Senin, 24 November 2008

ME "MARKETING" KAN TIMOR LESTE

ME "MARKETING"KAN TIMOR LESTE DENGAN STP

By: A.J. Castro Da Cunha

Berbicara tentang Timor Leste, mungkin sebagian besar orang akan berpikir tentang sebuah negara kecil yang miskin. Sebagian yang lain mungkin akan berpikir, itu adalah sebuah negara seribu satu masalah. Pendapat orang-orang seperti itu memang tidak bisa sepenuhnya disalahkan, karena demikianlah kenyataan sesungguhnya yang terjadi. Setiap kali ada masalah yang terjadi di Timor Leste, maka akan selalu menjadi Headline News di koran-koran maupun stasiun TV baik di Indonesia maupun dunia lainnya. Hal seperti ini memang tidak perlu disalahkan. Yang menjadi permasalahannya adalah, mengapa kejadian yang terjadi di Timor Leste dan selalu menjadi Headline News di media-media Indonesia selalu tentang sesuatu yang buruk? Ini tentu merupakan “PR” besar bagi pemerintah Timor Leste. Mampukah bangsa ini melakukan sesuatu yang positif dan luar biasa, sehingga dunia tidak lagi hanya melihat keburukan dan kelemahannya, tapi juga melihat keindahan dan kehebatannya? Ada banyak hal yang dapat bisa membuat Timor Leste menjadi hebat di mata dunia. Tinggal sekarang, bagaimana bangsa ini mau memanfaatkannya.

Timor Leste memiliki potensi besar untuk menjadi sebuah negara yang maju dan makmur. Kekayaan akan sumber daya mineral (oil and natural gas), kemudian produk-produk pertanian yang berlimpah seperti kopi, padi, sinkong, kentang, kacang kedele, kol, mangga, pisang, kelapa dan panili (dari berbagai sumber), merupakan kekuatan utama bagi kemakmuran dan kemajuan bangsa ini. Selain itu, Timor Leste juga memiliki alam yang indah, dan juga ragam budaya yang memiliki ciri khas dan keunikannya sendiri-sendiri. Namun sayangnya, saat ini potensi-potensi tersebut belum dikelola dengan maksimal. Para pemimpin bangsa ini lebih suka "berkelahi" dan memikirkan kepentingan politik mereka ketimbang memikirkan kesejahteraan rakyatnya.

Potensi Pasar Timor Leste

Sebagai sebuah negara baru dan kecil yang memiliki potensi kekayaan alam besar, Timor Leste pun menjadi salah satu target pasar yang menjadi tujuan para investor asing. Walaupun hanya sebuah negara kecil, Timor Leste mempunyai segalanya, mulai dari kekayaan alam hingga eksotika alam yang indah. Mulai dari oil and natural gas sampai dengan produk-produk pertanian yang berlimpah. Semua itu adalah potensi-potensi kekayaan yang bisa menjadikan Timor Leste sebagai salah satu tujuan utama pasar internasional. Dan agar semua itu bisa tercapai, maka pemerintah sebagai policymaker harus berada dibarisan terdepan dalam mempromosikan Timor Leste ke dunia internasional. Atau dengan kata lain, pemerintah harus bisa memasarkan Timor Leste agar bisa menarik minat masyarakat internasional.

Timor Leste dengan kekayaannya yang besar, pasti menjadi "rebutan" bagi setiap pemasar untuk masuk ke dalamnya. Hal itu dapat dilihat pada awal-awal negara ini merdeka. Banyak investor asing hadir. Berbagai jenis usaha dalam skala kecil maupun besar dibuka. Mulai dari usaha jasa sampai usaha manufaktur. Mulai dari membuka outlet-outlet kecil sampai dengan membukan supermarket. Namun apa yang terjadi? Ketika kota Dili dilanda kerusuhan, dan ketika pemerintah tidak mampu menjamin keselamatan usaha mereka, maka keputusan terakhir bagi para pemasar adalah menutup usaha dan keluar dari Timor Leste. Salah satu contoh adalah ketika terjadi kerusahaan yang menyebabkan terbakarnya minimarket Hello Mister.

Belajar dari hal tersebut, maka hendaknya pemerintah bisa merumuskan suatu market plan yang dapat membagi Timor Leste ke dalam beberapa pasar dengan menawarkan kesempatan dan keuntungan, serta jaminan keamanan yang lebih baik bagi para pemasar. Melalui tulisan ini, penulis mencoba memaparkan ide-ide dalam me marketing kan Timor Leste berdasarkan pada strategi STP (Segmentation, Targeting, Positioning).

Market Segmentation

Segmentation dapat didefinisikan sebagai membagi pasar menjadi kelompok-kelompok berdasarkan pada kelebihan dan kekuatan yang dimiliki oleh masing-masing pasar sesuai dengan kebutuhan, karakteristik, atau perilaku pasar itu sendiri. Melakukan segmentasi pasar adalah penting bagi pemerintah Timor Leste. Melihat letak geografis yang ada, Timor Leste dapat disegmenkan ke dalam 3 wilayah utama, yaitu wilayah Timur, wilayah Tengah, dan wilayah Barat. Di mana wilayah Timur di bagi ke dalam 4 distri yaitu Baucau, Viqueque, Lospalos, dan Manatuto. lalu wilayah Tengah terdiri dari 4 distrik, yaitu Aileu, Same, Ermera, dan Lequisa. sedangkan wilayah Barat terdiri 3 distrik yaitu Maliana, Ainaro, dan Suai. Sedangkan distrik Dili sebagai ibu kota negara sudah berfungsi sebagai kota administratif, dan distrik Oecussi merupakan daerah keisimewaan yang memiliki otonomi sendiri.

Setelah dilakukan segmentasi, maka selanjutnya adalah menentukan fungsi dan tanggung jawab dari masing-masing wilayah tersebut sebagai ujung tombak penghasil devisa bagi negara. Misalnya di sini, kita menentukan wilayah Timur sebagai pusat pariwisata, wilayab Tengah sebagai pusat industri, dan wilayah Barat sebagai pusat perdagangan. Dengan melakukan segmentasi seperti itu, maka kita telah mengkondisikan wilayah-wilayah tersebut identik sebagai kota pariwisata, kota industri, serta kota perdagangan. Dengan demikian, image wilayah-wilayah tersebut akan menjadi kekuatan tersendiri dalam upaya mengenalkan atau memasarkan Timor Leste secara utuh pada dunia internasional. Atau dalam istilah marketing, kita menciptakan suatu brand yang unik tentang Timor Leste, dengan fokus kepada kelebihan dan kekuatan dari wilayah-wilayah yang ada di Timor Leste.

Fokus merupakan salah satu strategi marketing yang dilakukan oleh setiap pemasar untuk mengarap produk yang menjadi kelebihan perusahaan dengan lebih serius. Hal itu bukan berarti bahwa, produk-produk yang lain tidak akan diperhatikan. Namun produk yang telah menjadi fokus merupakan trade mark bagi wilayah-wilayah itu sendiri, yang akan membedakan dirinya dengan pesaing.

Target Maketing

Setelah menentukan market segmentation, maka selanjutnya adalah menentukan target marketing. Target marketing dapat definisikan sebagai sebuah proses di mana pemasar menentukan atau memilih pasar yang menarik, kemudian memilih pasar tersebut untuk tujuan utama pemasaran. Seperti sudah disebutkan di market segmentation, pasar Timor Leste dibagi menjadi tiga wilayah, yaitu wilayah Timur yang telah dipilih sebagai kota pariwisata, Wilayah Tengah yang telah dipilih sebagai kota pendidikan, dan wilayah Barat industri. Maka selanjutnya adalah memilih kota-kota yang ada di setiap wilayah sebagai kota yang paling menarik yang dapat dijadikan pusat dari segala aktivitas yang akan dilakukan. Misalnya di wilayah Timur, di mana di wilayah tersebut terdapat empat kota yang memiliki keunikannya masing-masing.

Dari keempat kota tersebut, kemudian dipilih kota yang memiliki keunikan paling baik untuk dijadikan sebagai ikon pariwisata. Distrik Lospalos bisa menjadi salah ikon bagi pariwisata Timor Leste, karena selama ini distrik tersebut telah banyak dikenal dengan keindahan pantainya, seperti di pantai COM (KOM). Dan pintu utama bagi para wisatawan adalah di distrik Baucau yang telah memiliki bandara cukup besar di wilayah Timur. Untuk wilayah Tengah, penulis memilih Ermera sedagai pusat industri. Hal tersebut disebabkan karena distrik Ermera merupakan penghasil kopi terbesar di Timor Leste dan merupakan salah satu penyumbang devisa terbesar bagi Timor Leste. Kemudian wilayah Barat, penulis memilih distrik Maliana sebagai pusat perdagangan. Hal itu disebabkan karena distrik tersebut merupakan salah satu pintu masuk dari Indonesia ke Timor Leste yang paling rame dan paling sering digunakan sebagai tempat lintas batas antara kedua negara.

Target marketing ini diperlukan agar Timor Leste dapat menciptakan sebuah nilai yang besar tentang apa dan bagaimana Timor Leste yang sebenarnya bagi masyarakat internasional. Dengan demikian, apa yang telah dilakukan dapat dipertahankan dalam jangka waktu yang lama.

Market Positioning

Market positioning dapat didefinisikan sebagai sebuah upaya untuk mengatur suatu produk atau layanan yang jelas dan berbeda, sehingga produk atau layanan tersebut lebih diharapkan ketimbang yang dilakukan oleh para pesaing. Hal yang perlu dilakukan dalam postioning ini adalah mengidentifikasi keunggulan yang kompetitif dengan menawarkan nilai terbesar dengan menawarkan lebih banyak keuntungan yang dapat disesuaikan dengan kondisi pesaing. Jika sebuah produk atau layanan dianggap sama dengan yang ada di tempat lain, maka produk atau layanan tersebut tidak akan digunakan.

Timor Leste memiliki produk kopi, di mana kulitasnya pun tidak kalah dengan produk kopi dari negara-negara lain. Misalnya di sini, positioning kopi Timor Leste ”rasa adalah pembeda nomor 1”. Atau misalnya dalam sektor pariwisata, positioning Timor Leste adalah ”satu-satunya keindahan”. Pernyataan-pernyataan sederhana semacam itu dapat dijadikan sebagai tulang punggung bagi strategi pemasaran Timor Leste. Dengan menempatkan posisi produk maupun layanan yang ada disetiap wilayah Timor Leste, maka pemerintah harus mengambil langkah-langkah yang tepat dan tegas dalam upaya memberikan dan mengkomunikasikan pada masyarakat internasional sebagai konsumen target.

Dengan demikian, pemerintah sebagai policymaker harus menyusun program-program pemasaran yang dapat mendukung strategi penempatan posisi yang sudah diputuskan atau digariskan, sehingga keputusan-keputusan tersebut dapat menjadi kekuatan untuk merangsang atau meningkatkan kepercayaan masyarakat internasional untuk hadir di Timor Leste.

akhirnya, sambil mencari peluang untuk menarik para investor maupun wisatawan asing ke Timor Leste, maka akan lebih baik bila pemerintah berusaha untuk terus membenahi keadaan dalam negeri dengan meningkatkan kinerja pemerintah dan menciptakan suatu lingkungan atau kondisi politik yang kondusif guna memberikan pelayanan yang terbaik. Bisakah pemerintah mencipatakan dan memastikan Timor Leste yang ama dan nyaman bagi masyarakat internasional?


Penulis adalah mahasiswa

Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya


Tidak ada komentar:

Posting Komentar