuap nasi. Orang harus tetap memeras keringat agar tetap bisa survive menjalani hidup ini. Apakah mereka kasar? mungkin ada beberapa, tapi pada umumnya sifat orang Surabaya adalah baik. Aku memiliki banyak teman dan kenalan orang Surabaya. Dan mereka semua adalah orang-orang luar biasa yang selama ini telah dan selalu memotivasi aku.

Sisi Lain Surabaya
Sisi lain kota Surabaya yang sangat sayang untuk dilupakan adalah kehidupan malamnya. Seperti kota-kota besar modern lainnya, kehidupan malam adalah salah daya pikat bagi sebagian besar orang untuk sekedar singgah di kota ini. Kehidupan malam kota Surabaya telah membawa aku mengenal banyak hal. Baik dari sisi positif maupun sisi negatif. Sisi positifnya, kota terlihat begitu hidup dan indah, lampu-lampu kota yang memberikan sinar warna-warninya begitu indah untuk dilihat mata. Aku sangat menikmati kehidupan malam di kota. Wanita-wanita cantiknya yang selalu mengoda di sudut-sudut jalan di kota ini adalah salah satu daya tarik dari kehidupan malam kota Surabaya. Sisi negatif kota ini adalah udara yang begitu panas baik pada siang maupun malam. Panasnya suhu, serasa seperti hendak membakar tubuh.
Ada banyak tempat yang indah dan menarik di Surabaya. Tempat-tempat yang selalu ramai di kunjungi banyak orang. Baik hanya untuk sekedar refreshing, menghilangkan rasa jenuh dan stres ataupun mencari hiburan.
Surabaya akan selalu menjadi kota kenangan sepanjang hidupku. Di kota menemukan cinta, merasakan dicintai dan disakiti. Merasakan dihargai dan dilecehkan. Merasakan disanjung dan dihujat. Di kota ini pula aku merasa hidup di antara dua sisi kehidupan, Surga dan Neraka. Surabaya, kota di mana aku telah mengukir dan meninggalkan banyak kenangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar