Minggu, 04 Oktober 2009
My First Job
Kamis, 11 Juni 2009
KSOLOK
Kamis, 28 Mei 2009
Jakarta - Media-media di Spanyol dan Inggris ramai mengomentari laga final Liga Champions antara Barcelona vs Manchester United. Sanjungan terarah pada El Barca sementara The Red Devils jadi terpidana.
The Times (Inggris)
MU Hancur di Roma
"Mereka (MU) kalah kelas atas Barcelona yang luar biasa, yang dihuni sekelompok pemain yang tampil dengan keindahan, elegan dan berada di kelas tertinggi. Barcelona menampilkan sepakbola indah yang jauh melewati Liga Inggris."
The Guardian (Inggris)
Gladiator Bertempur, Messi Juaranya
"Pertempuran antara dua tim terbaik dan dua pesepakbola dengan kemampuan terbaik di muka bumi berakhir dengan kekalahan Manchester United untuk kali pertama di final Liga Champions dan Lionel Messi menunjukkan dominasinya atas Cristiano Ronaldo."
Daily Telegraph (Inggris)
Barcelona Runtuhkan Kerajaan MU
"Messi, sangat mungil tubuhnya namun memiliki talenta luar biasa, rajin sekaligus memiliki daya kreasi, mengakhiri perdebatan soal siapa pemain terbaik di dunia."
El Periodico (Spanyol)
Menyentuh Surga
"Kemenangan mutlak ini merupakan pesan bagi mereka yang percaya pada hasil akhir dan kemenangan. Barca telah menunjukkan gaya permainan yang mengundang pujian dari seluruh penjuru dunia.
Marca (Spanyol)
Hasil Pekerjaan Seni Sebuah Tim
"Barca berani menghadapi kesulitan dan terus bertahan pada pendiriannya. Selain penghormatan pada pemain, perlu ditambahkan juga kerja keras pelatih mereka. Guardiola telah mengambil alih hasil kerja Cruyff yang legendaris untuk menjadi referensi utama sepanjang sejarah sepakbola Barcelona."
AS (Spanyol)
"Tak ada obat untuk menangkal sepakbola yang diperagakan Barcelona. Treble, permainan yang indah, pesepakbola muda, Guardiola… Kesempurnaan. Benar, kesempurnaan itu ada."
Mundo Deportivo (Spanyol)
"Pep tahu kalau dia harus mengubah timnya menjadi sesuatu yang historis. Sebelum pertandingan dimulai dia menunjukkan video pada pemainnya rekaman yang berisi gerakan terbaik dari masing-masing pemain dan menginterpretasikannya dengan gambar gladiator. Kemarin, pemain terbaik dunia menjadi artis di saat mereka menginginkan, dan menjadi gladiator saat dibutuhkan."
Gazetta (Italia)
Barca yang Mengagumkan
"Raja Juan Carlos berada di tribun, Ratu Barcelona berada di lapangan. Terdengar peluit terakhir, mereka semua merayakannya, mereka layak mendapatkannya, 'Blaugrana' juara Liga Champions setelah menenggelamkan juara bertahan Manchester United. Sebuah final yang sesungguhnya dan pelajaran dari debutan bernama Guardiola, yang merayakan gelar ketiganya setelah Copa del Rey dan Liga Spanyol."
Rabu, 27 Mei 2009
kita menyatu dalam gelora kerinduan
membara bagai bara api
membakar sekujur tubuh dengan peluh asmara
kita menyatu dalam gelora kerinduan
berlomba meregut indahnya cinta
berpagut mesra dalam kesah yang panjang
berkeluh dalam mengarungi samudera kenikmatan
berdesah dalam menyambut datangnya nikmat dunia.
kau tersenyum bahagia ketika nikmat itu datang
kau peluk diriku seakan tak ingin melepasnya lagi
membasuh peluh yang membasahi sekujur tubuh kita
kau bisikkan padaku kerinduanmu yang terpendam lama
lalu kau melepasnya dalam kebahagiaan yang tidak terlukiskan.
Senin, 25 Mei 2009
Wajahmu akan selalu ku ingat
namamu akan selalu ku kenang
dirimu akan selalu berdiam dalam kalbuku
tuk selalu menerangi dan membangkitkan gairah
melewati hari-hariku
Aku tahu kau bukan lagi milikku
namun kenangan tentang dirimu akan tetap diam menyegarkan jiwaku
di antara cerita indah yang pernah ada mewarnai hari-hari kita
akan terus terjaga dalam kehampaan dan kerinduan
walau aku akan berkelana jauh
mengitari dunia melewati hari-hari sepi
menyusuri lakon kehidupan...meski ku seorang diri
dan ku yakinkan dirimu
kau akan tetap abadi dalam kalbuku
mendiami lorong paling sunyi dan suci dari jiwaku.
PUISI
BAHAGIA
Aku bahagia bisa kembali melihatmu
dalam kuatnya kerinduan dan kehampaan jiwaku
hadirmu memberiku tawa, membangkitkan gairah
Lama aku memendam rindu
mencari bayangmu dalam setiap langkah kakiku
ingin kureguk lagi keindahan cinta bersamamu
meski ada tanya mungkinkah itu bisa terjadi?
aku bahagia bisa kembali membelai pipimu
mencium keningmu, menikmati indahnya tatapan matamu
ingin kuulangi lagi kemesraan diantara kita
meski aku tahu semua itu tak akan sama lagi
Hadirmu membuka kembali kisah kita
kisah yang tak bermula maupun tak berakhir
hadirmu membuka kembali kenangan
di saat kau bergelayut manja di bahuku.
KENANGAN SURABAYA
Surabaya merupakan salah satu kota yang telah membentuk pribadiku dan memberiku banyak warna tentang arti sebuah kehidupan. Pertama kali menginjakkan kakiku di kota ini adalah 12 tahun lalu, tepatnya 8 Agustus 1997. Ketika itu usiaku 17 tahun 8 bulan. Aku mengagumi kota ini, karena ini adalah salah satu kota besar di mana aku memulai sebuah proses panjang perjalanan hidup dalam mengejar asa, mewujudkan mimpi, demi kehidupan yang lebih baik di masa depan. Aku akan selalu merindukan kota ini. Kota yang telah memberikan padaku banyak kenangan.
Makanan
Salah satu jenis makanan yang hampir selalu menjadi menu spesialku adalah pecel, khususnya pecel Lele. Lalapan dan sambal gorengnya memberikan kenikmatan tersendiri, yang selalu membangkitkan gairah makan. Selain pecel Lele, aku juga suka dengan nasi rawon. Sungguh nikmat ketika sudah berada di dalam perut. Aku biasanya hampir selalu makan di warung-warung kaki lima yang hampir selalu terlihat di setiap sudut kota Surabaya. Kekhasan kota ini adalah warung-warung kaki lima tersebut selalu buka mulai sore hari hingga menjelang tengah malam.
Salah satu kebiasaan orang-orang di kota ini ketika makan adalah hampir selalu di barengi dengan krupuk sebagai menu pelengkap makan. Dan kebiasaan itu juga pada akhirnya mampu mempengaruhi cara makan aku di kota ini.
Masyarakat Surabaya
Watak orang-orang Surabaya adalah keras dan kasar. Itulah kesan yang selama ini aku dengar. Namun demikian, hampir selama 10 tahun hidup di kota ini, pada umumnya aku tidak melihat adanya sifat kasar dari masyarakat kota ini. Terutama di tempat di mana aku tinggal, kampung Asempayung. Kehidupan di kota ini memang keras. Keras dalam arti, orang harus bekerja ekstra keras untuk bisa mendapatkan sesuap nasi. Orang harus tetap memeras keringat agar tetap bisa survive menjalani hidup ini. Apakah mereka kasar? mungkin ada beberapa, tapi pada umumnya sifat orang Surabaya adalah baik. Aku memiliki banyak teman dan kenalan orang Surabaya. Dan mereka semua adalah orang-orang luar biasa yang selama ini telah dan selalu memotivasi aku.
Sisi Lain Surabaya
Sisi lain kota Surabaya yang sangat sayang untuk dilupakan adalah kehidupan malamnya. Seperti kota-kota besar modern lainnya, kehidupan malam adalah salah daya pikat bagi sebagian besar orang untuk sekedar singgah di kota ini. Kehidupan malam kota Surabaya telah membawa aku mengenal banyak hal. Baik dari sisi positif maupun sisi negatif. Sisi positifnya, kota terlihat begitu hidup dan indah, lampu-lampu kota yang memberikan sinar warna-warninya begitu indah untuk dilihat mata. Aku sangat menikmati kehidupan malam di kota. Wanita-wanita cantiknya yang selalu mengoda di sudut-sudut jalan di kota ini adalah salah satu daya tarik dari kehidupan malam kota Surabaya. Sisi negatif kota ini adalah udara yang begitu panas baik pada siang maupun malam. Panasnya suhu, serasa seperti hendak membakar tubuh.
Ada banyak tempat yang indah dan menarik di Surabaya. Tempat-tempat yang selalu ramai di kunjungi banyak orang. Baik hanya untuk sekedar refreshing, menghilangkan rasa jenuh dan stres ataupun mencari hiburan.
Surabaya akan selalu menjadi kota kenangan sepanjang hidupku. Di kota menemukan cinta, merasakan dicintai dan disakiti. Merasakan dihargai dan dilecehkan. Merasakan disanjung dan dihujat. Di kota ini pula aku merasa hidup di antara dua sisi kehidupan, Surga dan Neraka. Surabaya, kota di mana aku telah mengukir dan meninggalkan banyak kenangan.
Jumat, 22 Mei 2009
Remata Duni
Viagem naruk nudar estudante iha
Hau remata ona hau estudo, agora ba oin, iha responsabilidade nebe mak bo’ot liu tan. Responsabilidade ne’e mak oin sa hau bele aplika buat nebe mak estuda ona ba iha kampu servisu. Hanoin ba resposabilidade bot ida ne’e, hau senti laran taridu oituan, maske hau mos fiar an katak teoria nebe mak durante ne estuda metin duni iha hau nia kakutak. Maibe hau mos hatene, teoria nebe mak hau estuda ona sei la uja 100% wainhira hau tama iha kampo serviso. Iha ne’e presija tebes hau nia kreatividades. Hau iha mehi ida wainhira hau besik atu remata hau nia estudo. Mehi ne mak hau hakarak atu hanorin deit iha universidade (sai dosen). Iha nebe, hau bele tempu barak atu bele hala’o mos aktividades sira seluk, hanesan kaer projeto ida. Projeto nebe hau rasik mak ukun iha laran. Ida mehi ida, i agora dadaun hau mos perpara hela an wainhira buat sira mosu mai hasoru hau. Hau espera katak, buat nebe mak oras ne dadaun iha hau nia hanoin, bele realija duni. Maibe hau hatene, atu hetan buat sira hotu la’os buat nebe mak fasil. Presija esforsu nebe mak maka’as tebes. Iha kampo nebe bot liu, sempre iha obstacle no desafio barak mak sei mosu hasoru. Mehi nebe iha, bele sai realidade duni, wainhira ita servisu maka’as atu relija duni mehi ne’e.
Agora ne’e tempu-tempu ikus nian hau iha
Fahe Malu Ksolok
Hodi kalan, dia 21 de Maio 2009, hau hamutuk ho hau nia belun sira iha komunidade estudantes Timor oan sira iha Asempayung halao programa han hamutuk. Programa kalan ne mos hanesan han hamutuk ba dala ikus nian entre hau ho maluk estudantes tomak iha komunidade ida ne'e nia laran. Han hamutuk ba dala ikus nian iha haksolok no amizade nia laran nudar mau ho alin, feton no nan. Hau senti haksolok tebes iha kalan ne'e tanba apresiasaun nebe mak bot tebes husi kolega sira mai hau. Hau nia hamtuk ho sira hotu sai hanesan esperiensia ida bot tebes mai, nebe mak hanorin hau oinsa mak moris hamutuk iha sosiadade nia laran. Moris iha komunidade Asempayung, hanorin hau buat barak ona. Hanesan oin sa mak respeito i konsidera malu nudar kolegas, maun, alin, feton i nan. Maske nune, hau mos realistis deit katak, durante hau hamutuk ho hau nia belun sira iha komunidade ida ne nia laran, mos la dok husi sala. Hahalok, liafuan, jeito, nebe dala ruma ho sengaja no mos lae hau halo no hateten hasoru kolegas sira hotu.
maluk estudantes tomak iha komunidade ida ne'e mak hau familia bot. Husi lubuk ida ne'e hau iha kesan nebe maka'as liu ba kolegas nain hira, nebe mak durante ne ami hamutuk halo ativitidades komunidade nian. Kolegas hirak ne mak hanesan Fijai, Aly, Adi, Mariano, merita, Rita, Jeca, Rui Erme, Aju Lopes, Doni, Calao, Argentina, Olga, Ateco, i kolegas sira seluk tan nebe mak fila uluk ona ba Timor, hanesan Maun Janu & Mna Dina, Mn Vito, Aday, Apoli, Golart, i Flavio. Hau temi sira nia naran, la'os tanba sira mak the best, maibe tanba sira hirak ne'e iha kontribuisaun nebe maka'as tebes hodi haburas komunidade ida ne'e.
Ba oin, hau fiar katak komunidade Asempayung sempre hamutuk nafatin iha unidade nia laran. Belun sira nebe mak sei kleur iha ne hanesan Rui, Calao, Luis, Nilton, Joens, Olga, Teya, Nela, Amau, Ercio, Billy, Jeck, Sabino, i seluk tan bele halo komunidade ne metin nafatin, nakonu ho aktividades nebe mak positivo, i sempre alegria no halibur hamutuk.
Hau nia mehi bot ida ba aban bainrua mai komunidade ida ne'e mak, halo komunidade ne metin liu tan iha Timor, nebe mak iha loron ida bele fo mos kontribuisaun ba dejenvolvementu nasaun Timor Leste nian. Lia fuan ikus ba maluk sira....estuda halo didiak, tau prioridade iha imi nia moris nudar estudantes, fokus nafatin, i aprende mos sa ida mak naran organisasi iha komunidade ida ne nia laran. ADEUS
Programa 20 de Maio
maske sei iha falta barak
program atraksi dansa ho toka hotu tiha, komesa kedas ho han kalan. i depois de han kalan hotu tiha, hanesan bai-bain kontinua ho dasa rai (dansa) to'o tuku 24:oo kalan. Programa ne'e mos hetan ajuda husi doadores barak, hanesan komisaun juventude i desporto Timor Leste, etc.
