Jumat, 31 Oktober 2008

PENTINGNYA MEMAHAMI ORGANISASI
By: Toze Cunha

1. Definisi Organisasi
Organisasi adalah alat atau sarana yang digunakan oleh sekelompok orang untuk mengkoordinasi segala aktivitas mereka guna mendapatkan nilai yang mereka inginkan untuk mencapai tujuan yang mereka harapkan bersama (Jones, Gareth R. 2004, 2). Organisasi juga merupakan sebuah wadah yang tepat bagi setiap orang untuk dapat mengembangkan kreativitasnya. Melalui organisasi orang dapat belajar banyak hal, seperti bagaimana menyusun perencanaan, melakukan koordinasi, implementasi, dan evaluasi terhadap tujuan-tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi itu sendiri. Dan tentunya melalui organisasi, orang akan belajar bagaimana seharusnya berperilaku, berinterakasi, ataupun bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya.
Ada dua jenis organisasi, yaitu organisasi laba (profit/keuntungan) dan organisasi nirlaba (nonprofit). Organisasi profit adalah organisasi yang dibentuk untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Sedangkan organisasi non profit adalah didirikan untuk menwujudkan perubahan pada individu atau komunitas yang ada. Tulisan ini akan mengupas sedikit mengenai apa itu organisasi nirlaba.
Menurut wikipedia Indonesia, organisasi nirlaba adalah suatu organisasi yang memiliki tujuan pokok untuk mendukung suatu isu didalam menarik perhatian umum untuk sebuah tujuan yang bukan komersial, tanpa ada perhatian terhadap hal-hal yang bersifat mencari laba. Organisasi nirlaba memiliki peranan yang sangat besar dalam membentuk SDM-SDM handal, SDM yang memiliki daya saing tinggi, membentuk aspek kepemimpinan, serta selalu siap dalam menghadapi perubahan. Organisasi profit secara tidak langsung juga bisa merasakan hasil didapat dari organisasi nonprofit. Intinya organisasi nirlaba mampu memberikan input yang besar bagi kepentingan organisasi laba.
Namun demikian, tidak mudah membangun sebuah organisasi yang kuat, Apalagi ditengah-tengah era persaingan yang sangat ketat ini. Tetap bertahan dalam sebuah persaingan adalah sesuatu hal yang tidak mudah untuk dilakukan. Dan oranisasi yang mampu melakukannya adalah organisasi yang benar-benar memiliki soliditas tinggi, di mana kunci kekuatan mereka adalah mampu menghadapi perubahan yang sering terjadi dengan kualitas SDM yang memiliki daya saing tinggi.
Ada banyak faktor yang dapat menjadi kekuatan bagi setiap organisasi, antara lain visi organisasi yang jelas, budaya organisasi yang kuat, struktur organisasi yang solid, dan yang paling utama adalah memiliki SDM yang handal. Banyak organisasi besar, baik itu organisasi profit maupun non profit, terus-menerus melakukan perubahan-perubahan dengan tujuan agar tetap mempertahankan eksistensi mereka. Visi organisasi terus dipertajam maknanya, budaya organisasi terus dikuatkan dan dikembangkan sesuai perubahan waktu, struktur organisasi terus diperbaharui dengan kebutuhan yang ada dalam organisasi itu sendiri, dan yang paling penting, organisasi harus terus-menerus melakukan kaderisasi, sehingga terbentuk SDM yang handal. Agar semua itu bisa tercapai, maka organisasi harus bisa merancang sebuah strategi yang tepat dan sesuai, baik dengan lingkungan internal maupun lingkungan eksternal organisasi. Strategi yang tepat artinya, organisasi harus mampu merencanakan program kerja mereka dengan benar, menjalankan program-program yang telah diagendakan, melakukan kontrol yang baik terhadap perkembangan kinerja organisasi, kemudian melakukan evaluasi terhadap program-program kerja yang sudah maupun belum dilakukan.
Organisasi harus bisa memahami kelemahan maupun kekuatan dirinya, menghargai perbedaan yang ada disekitarnya, dan kemudian melakukan perubahan-perubahan untuk menjadi lebih baik dan lebih kuat dimasa depan. Perubahan dalam sebuah organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana organisasi bergerak dari keadaan saat ini menuju beberapa keadaan di masa depan yang diinginkan untuk meningkatkan efektivitas mereka (Jones, Garet R. 2004, 301).
Mengapa organisasi diperlukan? adalah sebuah pertanyaan yang mungkin ada dalam benak sebagaian besar orang. Kebanyakan orang mengambil bagian dalam sebuah organisasi karena mereka berpikir bahwa bekerja bersama dengan orang lain untuk menghasilkan sesuatu dapat memberikan nilai lebih, ketimbang bekerja sendiri-sendiri. Orang yang berada dalam organisasi bisa menjadi lebih produktif dan efisien terhadap apa yang akan mereka lakukan, daripada harus bekerja sendiri. Pada akhirnya, stabilitas yang ada dan dihasilkan oleh sebuah organisasi dapat memberikan ruang bagi anggota-anggotanya untuk dapat meningkatkan skills dan capabilities para anggotanya.

2.Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset terpenting dan kekuatan utama dalam mempertahankan eksistensi organisasi dalam upaya meningkatkan kinerja organisasi. Berbicara tentang SDM dalam organisasi, berarti berbicara tentang kompetensi yang dimiliki oleh mereka yang berperan dalam organisasi, mulai dari pemimpin organisasi sampai pada para pengurusnya. Dalam sebuah organisasi yang memiliki anggota-anggota yang mempunyai kompetensi, integritas, intelingensi, keahlian, dan kemauan adalah sebuah kekuatan yang dapat memberikan pengaruh besar bagi perkembangan organisasi.
Organisasi nirlaba menjadikan sumber daya manusia menjadi aset yang paling berharga, karena semua aktivitas yang terjadi dalam organisasi pada dasarnya adalah dari, oleh dan untuk anggota organasasi itu sendiri. Kepemimpinan dalam organisasi nirlaba merupakan faktor yang sangat vital dalam perkembangan sebuah organisasi. Hal paling mendasar dan penting dalam organisasi nirlaba adalah pemimpin harus memiliki kemauan. Jika pemimpin sudah memiliki kemauan, maka secara tidak langsung itu akan mempengaruhi kinerja para pengurusnya. Pemimpin yang memiliki kemauan, tentu saja harus memahami konsekuensi atas segala pengorbanan yang dia berikan sebagai seorang pemimpin organisasi.

3. Visi dan Misi Organisasi
Ada sebuah kalimat yang berbunyi”if you don’t know where you are going, any road can take you there”. Jika kita tidak tahu ke arah mana hendak dituju, jalan apa pun dapat kita gunakan untuk dilalui. Hal pertama yang muncul dalam benak orang yang akan mendirikan sebuah organisasi adalah hendak dibawa kemana organisasi ini. Apa tujuan organisasi ini didirikan?
Peter Drucker adalah seorang bapak Ilmu Manajemen Modern yang pertama kali mencetuskan ide dasar dari penyusunan visi dan misi sebuah organisasi atau perusahaan. Drucker mengatakan bahwa setiap perusahaan atau organisasi bisnis (laba) yang baru berdiri akan selalu dihadapkan pada pertanyaan: apa bisnis kita? Siapa pelanggan kita? Dan nilai tambah apa yang akan diberikan pada pelanggan? Dan akan menjadi apa bisnis kita? (Wahyudi, Agustinus Sri. 2002.37). Pertanyaan yang sama tentunya dapat kita berikan pula pada organisasi nirlaba, tentu dalam konteks yang berbeda: "apa fokus organisasi? Siapa yang menjadi anggota organisasi? Nilai tambah apa yang dapat kita berikan, baik kepada anggota organisasi maupun orang di luar organisasi?". Inti dari pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah, untuk membedakan organisasi kita dengan organisasi-organisasi lain yang sejenis.