Senin, 11 Mei 2009
HO MENISTRU ESTRANGEIRO TIMOR LESTE
iha Otel Shangri-La Surabaya
ME mos esplika kona ba opurtunidade Timor Leste atu tama iha membru ASEAN. Iha ne'e ME hateten katak membru ASEAN sira aseita ona, i perpara tan fatin ida ba nasaun ida tan atu sai membru asean nian. Nasaun ne mak Timor Leste. Iha informasaun barak mak estudantes sira hetan no hatene husi dialogo ne. liu-liu kona vida estudante sira nia iha Indonesia. Snhr Embaisador mos esplika barak kona ba lalaok embaisada nia iha Indonesia, no oinsa relasiona nebe iha entre embasaida ho departamento sira balun iha Indonesia hanesan Imigrasaun no minesterio edukasaun.
Mai hau, sorumutuk ida ne'e positivu tebes, i valor nebe boot tebes mai estudante tomak nudar futuru nasaun Timor nian. "Ohin ami nia tempu atu servisu no lori nasaun ne ba oin, aban imi nia tempu" liafuan ne tenik husi ME wainhira atu remata dialogo.
Kamis, 07 Mei 2009
Wisuda CUP III
Di Wisuda CUP III
Top Score Wisuda Cup III: Ronald dari FC Ramelau
Ibu Sumeh sedang memberikan piala.
FC CRISTO REI
Dari kiri: Amou, Elias, Amanu, Luis
Toze sedang memberi trofi juara
Selasa, 05 Mei 2009
MY GRADUATION
Kesukesan yang saya peroleh saat ini merupakan bagian dari doa, cinta, dukungan baik moral maupun materiil. Kedua orang tuaku adalah orang yang memiliki peranan paling penting dalam proses keberhasilan ini. Papa adalah orang yang telah memberikan segalanya bagi keberhasilanku dalam studi. Mama, orang yang sangat aku sayangi, yang dalam penderitaan panjangnya selalu memberikan dukungan dan doa dengan penuh kasih dan sayang bagi kesuksesanku. Adik-adiku adalah kekuatanku, yang selalu menjadi semangat bagiku untuk cepat-cepat menyelesaikan studiku. Sahabat-sahabatku adalah orang-orang yang selalu memberikan dorongan moril dan membuat diriku merasa memiliki nilai, sehingga selalu memberiku gairah untuk menjadi manusia yang lebih baik dari hari ke hari.
Roda hidupku masih akan terus berputar. Perjalanan ke depan akan semakin berat. Pembuktian terhadap apa yang telah aku pelajari selama di bangku kuliah adalah sebuah pengkauan terhadap eksistensi hidupku di masa-masa yang akan datang. Namun demikian, aku percaya akan selalu ada jalan bagi mereka yang memiliki ketulusan dalam menjalani hidup ini. Hidup akan berpihak kepada mereka yang memiliki keinginan, hasrat, dan semangat. Akhirnya, marilah kita semua menjadikan impian kita menjadi nyata.
Sabtu, 25 April 2009
Selasa, 21 April 2009
Jumat, 17 April 2009
Iha tempo ne mos, senhor Luis esplika konab defficuldades nebe mak sira hetan iha embaixada RDTL nian iha Jakarta. Hahu husi orsamentu nebe la iha liu to'o ba buat ki'ik let sira hanesan tinta ba printer nebe mak la iha. Timor ne quitado tebes. Wainhira hato'o dificuldades hirak ne'e, estudantes balun simu hasoru katak, tuir lo-los buat hirak ne'e problema interna iha embaixada nian, la'os mai ke'e sai fali iha estudantes sira nia let. Maibe senhor Luis hatan katak, lia fuan hirak ne'e la'os atu taka falta, maibe hakarak atu hateten deit dificuldade sira nebe mak sira hetan durante sira halao sira nia knar no responsabilidade iha embaixada RDTL iha Jakarta.
Sorumutuk ne'e remata ho liafuan ikus husi Chefi UNESTIL ir. Eliud De Jesus, nebe husu atensaun ba senhor Luis atu la haluha katak iha Surabaya mos iha estudantes Timor oan lubuk ida. I fo hanoin mos katak, nai ulun sira nebe mak servisu iha embaixada Timor iha Jakarta la taka matan mai estudantes sira iha Surabaya.
Selasa, 14 April 2009
AKTIVIDADES ESTUDANTES TIMOR LESTE ASEMPAYUNG
(12 APRIL 2009)
Minggu, 12 April 2009
HARI RESTORASI KEMERDEKAAN TIMOR LESTE
Asempayung B vs. Klampis B (1 - 3)
Ngindeng B vs Karangmenjangan (0 - 0)
Pertandingan pembukaan 20 Mei adalah antara tim futsal Asempayung B vs Klampis B. dalam pertandingan ini, tim futsal Klampis B berhasil mengalahkan Asempayung B dengan skor 3-1 untuk kemenangan Klampis B. Sementara itu di pertandingan lainnya. Tim Futsal Ngindeng B hanya mampu bermain imbang tanpa gol melawan tim futsal Karangmenjangan. Pertandingan futsal ini sendiri dilakukan setiap hari Sabtu dan Minggu di lapangan futsal UPB (sekarang milik UPH) Surabaya.
Selasa, 07 April 2009
Wisuda CUP III
KEJARLAH IMPIAN ANDA & RAIHLAH SUKSES
FC Ramelau vs. FC Mundu Perdido
Sebelum pertandingan futsal dimulai, beberapa orang teman seperti Apeu, Rui, Afani, Mariano, dan yang lainnya membuat sebuah spanduk kecil dengan tema 'KEJARLAH IMPIAN ANDA & RAIHLAH SUKSES". Inti dari semua aktivitas yang sudah dan akan dilakukan selama saya menunggu waktu wisuda ini adalah sebagai wujud dari rasa syukur saya atas segala karunia dan keberhasilan saya dalam menyelesaikan studi saya di program MM Widya Mandala Surabaya.
Selama pertandingan berlangsung, ada sedikit gangguan dari beberapa orang yang mungkin merasa tidak suka atau sedikit sirik dengan terselenggaranya pertandingan ini. Tapi syukurlah, hal itu tidak sampai menganggu pertandingan secara keseluruhan dan pertandingan dapat berakhir sesuai dengan waktunya. Wisuda CUP III ini sendiri akan berakhir pada tanggal 30 April 2009 nanti.
Senin, 30 Maret 2009
kau, wanita yang pernah mengisi hari-hariku
wanita yang membuat aku jatuh cinta kembali
walau masa itu hanya sejenak
Aku melihat wajah manismu di malam itu
kau tersenyum padaku ketika mata kita saling beradu
kau melambaikan tangan
dan ku melihat kau begitu indah malam itu
ya, kau wanita yang pernah aku cinta
wajah dan senyum manismu terus terbayang
setelah malam itu, kenangan tentang kita kembali menari dalam ingatku
kau adalah kenangan terindah yang akan terus hadir
meski hanya sejenak kita bersama.
Kamis, 26 Maret 2009
Pulang Kampung
***********
Setelah sekian lama meninggalkan Timor Leste, rasanya lega sekali bisa menghirup kembali udara pegunungan Timor Leste. Sepanjang jalan, meski belum terlihat perubahan yang berarti, namun aku tetap bersyukur karena stabilitas keamanan di negara ini telah pulih kembali. Di musim hujan ini, jalan dari perbatasan menuju kota Dili memang sangat memprihatinkan. Ada beberapa jembatan yang putus, tanah longsor hampir di sepanjang carimbala, dan kerusakan-kerusakan yang lain, yang cukup menganggu dan menghambat laju kendaraan. Namun demikian, di tempat-tempat yang rusak tersebut juga telah tersedi para pekerja dan beberapa alat berat yang selalu siap memperbaiki jalan-jalan yang rusak tersebut.
Memasuki kota Dili, terlihat kehidupan yang sebenarnya. Hiruk pikuk kendaraan bermotor dan lalu lalang orang, menandakan bahwa kedamaian telah tercipta kembali di kota ini paska kerusuhan 2006. Geliat ekonomi di Dili pun terus berkembang. Pembangunan dan pengembangan kota pun terus digalakkan. Melihat semua kenyataan ini, ada rasa bangga dan segumpal harapan, bahwa perlahan namun pasti, Timor Leste sedang tumbuh menjadi sebuah negara yang maju dan makmur.
*************************
selama hampir 2 minggu aku berada di Timor Leste. Seluruh waktu aku habiskan di kota kelahiranku Baucau. Tidak ada sesuatu yang penting yang aku kerjakan sepanjang waktu itu. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, kotaku ini terasa sangat sepi menjelang malam tiba. Di tengah sepinya aktivitas, Diosis Baucau menyelenggarakan pertandingan basket pada setiap hari sabtu dan minggu. Pertandingan yang cukup menghibur bagi penduduk kota Baucau. Di samping itu, pada tanggal 17 sampai 19 Maret, juga diselenggarakan berbagai macam kegiatan, seperti panjat pinang, lomba antara ben musik, tari-tarian, balap sepeda, dan konser dari grup ben musik sinco de oriente. Selama 3 hari itu, suasana kota memang terlihat sangat ramai. Banyak orang berkumpul dari berbagai kota di luar kota Baucau. Acara yang cukup menghibur, di tengah-tengah mandeknya aktivitas yang dilakukan oleh pemerintah setempat. Disamping itu, aku dan sekeluarga juga jalan-jalang menenggok nenek di sub distrik Laga, kurang lebih 20 km dari kota Baucau. Seharian kami berada di sana, sambil bertukar cerita, dan menanyakan keadaan satu sama lain selama perpisahaan terjadi diantara kami.
Akhirnya setelah hampir 2 minggu berada di Timor Leste, aku pun kembali lagi ke Surabaya. Rasanya cepat sekali, namun tetap memberikan kesan yang mendalam. Aku kembali ke Surabaya dengan tujuan untuk mendaftar wisuda yang akan diselenggarakan pada tanggal 2 Mei nanti. Dan aku bersyukur karena sudah mendaftar, dan sekarang hanya menunggu untuk diwisuda.
Sabtu, 21 Februari 2009
wajah seorang ibu yang sangat aku sayangi
wajah seorang ibu yang telah mengorbankan segala hidupnya
untuk menjadikan aku sebagai seperti saat ini
seorang ibu yang telah menyediakan rahimnya bagi kehidupanku
seorang ibu yang telah memberikan air susunya bagi pertumbuhanku
seorang ibu yang selalu membelai diriku ketika malam menjelang tidur
seorang ibu yang selalu mendoakanku dan selalu mengiringi setiap jengkal langkah kakiku menuju masa depan.
kini wajah ibu telah menua seiring bertambahnya usia
wajah yang terlihat kusut, tatapan mata yang selalu tampak kosong
terlihat jelas di gurat wajahnya, penderitaan yang panjang dan berat
terlihat jelas derita hidupnya, meski terus disembunyikannya
terasa benar beban hidupnya, beban yang telah lama dipikulnya, namun tetap sabar menghadapinya.
aku terbayang wajah ibuku
wajah yang selalu terlihat cantik, walau telah di makan usia
aku terbayang wajah ibuku
wajah yang selalu memancarkan cinta dan kasih sayangnya, walau sedang memikul derita dan sakit yang sangat berat.
aku terbayang wajah ibuku
Dan aku bersyukur aku masih bisa merasakan kasih sayangnya.TC
gaya hidup mahasiswa pemboros
- Uang selalu dihabiskan untuk membeli pulsa (punya banyak sim-card). 1 bulan saja bisa menghabiskan sebanyak Rp 200.000-Rp 500.000.
- Uang selalu dihabiskan untuk rokok (terutama mahasiswa pria).
- Uang selalu dihabiskan untuk jalan-jalan ke luar kota.
- Uang selalu dihabiskan untuk membeli barang-barang baru (pakaian, HP, dan lain-lain).
Jumat, 20 Februari 2009
HIDUP AMAN ALA MAHASISWA RANTAU
OLEH: Toze Cunha
Hidup merantau di negeri orang, jauh dari orang tua, sanak keluarga dan orang-orang yang dicintai adalah suatu keadaan yang sangat berat. Namun demi untuk mengapai hidup dan masa depan yang lebih baik, orang rela melepaskan semua kenyamanan yang mereka miliki, untuk kemudian hidup dalam suatu kondisi yang kadang terasa sungguh menyedihkan. Apalagi, untuk bertahan hidup dan mengapai impian tersebut, mereka masih tetap mengandalkan kirima uang dari orang tua atau pun sanak keluarga mereka. Dan biasanya situasi semacam ini selalu di hadapi oleh para mahasiswa rantau, terutama mereka yang mengandalkan orang tua. Ada saja masalah yang dihadapi oleh para mahasiswa tersebut. Disamping masalah tugas kuliah yang kadang menumpuk, keterlambatan kiriman uang juga menjadi salah satu masalah serius yang sering dihadapi. Bagi mereka yang bisa mengatur cash flow keuangannya, tentu tidak akan menjumpai banyak masalah ketika kiriman uang dari orang tua tidak teratur, karena alokasi uang yang mereka gunakan sesuai dengan kebutuhan dan bermanfaat. Tapi bagi mereka yang tidak pandai mengatur cash flow keuangan mereka, selalu menjumpai masalah, apalagi ketika di tengah bulan mereka kehabisan uang, dan akibatnya, utang sana-sini.
Memang tidak mudah setiap mahasiswa untuk mengatur keuangan mereka dengan baik. Apalagi jika kiriman uang yang diterima tidak mencukupi bagi kehidupan sehari-hari. Namun demikian, ada beberapa cara yang dapat digunakan oleh setiap orang agar tidak mengalami kehabisan uang di tengah bulan. Berikut ini adalah tips atau cara yang dapat digunakan untuk menghindari kehabisan uang ketika kiriman dari orang tua terlambat atau Anda dapat menabung untuk keperluan yang lain.
- Manajemen amplop. Cara ini dilakukan dengan menyisihkan sedikit uang Anda yang digunakan selama satu minggu sebanyak Rp 5.000 di setiap akhir minggu (Rp 1.000 x 5 hari = Rp 5.000). Jadi, dalam satu minggu Anda memiliki tabungan sebesar Rp 20.000. Berarti dalam 1 tahun bisa mendapatkan Rp 240.000 (Rp 20.000 x 12 bulan).
- Manajemen aqua. Cara ini dilakukan dengan menyisihkan setiap uang logam yang Anda miliki (Koin, Rp 100 - Rp 500) ke dalam botol aqua, aquase atau celengan, sebanyak yang Anda miliki. Katakanlah dalam waktu 1 bulan koin yang terkumpul sebesar Rp 50.000. Jadi dalam 1 tahun bisa mendapatkan Rp 50.000 x 12 bulan = Rp 600.000/tahun.
- Sisihkanlah sebagian uang kiriman dari orang tua yang Anda terima setiap bulannya dari Rp 50.000, tergantung berapa kiriman orang tua Anda. Jika kirimannya kurang dari Rp 1.000.000, maka sisihkanlah sebesar Rp 50.000. Jika kirimannya antara Rp 1.000.000-Rp 2.000.000, maka sisihkanlah sebesar Rp 100.000. Dan jika kirimannya lebih dari Rp 2.000.000, maka sisihkanlah antara Rp 150.000-Rp 200.000. Uang itu dapat di simpang di amplop yang berbeda. Katakanlah setiap bulan Anda mendapatkan kiriman dari orang tua sebanyak Rp 2.000.000/bulan. Berarti Anda harus menyisihkan sebanyak Rp 100.000/bulan. Dengan demikian dalam 1 tahun Anda akan mendapatkan uang sebanyak Rp 1.200.000.
Cara-cara ini terbukti sudah sangat membantu saya, ketika orang tua sedang mengalami kesulitan keuangan. Sayang saya tidak mampu menjaga uang saya selama itu. Ketika itu sedang terjadi kerusuhan besar di Dili, Timor Leste, seluruh tabungan saya terkuras habis, akibat dari kesulitan orang mengirimkan uang. Akibat dari itu, bank Mandiri, yang merupakan satu-satunya bank asal Indonesia yang ada di Timor Leste pun tutup hampir selama 2 bulan. Ketika itu uang yang berhasil saya tabung sebanyak Rp 1.500.000, dan dalam waktu 2 bulan semua habis saya gunakan untuk menutupi kekurangan yang ada. Dan pelajaran yang dapat saya petik dari kejadian ini adalah hasil tabungan saya selama hampir 1 tahun lebih telah menyelamatkan saya, minimal untuk bisa sekedar membeli nasi 1 piring tanpa harus ber-utang sana-sini.
Demikian, semoga tulisan ini bisa membantu teman-teman mahasiswa semua, terutama para mahasiswa rantau untuk bisa selalu hidup hemat. Habiskanlah uang Anda untuk sesuatu yang dapat memberikan manfaat atau nilai tambah bagi perkembangan pribadi Anda sebagai seorang intelektual. Selamat mencoba.
Selasa, 10 Februari 2009
LEBIH MENGUTAMAKAN KEPENTINGAN ORANG BESAR DARI PADA RAKYAT
Apakah Nurani Pemimpin Timor Leste Telah Mati?
By: A.Jose C. Da Cunha
Membaca beberapa artikel di forum-haksesuk.blogspot.com, tentang draft undang-undang yang diajukan oleh beberapa petinggi di Timor Leste untuk mendapatkan fasilitas dan kemudahan bagi kehidupan mereka ketika masa pensiun tiba memang sangat mengejutkan saya. Di tengah banyaknya masyarakat yang masih hidup di bawah garis kemiskinan, para pemimpin bangsa ini bukannya berusaha untuk menyusun draft undang-undang (UU) yang berpihak pada rakyat banyak, tapi malah menyusun sebuah draft UU yang lebih mengutamakan kepentingan mereka di masa tua mereka (pensiun). Memang wajar dan adalah sebuah kewajiban jika negara menghargai para pemimpin bangsa yang pernah memerintah dan mengabdi untuk kemajuan dan kemakmuran sebuah bangsa. Namun akan menjadi tidak wajar lagi ketika kita melihat situasi dan kondisi ekonomi masyarakat Timor Leste yang masih di berada di bawah rata-rata standar kehidupan. Ketika rakyat masih menderita, ketika seorang suami masih berjuang hanya untuk mendapat sepering nasi bagi makan keluarganya, ketika para orang tua masih terus memikirkan jalan yang terbaik bagi pendidikan anak-anak mereka, dan ketika masa di mana orang-orang (rakyat) masih sangat sulit untuk mendapatkan kehidupan yang layak, kita malah dikejutkan oleh ambisi memperkaya diri para pejabat bangsa ini. Dengan menggunakan kekuasaan yang mereka miliki, para pemimpin negeri ini malah menyusun sebuah draft UU yang mengatur tentang hari tua mereka. Dan yang lebih mengejutkan lagi, ternyata draft UU ini telah disetujui pada tahun 2007. itu berarti setelah 2 tahun baru publik mengetahuinya. Mungkingkah para pemimpin bangsa ini sengaja menyebunyikannya? semoga tidak.
Sungguh menyedihkan membaca realitas yang terjadi. Masih adakah nurani para pemimpin bangsa ini? Jika para pemimpin bangsa ini memiliki nurani, tentunya mereka tidak akan menuntut sesuatu yang lebih, ketika melihat rakyat yang telah menjadikan mereka sebagai orang besar dan hebat masih menderita dan menanggis menahan lapar. Sungguh tidak mulia ambisi yang dimiliki oleh sebagian dari para pemimpin bangsa ini. jika demikian, timbul sebuah pertanyaan dalam benak, apakah nurani para pemimpin bangsa ini telah mati?
Mantan Perdana Menteri Timor Leste Mari'i Alkatiri menerima uang pensiun sebesar US$ 612.000.000. Wow...itu sebuah angka yang fantastis, bagi sebuah negeri kecil yang masih bergantung banyak pada bangsa lain. Uang itu sangat banyak jika hanya diberikan kepada satu orang saja. Bayangkan, tidak hanya uang yang mereka terima, tapi mereka juga masih mendapatkan sejumlah fasilitas yang akan memanjakan hidup mereka pada hari tua nanti. Di manakah nurani para pemimpin bangsa ini? apakah mereka kira bahwa saat ini rakyat Timor Leste telah keluar dari kemiskinan dan kebodohan? Apakah mereka berpikir bahwa mereka telah sukses membangun dan mengsejahterakan kehidupan rakyat Timor Leste pada umumnya? bukankah akan lebih baik jika uang sebanyak itu untuk sementara digunakan bagi pemberdayaan masyarakat miskin yang saat ini masih hidup dalam kesusahan? membuka lapangan kerja yang memadai, sehingga tidak ada lagi pengangguran? meningkatkan kualitas pendidikan dalam negeri, sehingga dapat mengentaskan rakyat dari kebodohan dan ketertinggalan? mengembangkan kompetensi generasi muda yang berprestasi di bidang olah raga, sehingga dapat mengharumkan nama bangsa di dunia internasional? tapi, yah...mau bagaimana lagi? mungkin ini adalah pertanyaan-pertanyaan yang tidak memiliki pengaruh atau kekuatan untuk menggugat dan membatalkan draft undang-undang yang telah di sahkan tersebut.
Sungguh sangat menyedihkan, bila nurani para pemimpin bangsa ini telah mati. Entah apa yang sedang mereka rencanakan untuk masa depan negara ini? Akan kemana mereka membawa rakyat bangsa ini di masa yang akan datang? rakyat telah banyak mengalami penderitaan dan kepahitan hidup. Penderitaan dan kepahitan yang timbul dari ambisi para pemimpin untuk memuaskan nafsu dan kenyamanan diri sendiri. Di tengah-tengah dunia yang masih mengalami krisis ekonomi, para pemimpin bangsa ini malah mengesahkan sebuah draft UU yang sangat menyakitkan hati semua rakyat Timor Leste dan tidak rasional. Bahkan Amerika Serikat (AS) saja, yang merupakan kiblat ekonomi dunia, di tengah-tengah krisis ekonomi ini, memotong sebagian gaji para eksekutifnya, baik itu yang ada di pemerintahan maupun para CEO yang ada perusahaan-perusahaan besar semacam General Motors (GM). Bayangkan, negara kaya saja melakukan pemotangan disana-sini bagi para ekseskutifnya. Para pemimpin di Timor Leste malah menyusung mengesahkan sebuah UU untuk memperkaya diri mereka. Kongres AS meloloskan stimulus ekonomi yang diajukan oleh presiden Barack Obama sebesar US$ 787 milliar yang digunakan untuk mengurangi angka pengangguran yang terus meningkat di tengah-tengah krisis yang melanda, pemotongan pajak, pembangunan jalan, jembatan dan sebagainya. Jika pemerintah AS saja melakukan seperti itu, menggapa pemerintah Timor Leste tidak bisa melakukan hal yang sama? Bukankah Timor Leste saat ini menggunakan dollar AS? mata uang dari negara adi daya yang saat ini sedang tergoncang ekonominya? Di sini, saya tidak mencoba untuk menyamakan Timor Leste dengan AS. Karena tentu antara kedua negara ini bagaikan bumi dan langit. Tapi, saya hanya ingin mengatakan bahwa negara yang mata uangnya (US$) kita gunakan saja para pemimpinnya (Presiden Barack Obama) berupaya melakukan penyelamatan di sana-sini (dana talangan) dengan mengurangi gaji para pejabatnya, kok di Timor Leste para pemimpinnya malah berupaya memperkaya diri mereka.
Sebagai sebuah bangsa kecil yang bebas merdeka, TImor Leste sangat beruntung sebagai sebuah negara. Beruntung karena, mungkin Timor Leste adalah satu-satunya negara yang menggunakan dollar AS. Sebuah mata uang yang memiliki nilai maupun pengaruh sanggat besar bagi sistem perdagangan internasional, terutama perdagangan di negara-negara berkembang. Entahlah, sampai kapan Timor Leste akan terus mengunakan dollar AS ini. Apakah pemimpin bangsa ini telah memikirkan bagaimana Timor Leste di masa yang akan datang, jika suatu saat nanti tidak lagi menggunakan mata uang dollar AS. Atau mungkin juga para pemimpin Timor Leste telah memikirkannya dan tahu bahwa masa itu tidak lama lagi akan tiba, sehingga mereka cepat-cepat menyusun sebuah draft undang-undang, yang pada akhirnya nanti dapat menyelamatkan mereka ketika masa itu tiba (Saat Timor Leste tidak lagi memakai US$). Dan membiarkan rakyat Timor Leste terus hidup dalam kemiskinan sama seperti masyarakat Zimbabwe, di mana mata uangnya yang digunakan hanya untuk membeli satu potong roti saja tidak cukup? Jika pun suatu hari nanti Timor Leste tidak lagi menggunakan dollar AS, maka kiranya itu tidak akan membuat bangsa ini jatuh terpuruk ke dalam jurang yang sangat dalam. Akan sangat mengerikan, apalagi penyebabnya karena keserakahan para pemimpin bangsa ini.
Saya berharap agar para pemimpin bangsa ini, bisa menggunakan nurani mereka dengan jujur dan menyadari bahwa keputusan-keputusan dan kebijakan-kebijakan yang mereka ambil pada dasarnya untuk kepentingan rakyat banyak. bukan untuk kepentingan pribadi dan golongan mereka. Saya berharap para pemimpin bangsa ini, mau merenungkan kembali tujuan perjuangan bangsa ini menuju kemerdekaan. Apakah perjuangan mengapai kemerdekaan bangsa ini hanya untuk mewujudkan kepentingan segelintir orang sajakah? ataukah untuk kepentingan rakyat Timor Leste pada umumnya? Jawabannya ada pada para pemimpin itu sendiri. Karena saat ini, sebagian besar dari para pemimpin bangsa ini adalah orang-orang yang dulu berada di balik perjuangan bangsa Timor Leste mengapai kemerdekaan. Semoga mata hati pemimpin negeri ini belum tertutup untuk terus memikirkan kemakmuran rakyat dan pembangunan bangsa ini. Dan semoga pemimpin bangsa ini bisa membangun sebuah pondasi yang kokoh bagi generasi berikutnya yang akan melanjutkan perjuangan mereka bagi kemajuan bangsa ini. Saya menyadari bila setiap generasi pasti memiliki masa yang berbeda denga segala macam problematikanya sendiri-sendiri, namun jika generasi berikutnya mewarisi sebuah pondasi yang tidak kokoh dari generasi saat ini, maka perlahan namun pasti bangsa ini hanya akan menunggu masa jatuhannya tiba. Jika demikian, lalu apa gunanya perjuangan dan pengorbanan yang selama ini telah ada? akhirnya, mudah-mudahan nurani para pemimpin Timor Leste belum mati dan tidak akan pernah mati. Amin.
Rabu, 28 Januari 2009
Surabaya adalah salah satu kota di mana saya menjalani hari-hari saya dalam kesendirian dalam merajut mimpi, mengasah asa, dan menuai sukses. Surabaya kota metropolitan yang panas, kota yang sedikit semrawut, namun telah memberikan dan mengajarkan pada saya banyak hal tentang apa dan bagaimana seharusnya seseorang menjalani kehidupan. Di Surabaya, saya tumbuh dan belajar mengenai banyak hal. Di Surabaya, saya mengenal, melakukan dan mengalami banyak hal baru. Surabaya adalah kota yang telah membentuk karakter dan pribadi, cara berpikir saya, dan cara pandang saya tentang sebuah kehidupan yang keras. Orang-orang di kota ini telah membuat saya terkesan, bahwa pada dasarnya masyarakat kota Surabaya adalah masyarakat yang sangat menghargai perbedaan. Selama bertahun-tahun tinggal di kota saya tidak pernah mengalami atau melihat masalah-masalah atau konflik yang berkaitan dengan suku, agama, dan ras secara frontal. Ibarat pepatah mengatakan "walaupun kelihatan sanggar dari luar, tapi terasa lembut dan damai di dalam". Bapak kos saya, pak Samidi namanya, adalah contoh orang Surabaya yang sangat menghargai perbedaan. Walaupun dia beragama Islam, tapi hampir sebagian besar anak kosnya adalah beragama Katolik. Tidak hanya itu, selain beragama Katolik, anak-anak kosnya juga berasal dari luar Jawa. Dan dia baik-baik saja dengan keadaan semacam itu. Hubungan diantara anak kos dan bapak kos sangat akur. Selain itu, ada juga seorang ibu yang sangat baik hati, yaitu ibu Sumeh. Ibu ini adalah seorang ibu yang sangat baik hati. Saking baiknya, beliau tidak tega melihat anak kos-terutama anak rantau mengeluh kelaparan. Hal itu di perlihatkannya dengan mengijinkan anak kos untuk meng-utang, ketika para mahasiswa kos sedang kehabisan duit. Ini hanyalah salah satu contoh kecil dari sekian banyak contoh lain tentang kebaikan masyarakat Surabaya.
Dari hari ke hari, kebutuhan hidup di kota ini terus melambung. Mulai dari makanan, tarif angkot, keperluan pribadi, semuanya semakin mahal. Semua ini merupakan imbas dari krisis ekonomi global yang melanda negara super power Amerika Serikat belakangan ini. Dan juga karena melambungnya harga minyak dunia. Meskipun saat ini harga minyak dunia telah jauh menurun. Dan meskipun pemerintah telah menurunkan harga minyak, namun di pasar, tidak ada perubahan yang signifikan. Harga-harga masih tetap tinggi. Tentu hal memiliki dampak yang sangat besar, tidak hanya bagi masyarakat kecil pada umumnya, tapi juga bagi mahasiswa-mahasiswa yang indekos seperti saya. Semenjak saya di Surabaya, sedikitnya saya sudah mengalami 3-4 kali kenaikan tarif hidup. Dan ketika harga telah dinaikkan, maka akan sangat sulit untuk turun kembali ke harga semula. Masalah-masalah ini mau tidak mau memaksa setiap mahasiswa kos perantauan, terutama bagi yang setiap bulannya selalu mendapatkan kiriman terlambat dari orang tua, harus benar-benar melakukan penghematan. Bayangkan, akibat dari melambungnya harga-harga kebutuhan pokok, biaya hidup para mahasiswa kos pun ikut meningkat. Saya ambil contoh, jika pada bulan-bulan/tahun-tahun sebelumnya, seorang mahasiswa hanya menghabiskan biaya sebesar Rp 250.000/., untuk biaya makan, maka saat ini bisa menjadi Rp 350.000/bulan. Itu adalah biaya yang sudah maksimal bagi mahaiswa kos untuk makan dua kali sehari, dan bagi mereka yang sudah benar-benar hemat, dengan rincian biaya makan Rp 12.000/hari. Itu hanyalah salah satu contoh dari penghematan. Bahkan mungkin biaya Rp 12.000/hari itu bagi sebagian orang sudah sangat tinggi.
Selama bertahun-tahun tinggal dan kuliah di Surabaya, saya telah mengalami banyak pengalaman hidup sebagai anak. Saya mengenal banyak orang, dengan segala macam tabiat dan watak mereka. Mulai dari mahasiswa anak orang berduit sampai dengan mahasiswa anak orang tak punya. Mereka semua hadir dengan kepentingan dan gaya hidup yang berbeda-beda, walaupun memiliki status yang sama sebagai mahasiswa. Saya mencoba menggambarkan pandangan saya tentang para mahasiswa tersebut ke dalam tiga kategori besar. pertama: Mereka yang berasal dari keluarga kaya, anak-anak pejabat, dan sebagainya. kedua: Mereka yang berasal dari keluarga menengah. ketiga: Mereka yang berasal dari keluarga bawah. Mengapa saya membagi demikian? karena berdasarkan pengamatan saya dan pengalaman yang saya rasakan, demikianlah kenyataanya.
Bagi mahasiswa kos yang berasal dari keluarga kaya, Pada umumnya kebutuhan selalu terpenuhi. Mereka mempunyai uang (milik orang tua) yang berlimpah. Gaya hidup mereka selalu mengikuti trend perkembangan anak muda (anak gaul). Para mahasiswa kaya pada umumnya tidak terlalu peduli dengan studi mereka. Memang tidak semu anak orang kaya suka hidup berfoya-foya, tapi kebanyakan dari mereka memang seperti itu.
Bagi mereka yang berasal dari keluarga menengah, pada umumnya tidak terlalu melarat. Kelompok ini memiliki uang, tapi cukup untuk menghidupi mereka sebagai mahasiswa rantau yang indekos. Mereka juga kadang suka meniru-niru gaya hidup dan perkembangan trend terbaru. Tapi tingkah polah mereka tidak terlalu menonjol seperti mahasiswa kaya. Kalaupun mereka bisa bergaya, itu karena mereka telah mengorbankan hampir sebagian uang mereka untuk hal tersebut. Jika kelompok anak orang kaya mampu melunasi semua kebutuhan mereka setiap bulan dan tetap bergaya, maka kelompok menengah ini harus mengorbangkan kebutuhan yang lain dan mengutamakan kebutuhan yang lainnya lagi. Biasanya kelompok suka menunda-nunda pembayaran kos, suka utang di warung makan, suka menunggak SPP, dsb. Lalu uang yang ada di pakai untuk bergaya dan berfoya-foya. Kelompok meskipun bergaya, tapi mereka masih lebih mengutamakan kewajiban utama mereka sebagai seorang mahasiswa.
Bagi mereka yang berasal dari keluarga bawah, mereka ini benar-benar bisa dikatakan hidup nekad di tanah rantau. Kelompok ini benar-benar hidup serba kekurangan. Dengan kekurangan yang mereka miliki, mereka pun merantau guna mengapai mimpi mewujudkan asa untuk masa depan yang lebih baik. Kelompok ini benar-benar hidup hemat. Kalaupun mereka bisa bergaya dengan anak-anak orang kaya, pada dasarnya mereka hanya menjadi parasit. Tapi satu keunggulan dari mereka adalah rata-rat dari mereka memiliki prestasi belajar yang sangat baik. Kelompok ini terkadang menerima kiriman biaya hidup dari orang tua, kadang 3-4 bulan. Banyangkanlah bagaimana mereka harus benar-benar berhemat? Jika mereka masih tetap mau bergaya atau berfoya-foya, maka secara perlahan-lahan mereka telah membunuh orang tua mereka.
Saya tidak ingin membedakam-bedakan orang. Tapi pada kenyataanya memang ada orang kaya dan miskin. Begitulah realitas hidup. Tidak terkecuali bagi mahasiswa di perantauan. Terkadang sebagian orang bilang, hidup di Jawa itu enak. Segalanya tersedia. Mulai dari hal-hal yang paling buruk sampai dengan hal-hal paling baik. Dan bagi mereka yang mempunyai uang tentu semua itu bisa didapatkan, bukan? itu benar. Benar bagi mereka yang memiliki uang. Sedangkan bagi mereka yang tidak, tentu mereka harus penuh perhitungan. Hidup jauh dari orang tua memang mampu memberikan kebebasan bagi kita. Akan tetapi bila kebebasan itu kita salah gunakan, maka pada akhirnya tidak akan memberikan hasil apa-apa bagi perbaikan kehidupan kita di masa depan. Akhirnya, "Tidak ada nikmat yang lebih mulia selain mensyukuri apa yang telah kita dapatkan dan kita raih serta terus berjuang dalam merajut mimpi, mengasah asa, dan menuai sukses, bagi masa depan yang lebih baik". Bukan begitu choy?....TjC.
Senin, 26 Januari 2009
SEPI DUNIAKU
Dalam sepi, hari-hari terasa menyesakkan
dalam sepi, waktu terasa lama berputar
hidup terasa lambat dalam harap mengapai asa
dalam sepi, kesunyian malam, dingin menerpa
kurasakan detak jantung berpacu kencang mengejar harap
dalam rebah raga sendiri terbalut dingin lantai kamar kos ku
Aku terbaring dalam kesunyian, kesepian dan kesendirian melewati hari-hariku
khayalku melayang, imajinasiku menari,
membayang penuh harap pada bahagia hari esok
Dalam sepi, rinduku mengebu
membayang asa bahagia keindahan esok
dalam sepi, harapku membara
membakar semangat mengapai impian
Duniaku sepi, duniaku sunyi, duniaku sendiri
duniaku bahagia, duniaku bercahaya, duniaku indah
di kamar kosku, aku membangun duniaku
melukis keindahannya, mewarnai keceriaannya
Duniaku, dunia impian
dunia yang terbentuk dari kesepianku, kesunyianku, dan kesendirianku.
dunia yang berjalan dalam khayal dan imajinasiku
akan kedamaian dan kebahagiaan hidup. By: Toze Cunha
KAU
Kau.....
yang pernah hadir dan mengisi hari-hariku
yang pernah memeluk dan menghangatkan tubuhku
yang pernah menangis dan tertawa dalam dekapanku
Kau.....
yang pernah mencinta dan memuja diriku
yang pernah membenci dan menghujat hidupku
yang pernah mencabik dan melukai batinku
Kau.......
walau tak lagi ada hadirmu
walau tak lagi ada peluk dan hangat tubuhmu
walau tak lagi ada belai dan cium mesramu
walau tak lagi ada tangis dan tawamu
walau tak lagi ada cinta dan pujamu
kenangan tentang dirimu akan tetap abadi. By: Toze Cunha
Sabtu, 24 Januari 2009
terlihat bayang putih di kejauhan dalam gelapnya malam.
Ketika mata memandang, bayangan itu semakin maju dan mendekat.
Dan ketika bayangan putih itu semakin mendekat, aku pun melangkah mundur.
aku hendak menjauh pergi, namun terdengar suara lirih memanggil, sebuah suara yang telah begitu aku kenal.
Aku terpaku, diam dan membisu, tak mampu berpaling, atau sekedar tuk menoleh.
Terdengar sekali lagi suaru itu memanggil.
Aku mengenal suaru itu, tapi entah milik siapa?
Aku terus berusaha untuk mengingatnya, dan ketika aku berpaling
bayangan itu telah menghilang.
Tidak Mudah Untuk Terus Konsisten
Untuk tetap konsisten dengan jalan atau pilihan yang telah ditentukan itu tidaklah mudah. Semua itu benar-benar membutuhkan sebuah totalitas diri untuk menjalaninya. Kita percaya dan yakin untuk mengapai apa yang telah kita impikan diperlukan sebuah perjuangan yang panjang dan mungkin akan sangat melelahkan. Ketika hati telah memutuskan dengan mantap untuk menjalani sebuah kehidupan yang tenang, indah, dan damai, terkadang selalu saja ada tantangan yang siap menghadang. Walau hati telah berserah, dengan segenap doa dan harapan, walau jiwa dengan semangat bertarung yang mengebu selalu siap untuk menghadang segala goda dan hambatan, namun terkadang memang harus kita akui tubuh yang fana terkadang tak pernah mau berkompromi. Menyatukan hati dan pikiran adalah sesuatu yang sangat sulit bagi sebagian orang, meski bukan tidak mungkin bagi kita untuk bisa mengkombinasikannya. Setiap orang pasti selalu berusaha, setiap hari, agar hati dan pikiran dapat terus sejalan, sehingga dapat membimbing mereka untuk terus bangkit melawan kerasnya kehidupan.
Walau mungkin kita telah memiliki tujuan hidup, dan saat telah sampai pada separuh perjalanan untuk mencapai tujuan tersebut, namun terkadang kita akan tetap sulit mengendalikan sampai di mana seharus perjalanan ini berhenti. Terkandang ketika kita sudah berada di pertengahan jalan dan ketika kita sampai pada persimpangan dalam proses perjalan ini, akan terasa sulit bagi kita untuk menentukan ke mana harus melangkah ketika telah berada di persimpangan jalan. Meski terkadang telah memiliki bayangan kemana harus pergi, namun terkadang masih ada keraguan untuk mengarahkan langkah kaki ke tujuan itu. Jalan hidup ini masih sangat panjang. Roda kehidupan akan terus berputar. Dan yang harus kita lakukan adalah tidak pernah mau menyerah dalam kegagalan. Bangkit, bangkit, dan bangkit adalah langkah yang harus terus kita lakukan agar suatu ketika apa yang telah impikan dan kita perjuangkan selama ini bisa tercapai. Kita memang akan terus menghadapi segala cobaan. Masih akan ada banyak kerikil di tengah perjalanan yang harus kita lalui. Kita mungkin akan terus melaju di jalan lurus, namun kita tidak bila kita tidak akan tersandung dan mungkin terpeleset lalu jatuh ke dalam jurang. Kita juga tidak akan pernah tahu, apa yang akan terjadi ketika kita terpeleset ke dalam jurang. Mungkinkah kita hanya akan mengalami sedikit lecet, atau kita merasakan luka dan sakit sangat perih? dan bila kita tidak tahu cara atau jalan untuk keluar dari jurang tersebut? mungkinkah perjalanan kita hanya akan sampai di situ? akankah orang-orang yang mungkin kebetulan melalui jalan itu akan mendengarkan teriakan kita, untuk kemudian membantu kita keluar dari jurang tersebut? ataukah mungkin karena teriakan kita, karena terlalu pelan dan tidak terdengar, sehingga kemudian tidak akan orang yang bisa mendengarkannya lalu menolong kita? semua pertanyaan itu bisa saja terjadi dalam hidup kita. Siapa yang bisa mempridiksi apa yang akan terjadi di masa depan dengan tepat? siapa bisa menyangka bahwa seorang Barack Husein Obama, keturunan Afrika-Amerika yang nota bene adalah kaum minoritas, pada akhirnya dapat terpilih sebagai Presiden USA (United State of America)? lalu apakah karena ingin membuat sejarah bagi bangsanya rakyat USA memilih Obama sebagai pemimpin mereka? atau mungkinkah Obama pada mulanya hanya nekad untuk turut ambil bagian dalam proses demokrasi di USA? jawabawan adalah tidak. Masyarakat Amerika memilih Obama karena percaya akan kemampuan Obama untuk membawa perubahan dan kehidupan yang lebih baik bagi warga Amerika. Dan apa yang dicapai oleh Obama tentu bukan sesuatu yang mudah. Obama telah melalui berbagai macam kerikil cobaan sepanjang perjalanan hidupnya.
Sebagai manusia, terkadang kita tidak pernah konsisten dengan apa yang telah gariskan untuk dilakukan dan dilalui. Kita terkadang banyak mengambil keputusan yang salah, yang pada akhirnya merugikan diri dan masa depan kita sendiri. Terkadang nafsu telah membutakan mata hati kita untuk terus konsisten berjalan di jalan yang telah kita tentukan. Nafsu, telah membelokkan tidak hanya langkah kaki kita, tapi juga seluruh hidup kita. Nafsu, yang berlebihan terhadap keserakahan dan dosa, sudah dapat dipastikan akan mengelapkan masa depan kita. Sungguh, akan sangat memalukan bagi kita semua, bila sebagi manusia yang memiliki hati dan akal sehat, akan selalu jatuh ke dalam jurang sama.