Penentuan tujuan sebuah organisasi sangat penting dilakukan agar langkah-langkah yang hendak dilakukan bisa lebih terarah sehingga bisa lebih efektif. Pada dasarnya antara organisasi laba dan nirlaba tidak memiliki perbedaan yang terlalu besar, di mana kedua jenis organisasi ini dalam mempertahankan eksistensinya harus memiliki visi yang jelas, misi yang realistis, dan fokus pada perkembangan organisasi.
Visi organisasi dapat diterjemahkan sebagai tujuan yang ingin dicapai oleh sebuah organisasi pada masa yang akan datang. Oleh karena itu, agar visi organisasi dapat dijalankan dengan baik dan benar, maka visi tersebut perlu dijabarkan lagi menjadi lebih detail. Penjabaran visi yang detail inilah yang dikenal sebagai sebuah pernyataan misi. Pernyataan misi yang baik adalah bagian penting untuk dapat membuat, mengaplikasikan dan mengevaluasi strategi yang telah dibuat agar bisa berjalan dengan baik dan benar. Strategi dalam organisasi bisa meliputi penentuan sasaran-sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi, menentukan kebijakan-kebijakan yang tepat, serta memotivasi anggota agar strategi yang telah ditetapkan dapat diimplementasikan. Strategi yang tepat dijamin dapat mempertahankan eksistensi, serti meningkatkan kinerja organisasi.
Berbicara tentang eksistensi sebuah organisasi tidak terlepas dari kepemimpinan yang ada dalam organisasi itu sendiri. Pemimpin organisasi memiliki role yang sangat penting terhadap eksistensi sebuah organisasi. Pemahamannya terhadap visi organisasi dan kemampuannya untuk menyusun dan mengimplementasikan strategi yang tepat, kemampuannya untuk memilih, mempengaruhi dan memotivasi anggota-anggotanya dalam menjalankan visi organisasi adalah salah satu kunci di mana organisasi dapat terus mempertahankan eksistensi dan meningkatkan kinerjanya.

3. Struktur dan Budaya Organisasi
a.Struktur Organisasi
Fungsi terpenting dari struktur sebuah organisasi adalah untuk mengontrol, dalam arti mengkoordinasi dan memotivasi orang-orang yang berada dalam organisasi. Struktur organisasi dapat digunakan untuk mencapai persaingan yang lebih bermanfaat dan memenuhi kepentingan-kepentingan anggotanya. Namun sebelum kita berbicara tentang struktur sebuah organisasi, terlebih dahulu kita akan berbicara mengenai budaya organisasi. Struktur organisasi adalah sebuah sistem formal yang berhubungan dengan tugas-tugas dan kewenangan tentang bagaiman mengendalikan orang, mengkoordinasi aktivitas-aktivitas mereka dan menggunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Prinsip utama dalam struktur organisasi adalah satu kendali, yaitu untuk mengontrol cara orang mengkoordinasi kegiatan-kegiatan mereka dalam mencapai tujuan organisasi dan untuk mengontrol cara-cara yang digunakan dalam memotivasi anggota-anggotanya dalam mencapai tujuan tersebut.
Pembentukan sebuah struktur organisasi adalah tanggung jawab pemimpin organisasi. Pemimpin organisasi memainkan peran penting dalam memilih orang-orang yang memiliki skill dan capabilities untuk menjalankan visi dan misi organisasi dengan baik, serta memenuhi sasaran-sasaran yang telah digariskan oleh organisasi. Pemimpin organisasi harus melihat secara cermat struktur organisasi yang sedang berjalan. Hal ini diperlukan, karena bentuk dari struktur organisasi terus berubah dan berkembang dengan cepat. Struktur organisasi yang tepat dapat memberikan pengaruh serta kontribusi yang efekif bagi tercapainya tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Melalui pembentukan struktur organisasi, pemimpin akan melakukan pembagian kerja yang tepat antara kelompok atau individu sehingga memudahkan koordinasi yang mudah dalam satu kesatuan yang utuh.
Ada beberapa bentuk struktur yang umumnya digunakan dalam sebuah organisasi, antara lain (Kurniawan & Hamdani. 2008. 94-97):
1.Fungsional organization. Dalam sturktur organisasi ini, organisasi dikelompokkan berdasarkan jenis aktivitas yang dilaksanakan, seperti operasional, keuangan, personalia, pendidikan, dll.
2.Divisional organization. Struktur organisasi ini lebih cocok dikembangkan pada organisasi yang telah berkembang menjadi semakin besar dengan program kerja yang semakin luas.
3.Consumer service based organization. Struktur organisasi ini dibentuk dengan tujuan untuk memperhatikan serta mempertimbangkan layanan apa yang akan diberikan atau siapa yang akan dilayani.
4.Area based organization. Struktur organisasi cocok diterapkan pada organisasi yang telah memiliki lingkup operasional bertaraf internasional.
5.Matriks organization. Struktuk organisasi dibentuk untuk mewujudkan koordinasi yang lebih baik.
Bentuk-bentuk struktur di atas, masing-masing memiliki kelebihan dan kekuranganya sendiri-sendiri, di mana model struktur organisasi harus sesuai dengan karakter organisasi itu sendiri.
Di dalam membentuk sebuah struktur organisasi, ada beberapa pertimbangan mendasar yang dapat disertakan antara lain.
1.Tugas yang harus dilaksanakan jelas dan sesuai denga visi dan misi organisasi.
2.Orang yang akan melaksanakan tugas tersebut harus mampu memahami tugas yang akan diembangnya.
3.Memilih orang mampu dan tepat untuk melaksanakan tugas tersebut.

b. Budaya Organisasi
Budaya organisasi dapat didefinisikan sebagai nilai-nilai organisasi, tradisi dan pola keyakinan dari perilaku yang diterima dan dipraktekkan oleh anggota-anggota dari suatu organisasi tertentu. Budaya organisasi dapat digunakan untuk meningkatkan efektivitas kerja dalam organisasi, karena dapat mengontrol cara bagaimana para anggota mengambil sebuah keputusan, cara mereka mengitepretasi dan mengatur lingkungan, baik yang di dalam maupun di luar organisasi, apa yang harus mereka lakukan dengan informasi yang sedang berkembang, dan bagaimana mereka melakukannya. Jadi, intinya budaya dapat mempengaruhi posisi persaingan sebuah organisasi.
Budaya organisasi dibentuk oleh empat faktor utama, yaitu karakteristik orang-orang yang ada dalam organisasi, strutktur organisasi, etika-etika dalam organisasi, dan the property rights. Karakteristik bisa diartikan sebagai siapa orang-orang yang ada dalam organisasi tersebut, bagaimana latar belakangnya. Karakteristik juga bisa dipengaruhi oleh siapa orang yang memimpin organisasi tersebut. Struktur organisasi lebih dimaksudkan pada siapa orang-orang yang akan menjalankan organisasi, bagaimana pemahamannya terhadap visi dan misi organisasi, serta terhadap tugas dan tanggung jawab yang dipikul. Etika lebih berbicara pada bagaimana seharusnya orang berperilaku dalam organisasi, aturan-aturan atau batasan-batasan yang dapat mengarahkan bagaimana harusnya seseorang berperilaku. Sedangkan the property rights lebih dimaksudkan pada bagaimana seharusnya orang-orang yang berada dalam organisasi mengunakan fasilitas-fasilitas yang menjadi miliki organisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar